Saturday, January 29, 2011

RABU AKHIR BULAN SHOFAR (REBO WEKASAN)


بسم الله الرحمن الرحيم
Oleh Ahmad Daerobiy

Dikutif dari sebagian Ahli Fudlola, Ulama ilmunya tinggi, tersirat bahwa musibah yang turun di setiap tahun dari Lauhil-Mahfud ke langit dunia adalah pada malam rabu akhir bulan shafar, agar terlindung dari musibah tersebut segeralah berdo'a atau bersedekah, untuk memohon perlindungan.

Hari Rabu Shafar 1432 H. tepat pada tanggal 2 Pebruari 2011 M.

وَمِنْهُ صَلاَةُ الإِسْتِعاَذَةِ وَهِيَ رَكْعَتاَنِ بَعْدَ صَلاَةِ الضُّحَى يَنْوِي بِهِماَ سُنَّةَ الاِسْتِعاَذَةِ يَقْصِدُ بِهِماَ أَنَّ اللهَ يُعِيْذُهُ مِنْ شَرِّ يَوْمِهِ وَلَيْلَتِهِ يَقْرَأُ فيِ الأُوْلىَ بَعْدَ الفاَتِحَةِ سُوْرَةَ الفَلَقِ وَفيِ الثَّانِيَّةِ بَعْدَ الفاَتِحَةِ سُوْرَةَ النَّاسِ ثُمَّ يَدْعُوْ بِدُعاَءِ الاِسْتِعاَذَةِ
Artinya :
Diantara shalat sunnah ialah shalat Isti’adzah artinya shalat memohon perlindungan, dua raka’at setelah shalat dluha, dengan niat shalat sunnah Isti’adzah, dengan tujuan agar Allah melindunginya dari kejahatan di waktu siang dan malam. Raka’at pertama setelah Fatihah membaca Al-Falaq 1 kali, dan Raka’at kedua setelah Fatihah membaca An-Nas 1 kali. Do’a setelah shalatnya :

Niat shalat Sunnah Isti’adzah 2 raka’at ;

أُصَلِّى سُنَّةَ الإِسْتِعاَذَةَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ أَداَءً ِللهِ تَعاَلىَ
“Saya niat shalat sunnah Isti’adzah dua raka’at menghadap kiblat, tunai karena Allah”

Kemudian membaca do’a berikut :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحيِمْ ِالحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العاَلَمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِيِّ وَعَلَى آَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ أَللَّـهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ خَلِيْلٍ ماَكِرٍ عَيْناَهُ تَرْياَنِيْ وَقَلْبُهُ يَرْعاَنِيْ إِنْ رَأَىْ حَسَنَةً دَفَنَهاَ وَإِنْ رَأَىْ سَيِّئَةً أَذاَعَهاَ , أَللَّـهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ ساَعَةِ السُّوْءِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ صاَحِبِ السُّوْءِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ جاَرِ السُّوْءِ فيِ داَرِ المَقاَمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang maha Pengasih dan penyayang, Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Semoga Allah limpahkan rahmat dan salam kepada penghulu kita Nabi Muhammad yang Ummi (tidak bisa membaca dan menulis) juga kepada keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari makhkuk jahat yang berbuat jahat, matanya menatap iri kepadaku, juga hatinya dengki kepadaku, apabila melihat kebaikan aku, ia memendamnya, apabila melihat keburukan aku ia menyebarkannya. Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari haru yang buruk, aku berlindung kepada-Mu dari malam yang buruk pula. Aku berlindung kepada-Mu dari waktu yang buruk, Aku berlindung kepada-Mu dari kawan yang jahat, Aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang jahat, di tempat aku tinggal. Semoga Allah limpahkan rahmat dan salam kepada penghulu kita Nabi Muhammad juga kepada keluarga dan para sahabatnya, amien.
Pustaka : Kitab Nihahatuzzen, Syekh Nawawi Al-Bantani hal. 67 dan hal 107.

Wednesday, January 19, 2011

WAJIB MANDI BESAR SEBAB HAID, NIFAS DAN MELAHIRKAN


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Memelihara kebersihan merupakan ajaran Islam yang layak diperhatikan, diantaranya membersihkan diri dengan mandi. Menurut ajaran Islam, mandi itu ada yang diwajibkan, yaitu ketika mengalami 6 (enam) hal, diantaranya ; (1) Hubungan suami-istri (masuk kelamin). (2) Keluar sperma. (3) Haid. (4) Nifas. (5) Melahirkan. (6) Meninggal. Di sini, Insya Allah mengkaji haid, Nifas dan Melahirkan.

PEMBAHASAN HAID
الحَيْضُ ؛ وَهُوَ دَمُ طَبِيْعَةٍ يَخْرُجُ مِنْ أَقْصَى رَحْمِ المَرْأَةِ فىِ أَوْقاَتٍ مَخْصُوْصَةٍ وَالرَّحْمُ جِلْدَةُ داَخِلُ الفَرْجِ ضَيْقَةُ الفَمِّ واَسِعَةُ الجَوْفِ كاَلجَرَّةِ وَفَمُّهاَ لِجِهَةِ باَبِ الفَرْجِ يَدْخُلُ فِيْهاَ المَنِى ثُمَّ تَنْكَمِشُ أَىْ يَنْسُدُ فَمُّهاَ فَلاَتَقْبَلُ مَنِياً آخَرَ بَعْدَ ذَلِكَ ولِهَذا جَرَّتْ عاَدَةُ اللهِ أَنْ لاَيَخْلُقُ وَلَداً مِنْ ماَءِ رَجُلَيْنِ
Haid, yaitu darah yang tabiatnya memang keluar dari dalam rahim wanita pada waktu-waktu tertentu. Rahim adalah kantung di bagian dalam organ wanita, mulutnya sempit dalamnya lebar, nyaris seperti botol. Mulutnya menghadap ke pintu vagina dan melalui kantung itulah masuknya air mani seorang lelaki, kemudian mulut rahim itu menutup sendiri. Oleh karenanya mulut rahim tidak akan menerima air mani yang lain, setelah menerima air mani yang pertama. Dengan demikian berlakulah adat Allah Swt, bahwa Dia tidak menciptakan seorang anak dari air mani dua lelaki.

ششوَخَرَجَ بِذَلِكَ الإِسْتِحاَضَةُ وَهِىَ دَمُّ عِلَّةٍ يَخْرُجُ مِنْ عِرْقِ فَمِّهِ فىِ أَدْنىَ الرَّحْمِ سَواَءٌ أَخْرَجَ عَقِبَ حَيْضٍ أَمْ لاَ سَواَءٌ قَبْلَ البُلُوْغِ أَمْ بَعْدَهُ عَلَى الأَصَحِّ مِنْ أَنَّ دَمَّ الصَّغِيْرَةِ وَكَذاَ الآيْسَةُ يُقاَلُ لَهُ اسْتِحاَضَةٌ وَقِيْلَ لاَتَطْلُقُ الإِسْتِحاَضَةَ إِلاَّ عَلَى دَمِ خَرَجَ عَقِبَ حَيْضٍ
Dikecualikan dari darah haid adalah darah Istihadloh, Istihadloh adalah darah penyakit yang keluar dari salah satu urat di dalam mulut rahim, baik keluarnya mengiringi haid atau tidak, baik keluarnya sebelum menginjak balig atau sesudah balig. Hal ini menurut pendapat yang soheh, dan juga termasuk Istihadloh yaitru darah dari anak perempuan yang belum balig atau dari perempuan tua yang terputus dari haidnya, darah yang kelurarnya di sebut Istihadloh. Dalam pendapat lain, Istihadloh adalah tidak disebutkan kecuali atas darah yang keluar mengiringi masa haid.

عَنْ عاَئِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهاَ أَنَّ النَّبِىَّ T قاَلَ إِذاَ أَقْبَلْتِ الحَيْضَةَ فَدَعِى الصَّلاَةَ فَإِذاَ ذَهَبَ قَدْرُهاَ فاَغْسِلِى عَنْكِ ششالدَّمَ وَصَلِّى ؛ رَواَهُ الشَّيْخاَنِ وَفىِ رَواَيَةِ البُخاَرِى ثُمَّ اغْتَسِلِى وَصَلِّى
Diriwayatkan dari Baginda Aisyah ra, bahwa Baginda Nabi Saw berkata ; Wahai Aisyah apabila kamu mengalami haid maka tinggalkannlah shalat, apabila haid itu hilang maka cucilah darah dari dirimu (mandi) dan dirikanlah shalat !. HR. Bukhori Muslim. Dalam riwayat Bukhori ; Kemudian mandilah dan sholatlah !

أَقَلُّ الحَيْضِ يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ وَغَالِبُهُ سِتَّةٌ أَوْسَبْعٌ وَأَكْثَرُهُ خَمْسَةَ عَشَرَةَ يَوْماً بِلَياَلِيْهاَ , أَقَلُّ الطُّهْرِ بَيْنَ الحَيْضَتَيْنِ خَمْسَةَ عَشَرَةَ يَوْمًا , وَغَالِبُهُ أَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ يَوْمًا أَوْ ثَلاَثَةٌ وَعِشْرُوْنَ يَوْمًا وَلاَحَدَّ ِلأَكْثَرِهِ
Masa haid paling sebentar ialah sehari-semalam atau 24 jam, masa haid biasanya 6 atau 7 hari dan masa haid paling lama ialah 15 hari, termasuk malamnya. Paling sebentar masa suci diantara dua haid ialah 15 hari, biasanya 23 atau 24 hari, dan masa paling lamanya tidak terbatas.

PEMBAHASAN NIFAS
النِّفاَسُ ؛ وَهُوَ الدَّمُ الخاَرِجُ عَقِبَ فِراَغِ رَحْمِ المَرْأَةِ مِنَ الحَمْلِ وَلَوْ عُلْقَةً أَوْ مُضْغَةً وَقَبْلَ مُضِىِّ أَقَلِّ الطُّهْرِ خَرَجَ بِذَلِكَ الدَّمُ الخاَرِجُ مَعَ الوَلَدِ أَوْ حاَلَةَ الطَّلْقِ فَهُوَ دَمُ فَساَدٍ إِنْ لَمْ يَتَّصِلْ بِحَيْضٍ قَبْلَهُ وَإِلاَ فَهُوَ حَيْضٌ بِناَءً عَلَى أَنَّ الحاَمِلَ قَدْ تَحِيْضُ وَهُوَ الأَصَحُّ
Nifas yaitu darah yang keluar mengiringi kosongnya rahim waita setelah melahirkan, meskipun hanya melahirkan gumpalan darah atau gumpalan daging sebelum melewati masa suci yang paling sedikit. Dikecualikan dari darah Nifas itu adalah darah yang keluar beserta bayi atau darah yang keluar saat sakit melahirkan, karena darah tersebut termasuk darah rusak atau penyakit, dan bukan Nifas, ini apabila ia tidak terhubung dengan darah haid sebelumnya. Namun apabila terhubung dengan darah haid sebelumnya maka darah itu adalah darah haid, berdasar bahwa orang yang hamil terkadang mengalami haid. Ini pendapat yang paling soheh.

فَلَوْ لَمْ تَرَ الدَّمَ إِلاَّ بَعْدَ مُضِىِّ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْماً مِنَ الوِلاَدَةِ فَلاَنِفاَسَ لَهاَ  ششفَإِنْ رَأَتْهُ قَبْلَ ذَلِكَ وَبَعْدَ الوِلاَدَةِ بِأَنْ تَأَخَّرَ خُرُوْجُهُ عَنْهاَ فاَبْتِداَؤُهُ مِنْ رُؤْيَةِ الدَّمِ وَزَمَنُ النِّقاَءِ مِنْهُ لاَنِفاَسَ فِيْهِ لَكِنَّهُ مَحْسُوْبٌ مِنَ السِّتِّيْنَ فَيَجِبُ قَضاَءُ الصَّلاَةِ الَّتِى فاَتَتْ فِيْهِ
Apabila tidak melihat darah (Nifas) kecuali setelah lewat 15 (lima belas) hari dari melahirkan, maka dia tidak mengalami Nifas. Apabila dia melihat darah sebelum melewati 15 hari dari melahirkan, artinya keluar darahnya tertunda dari waktu melahirkan dan belum genap 15 hari, maka permulaan nifas adalah dari semenjak terlihatnya darah. Dan masa suci dari nifas tidaklah terjadi nifas (masa sebelum melihat darahnya), dan masa suci sebelum terlihat darah itu masuk dalam kurun 60 (enam puluh) hari dari melahirkan, maka di masa itu wajib mengqodlo shalat yang tertinggal.

أَقَلُّ النِّفاَسِ مَجَّةٌ وَغاَلِبُهُ أَرْبَعُوْنَ يَوْمًا وَأَكْثَرُهُ سِتُّوْنَ يَوْماً
Masa nifas paling sebentar ialah sekali keluar, masa nifas biasanya 40 hari, nifas paling lama 60 hari.

PEMBAHASAN MELAHIRKAN
الوِلاَدَةُ ؛ أَىْ وَلَوْ ِلأَحَدِ التَّوْأَمَيْنِ فَيَجِبُ الغَسْلُ بِوِلاَدَةِ أَحَدِهِماَ وَيَصِحُ قَبْلَ وِلاَدَةِ الآخَرِ ثُمَّ إِذاَ وَلَدَتْهُ وَجَبَ الغَسْلُ أَيْضاً وَمِثْلُ الوِلاَدَةِ إِلْقاَءُ العُلْقَةِ وَالمُضْغَةِ فَلاَبُدَ مِنْ إِخْباَرِ القَواَبِلِ بِأَنَّ كُلاً مِنْهُماَ أَصْلُ آدَمِىِّ  ششوَيَكْفىِ واَحِدَةٌ مِنْهُنَّ
Melahirkan artinya meskipun hanya melahirkan gumpalan darah atau gumpalan daging, maka wajib mandi, sebab melahirkan salah satu dari itu. Dan sah mandi apabila dilakukan sebelum melahirkan yang berikutnya. Kemudian apabila dia melahirkan yang berikutnya maka dia wajib mandi kembali. Sama seperti melahirkan adalah keguguran dengan gumpalan darah atau gumpalan daging dengan catatan harus mendapat pemeriksaan medis yang menyatakan bahwa gumpalan darah dan daging itu adalah asal janin manusia. Dan pemeriksaan medis itu cukup dengan seorang bidan.

فَيَجِبُ الغَسْلُ بِالوَلَدِ الجاَفِ وَإِنْ لَمْ يَنْتَقْضِ الوُضُوْءُ وَيَجُوْزُ لِزَوْجِهاَ وَطْؤُهاَ قَبْلَ الغُسْلِ ِلأَنَّ الوِلاَدَةَ جِناَبَةٌ وَهِىَ لاَتَمْنَعُ الوَطْءَ
Wajib mandi besar sebab melahirkan anak dalam keadaan kering meskipun hal itu tidak membatalkan wudlu, bagi suami boleh menyutubuhinya sebelum dia melakukan mandi besar. Karena melahirkan itu Junub dan junub tidak menghalangi persetubuhan.

أَمَّا المَصْحُوْبَةُ بِالبِلَلِ فَلاَيَجُوْزُ وَطْؤُهاَ بَعْدَهاَ حَتَّى تَغْتَسِلَ وَيَبْطُلُ صَوْمُهاَ بِالوَلَدِ الجاَفِ سَواَءٌ كاَنَ لَهاَ نِفاَسٌ أَوْلاَ ِلأَنَّ ذاَتَ الوِلاَدَةَ مُبْطِلَةٌ لَهُ وَإِنْ لَمْ يُوْجَدْ مَعَهاَ نِفاَسٌ بِخِلاَفِ ماَ لَوْ أَلْقَتْ بَعْضَ الوَلَدِ فَإِنَّهُ يَنْتَقِضُ الوُضُوْءُ وَلاَيَجِبُ الغَسْلُ وَكَذاَ لَوْخَرَجَ بَعْضُهُ ثُمَّ رَجَعَ شش
Adapun melahirkan yang disertai basah maka suami tidak boleh menyetubuhinya setelah dia melahir-kan kecuali setelah melakukan mandi besar. Batal puasa perempuan disebabkan melahirkan dalam keadaan kering, baik di iringi nifas atau tidak. Karena dzat melahirkan adalah membatalkan puasa, meskipun tidak terjadi nifas.


CARA MELAKSANAKAN MANDI BESAR
Kewajiban pada saat mandi besar ada 3 (tiga) ; Pertama, niat. Kedua, Menghilangkan najis yang masih menempel di badan. Dan Ketiga mengalirkan air ke semua bagian tubuh, termasuk rambut dan kulit.

Contoh niat mandi dari Haid :
نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعَ الحَدَثِ الأَكْبَرِ عَنْ جَمِيْعِ البَدَنِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضاً ِللهِ تَعاَلىَ
“Saya niat mandi menghilangkan hadats besar dari semua bagian badan dari haid, fardu karena Allah”

Contoh niat mandi dari Nifas :
نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعَ الحَدَثِ الأَكْبَرِ عَنْ جَمِيْعِ البَدَنِ مِنَ النِّفاَسِِ فَرْضاً ِللهِ تَعاَلىَ
“Saya niat mandi menghilangkan hadats besar dari semua bagian badan dari nifas, fardu karena Allah”

Contoh niat mandi dari Melahirkan :
نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعَ الحَدَثِ الأَكْبَرِ عَنْ جَمِيْعِ البَدَنِ مِنَ الوِلاَدَةِ فَرْضاً ِللهِ تَعاَلىَ
“Saya niat mandi menghilangkan hadats besar dari semua bagian badan dari melahirkan, fardu karena Allah”

Pustaka : Fiqih Al-Imam Syafei, Sumber Kasyifatus-Saja Syarah Safinatun-Naja - Syekh Nawawi Al-Bantani

Allah mengetahui segalanya…

Tuesday, January 11, 2011

PANDUAN SHALAT DLUHA


بسم الله الرحمن الرحيم
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى - رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Gerak kebaikan dari setiap sendi tulang dari kalian ialah sedekah, setiap tasbih itu sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil sedekah, setiap takbir sedekah, amar makruf sedekah, nahi munkar sedekah, dan dari semua itu cukup dilakukan dengan melaksanakan dua raka’at shalat dluha. HR Muslim

مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوبُهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ - رَوَاهُ أَحْمَدُ
Gerak dari setiap sendi tulang dari kalian ialah sedekah, setiap tasbih itu sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil sedekah, setiap takbir sedekah, amar makruf sedekah, nahi munkar sedekah, dan dari semua itu cukup dilakukan dengan melaksanakan dua raka’at shalat dluha. HR Ahmad

Shalat Dluha ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu Matahari sedang naik, yaitu pukul tujuh sampai masuk waktu Dzuhur. Sekurang-kurangnya dua raka’at, boleh empat raka’at, enam raka’at, atau paling tinggi delapan raka’at. Bacaan surat setiap dua raka’at dalam shalat Dluha, pada raka’at pertama setelah Fatihah boleh Asy-Syamsi dan raka’at kedua Ad-Dhuha, atau raka'at pertama Al-Kafirun dan raka'at kedua Al-Ikhlas.

Niat shalat Dluha 2 raka’at ;
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ أَداَءً ِللهِ تَعاَلىَ
“Saya niat shalat sunnah dluha dua raka’at menghadap kiblat, tunai karena Allah”

Apabila melakukan shalat sunnah Dluha lebih dari dua raka’at, hendaknya setiap dua raka’at dengan satu salam, atau empat raka’at dengan satu salam. Ketika dilakukan 4 raka’at 1 salam redaksi niat rok’ataen (2 raka’at) diganti dengan arba’a-roka’atin (4 raka’at).

Do’a Shalat Dluha
أَللَّـهُمَّ إِنَّ الضُّحاَءَ ضُحاَءُكَ وَالبَهاَءَ بَهاَءُكَ وَالجَماَلَ جَماَلُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ , أَللَّـهُمَّ إِنْ كأَنَ رِزْقىِ فىِ السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كاَنَ فىِ الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كاَنَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كاَنَ حَرَاماً فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كاَنَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحاَءِكَ وَبَهاَءِكَ وَجَماَلِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِى مَآأَتَيْتَ عِباَدِكَ الصَّالِحِيْنَ , بِرَحْمَتِكَ ياَأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ؛
Artinya :
“Ya Allah sesungguhnya waktu dluha itu adalah waktu dluha-Mu, keagungan itu adalah keagungan-Mu, keindahan itu adalah keindahan-Mu, kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu, Ya Allah jika rezekiku masih di atas langit maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi maka keluarkanlah, jika sukar maka mudahkanlah, jika haram maka halalkanlah, jika masih jauh maka dekatkanlah, berkat waktu dluha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, kekuasaan-Mu, karuniakan kepada kami segala sesuatu yang telah Engkau karuniakan kepada hamba-hamba-Mu yang soleh, dengan  segala rahmat-Mu wahai yang paling pengasih diantara yang pengasih, amien”.

Allah Mengetahui segalanya.

KONSULTASI HUKUM ISLAM

KAJIAN HARI SABTU

KAJIAN HARI MINGGU

TADARUS MALAM RABU

SYARAH SAFINATUN-NAJA

SYARAH SAFINATUN-NAJA
TERJEMAH KASYIFATUS-SAJA SYARAH SAFINATUN-NAJA

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU
Ketika mendapatkan ilmu agama Islam tanpa bimbingan guru Maka jelas gurunya syetan, bahkan kesesatan akan lebih terbuka lebar Waspadailah belajar agama Islam tanpa bimbingan guru. Nah, apakah anda punya guru? .. kunjungilah beliau…!! Apabila ingin mendapat ilmu manfaat dan terjaga dari kesesatan

SILSILAH GURU AHMAD DAEROBIY (KANG DAE)