Monday, December 16, 2013

TEKNIS SHALAT THOLAQ BALA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَنَقَلَ بَعْضُ الفُضَلاَءِ أَنَّهُ وَرَدَ أَنَّ البَلاَياَ المُقَدَّرَةَ فىِ السَّنَةِ تَنْقِلُ مِنَ اللَّوْحِ المَحْفُوْظِ إِلىَ سَماَءِ الدُّنْياَ فىِ لَيْلَةِ آَخِرِ أَرْبَعاَءِ مِنْ شَهْرِ صَفَرَ

Dikutif dari sebagian Ahli Fudlola atau Ulama yang ilmunya tinggi, tersirat bahwa musibah yang turun di setiap tahun dari Lauhil-Mahfud ke langit dunia adalah pada malam rabu akhir bulan shafar, agar terlindung dari musibah tersebut segeralah berdo'a atau bersedekah pada hari rabu tersebut, diantara do'a sebagai berikut ;

سَلاَمٌ قَوْلاً مِنْ رَبِّ رَحِيْمٍ , سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فىِ العاَلَمِيْنَ , سَلاَمٌ عَلَى إِبْراَهِيْمَ , سَلاَمٌ عَلَى مُوْسَى وَهاَرُوْنَ , سَلاَمٌ عَلَى آلِ ياَسِيْنِ , سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فاَدْخُلُوْهاَ خاَلِدِيْنَ , سَلاَمٌ هِىَ حَتَّى مَطْلَعِ الفَجْرِ

Catatan : Tulislah 7(tujuh) kalimat salam tersebut di atas piring kemudian diseduh dengan air lalu diminum, gunakan tinta dari ketan hitam.

Cara lain dalam memohon perlindungan, bisa dengan shalat sunnah Isti’adzah, sebagai berikut :

وَمِنْهُ صَلاَةُ الإِسْتِعَاذَةِ وَهِيَ رَكْعَتاَنِ بَعْدَ صَلاَةِ الضُّحَى يَنْوِي بِهِمَا سُنَّةَ الاِسْتِعَاذَةِ يَقْصِدُ بِهِمَا أَنَّ اللهَ يُعِيْذُهُ مِنْ شَرِّ يَوْمِهِ وَلَيْلَتِهِ يَقْرَأُ فيِ الأُوْلىَ بَعْدَ الفاَتِحَةِ سُوْرَةَ الفَلَقِ وَفيِ الثّاَنِيَّةِ بَعْدَ الفَاتِحَةِ سُوْرَةَ النّاَسِ , ثُمَّ يَدْعُوْ بِدُعاَءِ الاِسْتِعاَذَةِ وَهُوَ ؛

Diantara shalat sunnah adalah shalat Isti’adzah, yaitu dilakukan dua raka’at tanpa berjama’ah, waktunya setelah melaksanakan shalat dluha, dengan niat shalat sunnah Isti’adzah, tujuannya agar Allah melindungi diri kita dan kelauraga dari keburukan, baik di siang atau malam di hari itu. Pada raka’at pertama setelah Fatihah membaca surat Al-Falaq satu kali dan raka’at kedua setelah Fatihah membaca surat An-Nas juga satu kali. Kemudian dilanjutkan dengan do’a isti’adzah atau do'a shalat tholaq bala, silahkan baca di picture ya..



 Pustaka : Nihahatuz-Zein, Syekh Nawawi, hal. 67

Sunday, December 15, 2013

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَمِنَ الأَحَادِيْثِ قَوْلُهُ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ ؛ مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَبْتَغِي فِيْهَا عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلىَ الجَنَّةِ وَإِنَّ المَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ العِلْمِ رِضًا بِمَا يَصْنَعُ ...الحَدِيْثَ. قاَلَ مُعَاذْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ؛ تَعَلَّمُوْا العِلْمَ فَإِنَّ تَعْلِيْمَهُ حَسَنَةٌ وَطَلَبَهٌ عِبَادَةٌ وَمٌذَكَرَاتَهٌ تَسْبِيْحٌ وَالبَحْثَ عَنْهُ جِهَادٌ وَبَذْلَهُ صَدَقَةٌ , وَعَنْ أَبىِ الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قاَلَ ؛ النَّاسُ رَجُلاَنِ عَالِمٌ وَمٌتَعَلِمٌ وَلاَ خَيْرَ فِيْمَا سِوَى ذَلِكَ

Diantara hadits tentang keutamaan ilmu agama Islam ialah sabda Nabi SAW ; “Barangsiapa menelusuri jalan untuk menuntut ilmu agama Islam maka Allah mudahkan jalan menuju sorga, sesungguhnya para malaikat akan merendahkan sayapnya untuk berjalan bagi seorang menuntut ilmu agama Islam, karena restu pada apa yang dilakukan penuntut ilmu….” Bacalah hadits lengkapnya..(HR.Bukhori-Muslim) Al-Imam Mu’adz ra berkata ; Pelajarilah ilmu agama Islam, karena belajarnya itu mendapat pahala kebaikan, mencarinya bernilai pahala ibadah, diskusinya bernilai pahala tasbih, menjelaskan atau menguraikannya bernilai pahala jihad, menyampaikanya kepada yang lain bernilai sedekah. Dari Abu Darda ra beliau berkata ; Manusia itu ada dua macam, yaitu manusia yang mengajar agama Islam dan manusia yang belajar agama Islam, selain keduanya tidak ada nilai baik sedikitpun.

وَيُقَالُ ؛ مَنْ ذَهَبَ إِلىَ عَالِمٍ وَجَلَسَ عِنْدَهُ وَلَمْ يَقْدِرُ عَلَى حِفْظِ شَيْءٍ مِمَّا قَالَهُ أَعْطَاهُ اللهُ سَبْعَ كَرَامَاتٍ : أَوَّلٌهَا يَنَالُ فَضْلَ المٌتَعَلِّمِيْنَ , وَثاَنِيْهَا مَا دَامَ عِنْدَهُ جَالِسًا كَانَ مَحْبُوْسًا عَنِ الذُّنُوْبِ وَالخَطَاياَ , وَثاَلِثُهَا إِذَا خَرَجَ مِنْ مَنْزِلِهِ نَزَلَتْ عَلَيْهِ الرَّحْمَةُ , وَرَابِعُهَا إِذَا جَلَسَ عِنْدَهُ نَزَلَتْ الرَّحْمَةُ عَلَى العَالِمِ فَتُصِيْبَهُ بِبَرْكَتِهِ , وَخَامِسُهَا تُكْتَبُ لَهُ الحَسَناَتُ مَادَامَ مُسْتَمِعًا , وَسَادِسُهَا تَحُفُّهُمُ المَلاَئِكَةُ بِأَجْنَحِتِهِمْ وَهُوَ فِيْهِمْ , وَسَابِعُهَا كُلُّ قَدَمٍ يَرْفَعُهَا وَيَضَعُهَا تَكُوْنُ كَفَّارَةً لِلذُّنُوْبِ وَرَفْعًا لِلدَّرَجَاتِ وَزِيَادَةً فىِ الحَسَنَاتِ , هَذَا لِمَنْ لَمْ يَحْفَظْ شَيْئًا وَأَمَّا الَّذِي يَحْفَظُ فَلَهُ أَضْعَافُ ذَلِكَ مُضَاعَفَةً

Dikatakan ; Barangsiapa berjalan menuju orang alim dan duduk menuntut ilmu bersamanya namun tidak mampu memahami ilmu agama yang disampaikan orang alim tersebut maka Allah memberikan tujuh macam kemuliaan. Pertama, ia mendapatkan pahala orang yang menuntut ilmu agama Islam. Kedua, selama ia duduk bersama orang alim maka ia akan terjaga dari perbuatan dosa dan kehilafan. Ketiga, apabila ia keluar rumah untuk menuntut ilmu maka bersamaan itu turun kepadanya kasih sayang Allah. Keempat, apabila ia duduk bersama orang alim maka diturunkan kasih sayang Allah kepada orang alim tersebut dan ia pun akan mendapatkan keberkahannya. Kelima, akan di catat baginya banyak kebaikan semala ia mendengar pembahasan orang alim tersebut. Keenam, kumpulan menuntut ilmu akan di kelilingi dengan sayap-sayap para malaikat, dan ia akan berada di dalamnya. Ketujuh, setiap satu langkah telapak kaki yang ia ayunkan ialah akan menjadi penghapus dosa-dosa, dari satu langkah itu pula meningkat banyak kehormatan, bahkan dari satu langkah itu pula ditambahkan banyak kebaikan. semua ketujuh macam ini ialah akan diberikan kepada orang yang sedikitpun tidak mampu memahami apa yang disampaikan orang alim. Adapun mereka yang bisa memahami apa yang disampaikan maka ia akan mendapatkan pahala berlipat-lipat tak terhingga dari ketujuh macam kemuliaan tadi.

وَعَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ ؛ إِنَّ الرَّجُلَ لِيَخْرُجَ مِنْ مَنْزِلِهِ وَعَلَيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ مِثْلَ جِبَالِ تُهَامَةِ , فَإِذَا سَمِعَ العِلْمَ خَافَ اللهَ وَاسْتَرْجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ فَيَنْصَرِفُ إِلىَ مَنْزِلِهِ وَلَيْسَ عَلَيْهِ ذَنْبٌ ، فَلاَ تَفَارَقُوْا مَجَالِسَ العُلَمَاءِ فَإِنَّ اللهَ لَمْ يَخْلُقُ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَكْرَمُ مِنْ مَجْلِسِهِمْ

Dari Umar ra, sesunggunya beliau berkata ; Sungguh seorang keluar rumah dalam keadaan memikul dosa seberat gunung Tuhamah, apabila ia mendengar ilmu agama Islam lalu merasa takut kepada Allah, kemudian bertaubat dan menyesalinya maka ia pulang ke rumah menjadi hampa tanda dosa sedikitpun. Oleh karenanya jangan kalian menjauhi majelis pengajian para Ulama, karena Allah SWT tidak pernah menciptakan sesuatu di muka bumi yang paling mulia selain majelis pengajian para Ulama.

قاَلَ بَعْضُهُمْ ؛ وَلَوْ لَمْ يَكُنْ لِحُضُوْرِ مَجْلِسِ العِلْمِ مَنْفَعَةٌ سِوَى النَّظْرِ إِلىَ وَجْهِ العَالِمِ لَكَانَ الوَاجِبُ عَلَى العَاقِلِ أَنْ يَرْغَبَ فِيْهِ ، فَكَيْفَ وَقَدْ أَقاَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ العُلَمَاءَ مَقَامَ نَفْسِهِ فَقَالَ مَنْ زَارَ عَالِمًا فَكَأَنَّمَا زَارَنِى وَمَنْ صَافَحَ عَالِمًا فَكَأَنَّمَا صَافَحَنِى وَمَنْ جَالَسَ عَالِمًا فَكَأَنَّمَا جَالَسَنِى وَمَنْ جَالَسَنِى فىِ الدُّنْياَ أَجْلَسَهُ اللهُ تَعَالىَ مَعِى يَوْمَ القِيَامَةِ فىِ الجَنَّةِ

Sebagian Ulama berkata ; Apabila hadir di majelis ilmu tidak akan berguna melainkan hanya bisa menatap muka orang alim saja, maka seorang berakal cerdas wajib menyukai hadir di majelis ilmu itu. Bagaimana tidak suka? Baginda Nabi SAW menempatkan para ulama sejajar dengan diri beliau yang mulia, beliau berkata “Barangsiapa berkunjung kepada orang alim maka ia seolah berkunjung kepadaku, barangsiapa berjabat tangan dengan orang alim maka ia seolah berjabat tangan dengan aku, barangsiapa duduk berkumpul bersama orang alim maka ia seolah duduk berkumpul bersama aku, barangsiapa duduk berkumpul bersama aku di dunia maka Allah akan mengumpulkan ia bersamaku juga kelak hari qiyamah di sorga”.

Allah Mengetahui Segalanya…
Pustaka : I’anathuth-Thalibin Syekh Muhammad Syatho’


Sunday, December 8, 2013

HAK SUAMI YANG MENJADI KEWAJIBAN ISTRI

بسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Haji Burhan & Ahmad Daerobiy
وَقَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (أَيّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ، دَخَلَتْ الجَنّةَ) أي مع السابقين أي مع إتيانها ببقية المأمورات وتجنب المنهيات , رواه الترمذي وابن ماجه والحاكم عن أم سلمة

Rasulullah Saw bersabda (Siapa saja istri yang meninggal sedang suami merestuinya maka ia akan mudah masuk sorga) Maksudnya masuk sorga bersama para pendahulu yang sudah masuk sorga, senantiasa menjalankan perintah agama dan menjauhi larangannya. HR Turmudzi, Ibnu Majah, Al-Hakim, dari Ummi Salamah.

وَقَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (إِذَا صَلَّتْ المَرْأَةُ خَمْسَهَا) أي المكتوبات الخمس (وَصَامَتْ شَهْرَهَا) أي رمضان غير أيام الحيض والنفاس إن كان (وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا) أي من وطء غير حليلها (وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا) أي في غير معصية (قِيْلَ لَهَا ادْخُلِيْ الجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الجَنَّةِ شِئْتِ) وذلك للإكرام لها ؛ رواه الإمام أحمد

Rasulullah Saw bersabda (Apabila istri menjalakan shalat fardu yang lima waktu, berpuasa bulan Ramdhan) selain masa haid dan nifas (Menjaga farjinya) dari selain halal (taat pada suaminya) selama tidak ada unsur maksiat (Maka dikatakan padanya; “Masuklah kamu ke dalam sorga dari pintu mana saja kamu suka”) Demikian itu karena memuliakan istri tersebut. HR Imam Ahmad.

وَيَجِبُ عَلَى المَرْأَةِ دَوَامُ الحَيَاءِ مِنْ زَوْجِهَا وقلة المماراة له وَغَضُّ طَرْفِهَا بسكون الراء أي خفض عينها قُدَّامَهُ , وَالطَّاعَةُ أي لزوجها لأَمْرِه، وَالسُّكُوْتُ عِنْدَ كَلاَمِه، وَالقِيَامُ عِنْدَ قُدُوْمِهِ أي مجيئه من السفر وَخُرُوْجِهِ أي من المنزل، وإظهار الحب له عند القرب، وإظهار السر عند الرؤية له وَعَرْضُ نَفْسِهَا أي إظهارها لَهُ أي الزوج عِنْدَ إرادة النَّوْمِ، والتَعَطُّرُ أي طيب الرائحة له وَتَعَهُّدُهَا الفَمَ أي تجديد إصلاحه بِالمِسْكِ وَالطِّيْبِ ونظافة الثوب وَدَوَامُ الزِّيْنَةِ بِحَضْرَتِه، وَتَرْكُهَا أي الزينة عِنْدَ غَيْبَتِهِ

Adalah wajib kepada seorang istri untuk senantiasa merasa malu di hadapan suami, sehingga tidak berani menyangkal perkataan suami. Istri wajib memejamkan mata, maksudnya menundukkan pandangan saat berada di hadapan suami. Istri wajib taat akan perintah suami, selama bukan perbuatan maksiat. Istri wajib diam saat suami berbicara. Istri wajib berdiri untuk menyambut kedatangan suami misalnya dari pulang kerja, juga wajib berdiri untuk mengantarkan suami berangkat kerja. Istri wajib menampakkan rasa suka, manja dan romantic saat di dekat suami. Istri wajib menampakkan rasa suka di saat memandang suami. Istri wajib menawarkan diri kepada suami sebelum suami mau pergi tidur. Istri wajib memakai wangi-wangi kesenangan suami. Istri wajib membersihkan mulut, supaya tidak bau. Istri wajib selalu berdandan setiap kali berada di hadapan suami dan Istri wajib tidak berdandan saat ia tidak berada di hadapan suami.

وقال ابن عباس رضي الله عنهما، سمعت رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: لَوْ أَنَّ امْرَأَةً جَعَلَتْ لَيْلَهَا قِيَامًا وَنَهَارَهَا صِيَامًا وَدَعَاهَا زَوْجُهَا إِلىَ فِرَاشِهِ وَتَأَخَّرَتْ عَنْهُ سَاعَةً وَاحِدَةً جَاءَتْ يَوْمَ القِيَامَةِ تُسْحَبُ بِالسَّلاَسِلِ وَالأَغْلاَلِ مَعَ الشَّيَاطِيْنَ إِلىَ أَسْفَلِ السَّافِلِيْنَ

Ibnu Abbas berkata, Saya mendengar Rasulullah bersabda ; “Seandainya seorang istri menjadikan malamnya tahajud, siang harinya berpuasa, kemudian suaminya mengajaknya tidur bersama namun ia menundanya sesaat saja maka istri tersebut akan datang di hari qiyamah di gusur dengan rantai api dan di belenggu bersama syetan-syetan menuju jurang neraka paling dalam.”

وَقَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلاَقَ مِنْ غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ) أي ممنوع (عَلَيْهَا رَائِحَةُ الجَنَّةِ) رواه الإمام أحمد وأبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان والحاكم عن ثوبان، عتيق رسول الله صلى الله عليه وسلم.

Rasulullah Saw bersabda (Siapa saja istri yang meminta talaq kepada suaminya tanpa ada kondisi terancam maka haram baginya untuk mencium wangi sorga. HR Ilam Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah, Ibnu Hiban, Al-Hakim, dari Tsauban budak yang dibebaskan Rasulullah SAW

قال أبو بكر الصديق رضي الله عنه، سمعتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يقول (إِذَا قَالَتْ المَرْأَةُ لِزَوْجِهَا طَلِّقْنِيْ جَاءَتْ يَوْمَ القِيَامَةِ وَوَجْهُهَا لاَ لَحْمَ فِيْهِ وَلِسَانُهَا خَارِجٌ مِنْ قَفَاهَا وَتُهْوَى إِلىَ قَعْرِ جَهَنَّمَ وَ إِنْ كَانَتْ تَصُوْمُ النَّهَارَ وَتَقُوْمُ اللَّيْلَ دَائِمًا)

Abu Bakar Sidiq berkata, Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda (Apabila istri berkata kepada suaminya “Ceraikanlah aku!” maka ia akan datang di hari qiyamah mukanya tanpa daging, lidahnya menjulur tembus ke pundak sambil di gusur ke dasar neraka Jahannam, sekalipun ia rajin berpuasa dan rajin tahajud selama hidupnya).

Allah Mengetahui Segalanya
Pustaka : Uqudul-Lizein Syekh Nawawi


KONSULTASI HUKUM ISLAM

KAJIAN HARI SABTU

KAJIAN HARI MINGGU

TADARUS MALAM RABU

SYARAH SAFINATUN-NAJA

SYARAH SAFINATUN-NAJA
TERJEMAH KASYIFATUS-SAJA SYARAH SAFINATUN-NAJA

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU
Ketika mendapatkan ilmu agama Islam tanpa bimbingan guru Maka jelas gurunya syetan, bahkan kesesatan akan lebih terbuka lebar Waspadailah belajar agama Islam tanpa bimbingan guru. Nah, apakah anda punya guru? .. kunjungilah beliau…!! Apabila ingin mendapat ilmu manfaat dan terjaga dari kesesatan

SILSILAH GURU AHMAD DAEROBIY (KANG DAE)