Sunday, June 9, 2013

PAHALA MENGURUS RUMAH TANGGA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
روي عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال دَخَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَات يَوْمٍ عَلَى ابْنَتِهِ فَطِمَةَ الزَّهْرَاء رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهَا، فَوَجَدَهَا تَطْحَنُ شَعِيْرًا عَلَى الرَّحَا وَهِيَ تَبْكِىْ، فَقَالَ لَهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يُبْكِيْكِ يَا فَاطِمَةُ ؟ لاَ أَبْكَى اللهُ لَكِ عَيْناً فَقَالَتْ يَا أَبَتِ أَبْكَانِيْ حَجَرُ الرَّحَا وَشُغْلُ البَيْتِ، فَجَلَسَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهَا، فَقَالَتْ يَا أَبَتِ، مِنْ فَضْلِكَ تَسْأَلُ عَلِيًّا أَنْ يَشْتَرِيَ لِيْ جَارِيَةً لِتُعِيْنَنِيْ عَلَي الطَّحِيْنِ وَعَلَى شُغْلِ البَيْتِ.

Diriwayatkan dari Abu Hurairoh RA beliau berkata : Suatu hari Rasulullah SAW masuk menemui putrinya baginda Fatimah Az-Zahra RA, Rasulullah SAW mendapati putrinya sedang menumbuk biji gandum di atas lesung batu, ia dalam keadaan menangis. Kemudian Rasulullah bertanya kepada putrinya ; “Apa yang membuat kamu menangis, hai Fatimah anakku sayang? Semoga Allah tidak membuat kamu menangis sedih”. Baginda Fatimah menjawab; “Wahai ayahku, saya menangis karena lesung batu ini dan menangis karena lelahnya mengurus pekerjaan rumah tangga”. Mendengar jawaban sang anak kesayangan, maka Rasulullah menghampiri lebih dekat dan duduk tepat di samping putinya Fatimah Az-Zahra. Bersamaan dengan itu Baginda Fatimah memelas; “Hai ayahku tercinta, dengan kemurahan ayah, aku minta agar ayah memintakan kepada bang Ali suami saya, untuk membelikan saya pembantu agar bisa menolong aku menumbuk biji gandum dan mengurus semua pekerjaan rumah tangga.

Lalu apa jawaban Rasulullah saat itu? Mari kita lanjutkan…

فَلَمَّا سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلاَمَهَا قَامَ وَجَاءَ إِلَى الرَّحَا وَأَخَذَ الشَّعِيْرَ بِيَدِهِ المُبَارَكَةِ الشَّرِيْفَةِ وَوَضَعَهُ فِيْ الرَّحَا، وَقَالَ بسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم فَدَارَتْ وَحْدَهَا بِإِذْنِ اللهِ تَعَالىَ، فَصَارَ يَحْبِطُ لَهَا الشَعِيْرَ بِيَدِهِ المُبَارَكَةِ وَهِيَ تَدُوْرُ وَحْدَهَا، وتُسَبِّحُ اللهَ تَعَالَىْ بِلُغَاتٍ مُخْتَلِفَةٍ حَتَّى فَرَغَ الشَعِيْرُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلرَّحَا اسْكُنِيْ بإذْنِ اللهِ تَعَالى فَسَكَنَتْ وَنَطَقَتْ بإذْنِ اللهِ الَّذِيْ أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ، فَقَالَتْ بِلِسَانٍ فَصِيْحٍ عَرَبِيٍّ ؛ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالحَقِّ نَبِيًّا وَسُوْلاً، لَوْ أَمَرْتَنِي أَنْ أَطْحَنَ شَعِيْرَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ لَطَحَنَتْهُ كُلَّهُ وَإِنِّيْ سَمِعْتُ فِيْ كِتَابِ اللهِ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لاَ يَعْصُونَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ، فَخِفْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَنْ أَكُوْنَ مِنَ الحِجَارَةِ اللاَّتِيْ يَدْخُلْنَ النَّاَر. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "أَبْشِرِيْ، فَإنَّكِ مِنْ حِجَارَةِ قَصْرِ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاء فِيْ الجَنَّةِ. فَعِنْدَ ذَلِكَ فَرِحَتْ الرَّحَا وَاسْتَبْشَرَتْ وَسَكَنَتْ.

Ketika Rasulullah SAW mendengar ungkapan puterinya Fatimah, kemudian Rasulullah bangkit dan menghampiri lesung batu, Rasulullah sendiri yang mau menumbuknya, Rasulullah mengambil biji gandum dengan tangan beliau yang berkah nan mulia, kemudian bii gamdum itu dituangkan di atas lesung batu sambil di awali membaca kalimat Bismillah. Namun atas izin Allah lesung batu itu menumbuk sendiri, tanpa harus tangan Rasulullah yang menumbuknya, sehingga peristiwa saat itu terjadi sebuah keajaiban yaitu tangan Rasulullah yang berkah hanya menuangkan biji-biji gandum sedang lesung batu berjalan menumbuk sendiri biji gandum, bahkan lesung batu itu terdengar jelas sambil membaca tasbih dengan bahasa yang berbeda-beda sampai semua biji gandum selesai di tumbuk.

Rasulullah berkata pada lesung batu ; “Diam kau lesung batu atas izin Allah!” maka sang lesung batu pun terdiam saat itu juga, dan lesung batu itu berkata atas izin Allah Yang berkuasa untuk membuat apa saja untuk bisa berkata, sang lesung batu berkata dengan lisan yang fasih dan berbahasa Arab ; “Ya Rasulullah aku bersumpah demia Allah, Yang dengan kebenaran telah mengutusmu menjadi seorang Nabi dan Rasul, apabila tuan perintahkan saya menumbuk biji gandum seluruhnya yang berada dari bumi bagian timur sampai bumi bagian barat, maka saya akan menumbuknya sendiri. Karena saya mendengar dalam kitab Allah Al-Qur’an “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu (dengan mengajaknya taat kepada Allah) dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia (yang kafir) dan batu (seperti halnya berhala meraka); penjaganya malaikat-malaikat yang kasar (berjumlah 19 malaikat), keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (sebagai peringatan terhadap kaum mukmin agar jangan sampai murtad, juga peringatan untuk orang munafiq). (QS. At-Tahrim 6, Tafsir Al-Jalalen As-Suyuti) Saya takut ya Rasulullah, seandainya saya ialah bagian dari batu yang masuk neraka itu. Lalu Rasulullah SAW membalasnya ; Berbahagialah kamu hai lesung batu!, karena kamu kelak akan menjadi batunya rumah kediaman Fatimah di sorga. Saat itu pula lesung batu gembira, senang bercampur bahagia dan ia pun kembali terdiam.

فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاِبْنَتِهِ فَاطِمَةَ لَوْشَاءَ اللهُ يَافَاِطَمُة لَطَحَنَتْ لَكِ الرَّحَا وَحْدَهَا، وَلَكِنْ أَرَادَ اللهُ تَعَالىَ أَنْ يَكْتُبَ لَكِ الحَسَنَاتِ، وَيُكَفِّرَ لَكِ السيِّآتِ، وَيَرْفَعَ لَكِ الدَرَجَاتِ. يَا فَاطِمَةُ، أَيُّمَا امْرَأَةٍ طَحَنَتْ لِزَوْجِهَا وَأَوْلاَدِهَا إلاَّ كَتَبَ اللهُ لَهَا بِكُلِّ حَبَّةٍ مِنَ القَمْحِ حَسَنَةً، وَمَحَا عَنْهَا سَيِّئَةً، وَرَفَعَ لَهَا دَرَجَةً. يَا فَاطِمَةُ، أَيُّمَا امْرَأَةٍ عَرِقَتْ عِنْدَ طَحِيْنِهَا لِزَوْجِهَا إلاَّ جَعَلَ اللهُ بَيْنَهَا وَبَيْنَ النَّارِ سَبْعَ خَنَادِقَ. يَا فَاطِمَةُ، أَيُّمَا امْرَأَةٍ دَهَنَتْ رُؤُوْسَ أَوْلاَدِهَا وَسَرَّحَتْهُمْ وَغَسَلَتْ ثِيَابَهُمْ إلاَّ كَتَبَ اللهُ لَهَا أَجْرَ مَنْ أَطْعَمَ أَلْفَ جَائِعٍ وَكَسَا أَلْفَ عُرْيَان.

Kemudian baginda Nabi Saw menasihati putrinya Fatimah RA ; Apabila Allah mau hai Fatimah, niscaya lesung batu itu berjalan sendiri untuk membantumu. Akan tetapi Allah menghendaki agar kamu mendapat catatan banyak kebaikan, terhapus untukmu banyak keburukan dan terangkat untukmu banyak martabat. Hai Fatimah, siapa saja dari seorang istri yang memasak makanan (umpamanya masak nasi) untuk suami dan anak-anaknya, melainkan dari setiap biji beras Allah mencatat satu kebaikan baginya, dari satu biji beras itu pula Allah menghapus satu kehilafan, dan Allah menaikkan satu tingkat martabat di sorga. Hai Fatimah, siapa saja dari seorang istri yang tubuhnya berkeringat di saat memasak makanan untuk suaminya melainkan Allah menjadikan benteng penghalang antara dirinya dengan api neraka sejauh tujuh benteng lembah. Hai Fatimah, siapa saja dari seorang istri yang memakaikan minyak rambut pada anaknya serta menyisirnya bahkan mencuci pakaiannya, melainkan Allah mencatat untuknya pahala bersedekah makanan kepada seribu orang lapar dan pahala bersedekah pakaian kepada seribu orang telanjang.

يَا فَاطِمَةُ، أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَنَعَتْ حَاجَةَ جِيْرَانِهَا إلاَّ مَنَعَهَا اللهُ تَعَالىَ عَنِ الشُرْبِ مِنْ حَوْضِ الكَوْثَرِ يَوْمَ القِيَامَةِ. يَا فَاطِمَةُ، أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ كُلِّهِ رِضَا الزَّوْجِ عَنْ زَوْجَتِهِ، وَلَوْ كَانَ زَوْجُكِ غَيْرَ رَاضٍ عَنْكِ مَاكُنْتُ أَدْعُوْ لَكِ، أَمَا تَعْلَمِيْنَ يَافَاطِمَةُ، أَنَّ رِضَا الزَوْجِ مِنْ رِضَا اللهِ تَعَالىَ، وَسخَطُهُ مِنْ سَخَطِ اللهِ تَعَالى. يَا فَاطِمَةُ، إِذَا حَمَلَتْ المَرْأَةُ بِالجَنِيْنِ فيِ بَطْنِهَا اسْتَغْفَرَتْ لَهَا المَلاَئِكَةُ، وَكَتَبَ اللهُ لَهَا كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهَا أَلْفَ سَيِّئَةٍ، فَإِذَا جَاءَهَا الطَلْقُ كَتَبَ اللهُ لَهَا ثَوَابَ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ تَعَالى فَإِذَا وَضَعَتْ حَمْلَهَا خَرَجَتْ مِنْ ذُنُوْبِهَا كَيَوْمِ وَلَدَتْهَا أُمُّهَا.

Hai Fatimah, siapa saja dari seorang istri yang tidak peduli akan kebutuhan tetangga, melainkan Allah pun tidak akan pernah mempedulikannya untuk bisa minum dari air telaga Kaustar di hari qiyamah. Hai Fatimah, yang paling utama dari kebutuhan tetangga ialah restu suami dari akan istrinya. Apabila suami-mu tidak restu pada diri-mu saya tidak akan mendo’akan-mu. Apakah kau tahu hai Fatimah, bahwa restu suami ialah bagian dari ridlo Allah dan tidak restu suami ialah bagian dari murka Allah. Hai Fatimah, apabila seorang istri hamil di dalam perutnya mengandung janin maka para malaikat memohonkan ampunan untuknya, Allah mencatat seribu pahala kebaikan dari setiap hari yang di laluinya dan Allah menghapus serbu kekhilafan, apabila datang kepadanya rasa mau melahirkan maka Akkah mencatat untuknya pahala orang-orang yang berjuang di jalan Allah, kemudian apabila ia melahirkan kandungannya maka ia keluar dari dosa sehinga suci tanpa dosa seperti halnya saat ia dilahirkan ibunya.

يَا فَاطِمَةُ، أَيُّمَا امْرَأَةٍ خَدَمَتْ زَوْجَهَا بِنِيَّةٍ صَادِقَةٍ إلاَّ خَرَجَتْ مِنْ ذُنُوْبِهَا كَيَوْمِ وَلَدَتْهَا أُمُّهَا، وَلَمْ تَخْرُجْ مِنَ الدُنْيَا وَعَلْيْهَا مِنَ الذُنُوْبِ شَيْءٌ، وَتَجِدُ قَبْرَهَا رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الجَنَّةِ، وَأَعْطَاهَا اللهُ تَعَالَى ثَوَابَ أَلْفِ حَجَّةٍ وَأَلْفِ عُمْرَةٍ، وَيَسْتَغْفِرُ لَهَا أَلْفُ مَلَكٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. وأَيُّمَا امْرَأَةٍ خَدَمَتْ زَوْجَهَا يَوْمًا وَلَيْلَةً بِطِيْبِ نَفْسٍ وَإِخْلاَصٍ وَنِيَّةٍ صَادِقَةٍ إِلاَّ غَفَرَ اللهُ لَهَا ذُنُوْبَهَا كُلَّهَا، وَأَلْبَسَهَا يَوْمَ القِيَامَةِ حُلَّةً خَضْرَاءَ، وَكَتَبَ لَهَا بِكُلِّ شَعْرَةٍ فِيْ جَسَدِهَا أَلْفَ حَسَنَةٍ، وَأَعْطَاهَا الله مِائَةَ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ. يَا فَاطِمَةُ، أَيُّمَا امْرَأَةٍ تَبَسَّمَتْ فِيْ وَجْهِ زَوْجِهَا إِلاَّ نَظَرَ اللهُ لَهَا بِعَيْنِ الرَّحْمَةِ.

Hai Fatimah, siapa saja dari seorang istri yang melayani suami dengan tulus ikhlas dan jujur melainkan ia keluar dari dosanya sehingga suci tanpa dosa seperti halnya saat ia dilahirkan ibunya, ia tidak keluar dari dunia ini ada dosa sedikitpun tercatat dari dirinya, ia menemukan kuburnya sendiri ialah taman indah diantara taman-taman indah sorga, Allah memberikan ia seribu kali pahala ibadah haji dan seribu kali pahala ibadah umrah dan seribu malaikat terus-menerus memohonkan ampunan untuknya sampai hari qiyamah. Hai Fatimah, siapa saja dari seorang istri yang melayani suaminya sehari semalam dengan hati tulus ikhlas diiringi niat kesungguhan jujur melainkan Allah mengampunkan semua dosa-dosanya, Allah memakaikan gaun hijau bersulam berlian di hari qiyamah, Allah mencatat untuknya setiap helai rambut di tubuhnya seribu pahala kebaikan, Allah memberikannya seratus kali pahala ibadah haji dan umrah. Hai Fatimah, siapa saja dari seorang istri yang tersenyum di hadapan suami sehingga suami nyaman dan bahagia memandangnya melainkan Allah memandangnya dengan pandangan kasih sayang.

يَا فَاطِمَةُ، أَيُّمَا امْرَأَةٍ فَرَشَتْ لِزَوْجِهَا بِطِيْبِ نَفْسٍ إِلاَّ نَادَاهَا مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ اسْتَقْبِلِيْ العَمَلَ فَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكِ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ. يَا فَاطِمَةُ، أَيُّمَا امْرَأَةٍ دَهَنَتْ رَأْسَ زَوْجِهَا وَلِحْيَتَهُ، وَقَصَّتْ شَارِبَهُ، وَقَلَمَتْ أَظَافِرَهُ إِلاَّ سَاقَاهَا اللهُ مِنَ الرَّحِيْقِ المَخْتُوْمِ، ومن أَنْهَارِ الجَنَّةِ، وَهَوَّنَ اللهُ عَلَيْهَا سَكَرَاتِ المَوْتِ، وَتَجِدُ قَبْرَهَا رَوْضًا مِنْ رِيَاضِ الجَنَّةِ، وَيَكْتُبُ اللهُ لَهَا بَرَاءَةً مِنَ النَّارِ وَالجوَازَ عَلَى الصِّرَاطِ.

Hai Fatimah, siapa saja dari seorang istri yang menggelar kasur untuk suaminya istirahat dengan hati yang tulus melainkan ada suara panggilan dari arah langit “Rajin-rajinlah kamu akan perbuatanmu itu! (anjuran senantiasa menggelarkan kasur) karena Allah telah mengampunkan untukmu, dosamu yang lalu dan dosamu yang kemudian. Hai Fatimah, siapa saja dari seorang istri yang menata serta meminyaki rambut kepala suami atau jenggot suami dan menggunting kuku suami melainkan Allah memberinya minuman paling lezat di sorga, membuat mabuk kenikmatan yang luar biasa bagi peminumnya dan minum dari sungai-sungai di sorga, Allah meringankan ia sakaratul maut, ia akan menemukan kuburnya sebagai taman diantara taman-taman sorga, Allah mencatat untuknya bebas dari api neraka dan mencatat sebagai orang yang bisa melewati jembatan shirotol-mustaqim.

وروي عن ابن مسعود رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم ؛ إِذَا غَسَلَتْ المَرْأَةُ ثِيَابَ زَوْجِهَا كَتَبَ اللهُ لَهَا أَلْفَيْ حَسَنَةٍ وَغَفَرَ لَهَا أَلْفَيْ سَيِّئَةٍ، وَاسْتَغْفَرَ لَهَا كُلُّ شَيْءٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَمْسُ

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud RA dari baginda Nabi SAW ; Apabila seroang istri mencuci pakaian suaminya maka Allah mencatat untuknya dua ribu kebaikan dan Allah menghapus dua ribu kekhilafan, bahkan semua makhluq yang tersentuh sinar Matahari akan selalu memohonkan ampunan untuknya.

وقالت عائشة رضي الله عنها ؛ صَرِيْرُ مِغْزَلِ المَرْأَةِ يَعْدِلُ التَكْبِيْرَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، وَأَيّمَا امْرَأَةٍ كَسَتْ زَوْجَهَا مِنْ غزْلِهَا كَانَ لَهَا بِكُلِّ سَدِّىً مِائَةُ أَلْفِ حَسَنَةٍ.

Baginda Aisyah RA berkata ; Setiap jahitan benang (di saat istri membetulkan pakaian suami) ialah mengimbangi pahala kumandang takbir di jalan Allah. Siapa saja dari seorang istri yang memakaikan pakaian di tubuh suaminya dari hasil jahitan benangnya maka setiap satu jahitan yang terikat di pakaian itu akan di balas seratus ribu macam pahala kebaikan untuknya.

وقال النبيُّ صلى الله عليه وسلم ؛ مَنْ اشْتَرَى لِعِيَالِهِ شَيْئًا ثُمَّ حَمَلَهُ بِيَدِهِ إِلَيْهِمْ حَطَّ اللهُ عَنْهُ ذُنُوْبَ سَبْعِيْنَ سَنَةً. وقال صلى الله عليه وسلم ؛ مَنْ فَرَّحَ أُنْثَى فَكَأَنَّمَا يَبْكِى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَمَنْ بَكَي مِنْ خَشْيَةِ اللهِ تَعَالَى حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النَّارِ. وقال صلى الله عليه وسلم ؛ البَيْتُ الَّذِيْ فِيْهِ البَنَاتُ يُنْزِلُ اللهُ فِيْهِ كُلَّ يَوْمٍ اثْنَتَيْ عَشَرَةَ رَحْمَةً، وَلاَ تَنْقَطِعُ زِيَارَةُ المَلاَئِكَةِ مِنْ ذَلِكَ البَيْتِ وَيَكْتُبُوْنَ لأَبَوَيْهِنَّ كُلَّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عِبَادَةَ سَبْعِيْنَ سَنَةً.

Baginda Nabi SAW bersabda ; Barangsiapa membeli makanan apa saja untuk anak istrinya di rumah, ia membawanya sendiri ke rumah dan menyerahkannya maka Allah menghapus darinya dosa tujuh puluh tahun. Baginda Nabi SAW bersabda ; Barangsiapa membahagiakan perempuan maka ia seolah menangis karena takut kepada Allah, sedangkan barangsiapa menangis karena takut kepada Allah maka Allah haramkan tubuhnya di atas api neraka. Baginda Nabi SAW bersabda ; Rumah yang berpenghuni anak-anak perempuan maka di setiap harinya Allah menurunkan dua belas macam rahmat, para malaikat tidak henti-hentinya berkunjung ke rumah tersebut, dan di setiap sehari semalam para malaikat itu mencatat untuk kedua orang tuanya pahala ibadah tujuh puluh tahun.


Allah mengetahui segalanya..                          Pustaka : Uqudul-Lizein Syekh Nawawi


KONSULTASI HUKUM ISLAM

KAJIAN HARI SABTU

KAJIAN HARI MINGGU

TADARUS MALAM RABU

SYARAH SAFINATUN-NAJA

SYARAH SAFINATUN-NAJA
TERJEMAH KASYIFATUS-SAJA SYARAH SAFINATUN-NAJA

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU
Ketika mendapatkan ilmu agama Islam tanpa bimbingan guru Maka jelas gurunya syetan, bahkan kesesatan akan lebih terbuka lebar Waspadailah belajar agama Islam tanpa bimbingan guru. Nah, apakah anda punya guru? .. kunjungilah beliau…!! Apabila ingin mendapat ilmu manfaat dan terjaga dari kesesatan

SILSILAH GURU AHMAD DAEROBIY (KANG DAE)