Tuesday, March 29, 2011

ORANG YANG PALING BERUNTUNG

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Diantara kebaikan taqwa, ialah seorang bertaqwa akan dilindungi dari segala macam malapetaka, akan mendapat rezeki yang tidak di sangka-sangka, diberikan kemudahan di segala hal dan akan mendapatkan pahala yang besar, ini berdasarkan firman Allah ;

قاَلَ اللهُ تَعاَلىَ ؛ وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَيَحْتَسِبُ , وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا , وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا (الطلاق 2-5)

Berkat taqwa seseorang akan dijanjikan sorga, ini berdasarkan firman Allah ;

قاَلَ اللهُ تَعاَلىَ ؛ تِلْكَ الجَنَّةُ الَّتِي نُورِثُ مِنْ عِبَادِناَ مَنْ كَانَ تَقِيّاً (مريم 63) وَقاَلَ تَعاَلىَ ؛ مَثَلُ الجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ المُتَّقُوْنَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ أُكُلُهاَ دَائِمٌ وَظِلُّهَا تِلْكَ عُقْبَى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَعُقْبَى الكَافِرِيْنَ النَّارُ (الرعد 35) وَأُزْلِفَتِ الجَنَّةُ لِلْمُتَّقِيْنَ (الشعراء ٩٠) إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ (القلم ٣٤) إِنَّ المُتَّقِيْنَ فيِ جَنّاَتٍ وَنَهَرٍ , فيِ مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيْكٍ مُقْتَدِرٍ (القمر 54-55)

Sorga ialah tempat yang didambakan dan disenangi, maksudnya ialah tempat yang penuh kebahagiaan, yang bersih dari hiruk-pikuk atau perbuatan buruk.

Berkat taqwa seseorang akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat, ini berdasarkan firman Allah ;

قاَلَ اللهُ تَعاَلىَ ؛ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيْرٌ (الحجرات 13)

Orang yang mulia dan berkedudukan menurut Allah Swt adalah orang yang beraqwa, bukan karena faktor keturunan, bukan karena harta kekayaan dan juga bukan karena yang lain, hanya karena taqwa saja.

Allah Swt dan Rasul-Nya sering sekali menjanjikan akan mendapat banyak kebaikan adalah karena taqwa, juga dapat banyak kesenangan, banyak martabat, banyak kebajikan, kepatutan, kebahagiaan, keuntungan dan kesuksesan. Semua itu akan sangat panjang untuk diuraikan dan sangat sulit untuk menghitungnya.

Sangatlah indah makna yang terkandung pada sya’ir berikut ;

سِيْقَ إِلَيْهِ المُتَّجِرُ الرَّابِحُ
مَنْ يَتَّقِ اللهَ فَذاَكَ الَّّذِى
Akan diiringi keberhasilan laksana pedagang mendapat laba berlimpah
Barangsiapa bertaqwa kepada Allah maka dia adalah yang
مَعْرِفَةُ اللهِ فَذاَكَ الشَّقْىُ
مَنْ عَرَّفَ اللهَ فَلَمْ تُغْنِهِ
Untuk mengenal Allah, maka nyata ia adalah orang yang celaka
Barangsiapa mengenal Allah lalu ia tidak merasa cukup
فىِ طاَعَةِ اللهِ وَماَذاَ أَلْقَى
ماَضَرَّ ذاَ الطَّاعَةِ ماَناَلَهُ
Dalam taat kepada Allah tidak akan terkena sesuatu yang membahayakan
Apapun yang berbahaya tidak akan mengenai orang yang taat bertaqwa
وَالعِزُّ كُلَّ العِزِّ لِلْمُتَّقِى
ماَيَصْنَعُ العَبْدُ بِعِزِّ الغِنَى
Kemuliaan di atas segala kemuliaan itu adalah pada orang bertaqwa
Tidak ada yang dapat diperbuat hamba sebab kehormatan kekayaan






Allah mengetahui segalanya.

Saturday, March 19, 2011

MENGENAL ALLAH SERTA DALILNYA, MELALUI TAQLID BUTA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَاللهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah
Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.
Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS. Muhammad 19)


 
عَلَيْـهِ أَنْ يَعْـرِفَ ماَ قَدْ وَجَباَ
فَكُلُّ مَنْ كُلِّفَ شَرْعاً وَجَبَ
Mengetahui hal wajib (masuk akal) yang dimilki
Menurut Islam, setiap Mukallaf diwajibkan
وَمِثْـلُ ذَا لِرَسُـوْلِهِ فاَسْـتَمِعاً
ِللهِ وَالجَائِــزَ وَالمُمْــتَنِعاَ
Demikian pula di para Rasul-Nya, simak-lah
oleh Allah, juga hak preogratif dan hal Mustahil
إِيْمَـانُهُ لَمْ يَخْـلُ مِنْ تَرْدِيْـدِ
إِذْ كُلُّ مَنْ قَلَّدَ فىِ التَّـوْحِيْدِ
Keimanannya akan rawan dari keraguan
Karena setiap orang bertaqlid dalam tauhid
وَبَعْضُــهُمْ حَقَّقَ فِيْهِ الكَشْفَا
فَفِيْهِ بَعْضُ القَوْمِ يُحْكِى الخَلَفَا
Sebagian lain menyatakan keringanan
Terkait hukum taqlid ini, ada Ulama berselisih


Setiap Mukallaf (balig berakal) wajib mengetahui sifat wajib, sifat mustahil dan hak preogaratif di Allah dan para Rasul-Nya. Kewajiban mengetahui ini termasuk dengan dalil-dalilnya dan itu tidak boleh diwakilkan, karena rawan menimbulkan keraguan. Yakinkan bahwa kewajiban perdana ialah mengenal Allah dengan yakin.

وَحاَصِلُ الخِلاَفِ فىِ مَعْرِفَةِ التَّقْلِيْدِ أَقْواَلٌ سِتَّةٍ ؛ الأَوَّلُ عَدَمُ الإِكْتِفاَءِ بِالتَّقْلِيْدِ بِمَعْنَى عَدَمِ صِحَّةِ التَّقْلِيْدِ فَيَكُوْنُ المُقَلِّدُ كاَفِراً وَعَلَيْهِ السَّنُوْسِى فىِ الكُبْرَى . الثَّانِى الإِكْتِفاَءُ بِالتَّقْلِيْدِ مَعَ العِصْياَنِ مُطْلَقاً أَىْ سَواَءٌ كاَنَ فِيْهِ أَهْلِيَّةٌ لِلنَّظْرِ أَمْ لاَ . الثَّالِثُ الإِكْتِفاَءُ بِهِ مَعَ العِصْياَنِ إِنْ كاَنَ فِيْهِ أَهْلِيَّةٌ لِلنَّظْرِ وَإِلاَّ فَلاَعِصْياَنَ . الرَّابِعُ أَنَّ مَنْ قَلَّدَ القُرْآَنَ وَالسُّنَّةَ القَطْعِيَّةَ صَحَّ إِيْماَنُهُ ِلإتِّباَعِهِ القَطْعِىِّ وَمَنْ قَلَّدَ غَيْرَ ذَلِكَ لَمْ يَصِحْ إِيْماَنُهُ لِعَدَمِ أَمْنِ الخَطاَءِ عَلَى غَيْرِ المَعْصُوْمِ . الخَامِسُ الإِكْتِفاَءُ بِهِ مِنْ غَيْرِ عِصْياَنٍ مُطْلَقاً ِلأَنَّ النَّظْرَ شَرْطُ كَماَلٍ فَمَنْ كاَنَ فِيْهِ أَهْلِيَّةُ النَّظْرِ وَلَمْ يَنْظُرْ فَقَدْ تَرَكَ الأَوْلىَ . السَّادِسُ أَنَّ إِيْماَنَ المُقَلِّدِ صَحِيْحٌ وَيَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّظْرُ وَهُوَ مَحْمُوْلٌ عَلَى المَخْلُوْطِ بِالفَلْسَفَةِ .

Walhasil, Kewajiban mengenal Allah dengan sifat-sifat dan dalil-dalilnya melalui taqlid buta, ada 6 pendapat :
1.    Mengenal Allah, sifat-sifat dan dalilnya TIDAK CUKUP melalui taqlid buta (kepada orang tahu), itu tidak sah dan pelaku taqlid buta hukumnya kafir, ini sependapat Imam As-Sanusiy dalam kitab Al-Kubra.
2.    Mengenal Allah, sifat-sifat dan dalilnya CUKUP dengan taqlid buta (kepada orang tahu), tetapi mutlak ia berdosa, artinya baik ia memiliki akal cerdas yang mampu berpikir atau tidak.
3.    Mengenal Allah, sifat-sifat dan dalilnya CUKUP dengan taqlid buta (kepada orang tahu), tetapi berdosa apabila ia memiliki akal cerdas yang mampu berpikir, dan tidak berdosa apabila tidak berakal cerdas, idiot.
4.    Mengenal Allah, sifat-sifat dan dalilnya CUKUP dengan taqlid buta kepada Qur’an-Hadits nyata, maka ini imannya sah, karena mengikuti kenyataan benar. Namun sebaliknya, orang yang tidak taqlid pada Qur’an-Hadits maka imannya tidak sah. Karena rawan kekeliruan, bagi mereka yang imannya tidak terjaga.
5.    Mengenal Allah, sifat-sifat dan dalilnya CUKUP dengan taqlid buta (kepada orang tahu), ini mutlak tanpa berdosa. Karena berpikir itu syarat kesempurnaan, maka orang yang berakal cerdsar dan mampu berpikir, lalu ia tidak memfungsikan kecerdasannya maka ia meninggalkan perbuatan yang lebih utama.
6.    Mengenal Allah, sifat-sifat dan dalilnya CUKUP dengan cara beriman taqlid buta, itu benar dan sah, dan haram menggunakan kecerdasan untuk berpikir memahami dalil. pendapat ini terkontaminasi filsafat sesat.

وَالقَوْلُ الحَقِّ الَّذِى عَلَيْهِ المُعَوَّلُ مِنْ هَذِه الأَقْواَلِ القَوْلُ الثَّالِثُ


Diantara keenam pendapat, YANG BENAR IALAH PENDAPAT KETIGA.

Allah mengetahui segalanya.

Pustaka : Hasyiah Jauhar At-Tauhid, Syekh Ibrahim Al-Baejuriy hal. 22-23

Thursday, March 10, 2011

MUSUH-MUSUH IBLIS DAN KAWAN-KAWAN IBLIS

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (١) مَلِكِ النَّاسِ (٢) إِلَهِ النَّاسِ (٣) مِنْ شَرِّ الوَسْوَاسِ الخَنَّاسِ (٤)
الَّذِي يُوَسْوِسُ فيِ صُدُورِ النَّاسِ (٥) مِنَ الجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
Katakanlah : "Aku berlidung kepada Tuhan Yang memelihara dan menguasai manusia. 2. Raja manusia. 3. Sembahan manusia. 4. Dari kejahatan bisikan syaitan yang bersembunyi, 5. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia 6. Dari (golongan) jin dan manusia. (QS.An-Naas)

وَرَوَتْ صَفِيَّةُ بِنْتِ جَحْشٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قاَلَ ؛ الشَّيْطاَنُ يَجْرِى مِنَ ابْنِ آَدَمَ مَجْرَى الدَّمِ
Shofiah binti Jahsy meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda “Syetan berjalan menggoda manusia melalui saluran darah”.

وَعَنْ أَبِى صاَلِحِ عَنْ إِبْنِ عَبَّاسِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُماَ يَقُوْلُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فىِ تَفْسِيْرِ ذَلِكَ ؛ يَدْخُلُ فىِ صُدُوْرِ الجِنِّ كَماَيَدْخُلُ فىِ صُدُوْرِ الإِنْسِ فَيُوَسْوِسُ فىِ صُدُوْرِهِمْ , فَإِذاَ ذَكَرَ اللهَ خَنَسَ وَخَرَجَ مِنْ صُدُوْرِهِمْ
Dari Abu Soleh, dan di terima dari Ibnu Abbas, semoga Allah merestui keduanya. Dalam tafsir surat tersebut Rasulullah SAW bersabda “ Syetan masuk ke dalam dada jin, sama halnya ia masuk ke dalam dada manusia sehingga membuat keraguan di dada mereka, namun apabila mereka dzikir kepada Allah maka syetan akan melompat keluar dari dada mereka”.

وَذُكِرَ عَنْ وَهَبْ بِنْ مُنَبَّهْ رَحِمَهُ اللهُ أَنَّهُ قاَلَ ؛ أَمَرَ اللهُ تَعاَلىَ إِبْلِيْسَ أَنْ يَأْتِىَ مُحَمَّداً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيُجِيْبُهُ عَنْ كُلِّ ماَ يَسْأَلُهُ , فَجاَءَهُ عَلَى صُوْرَةِ شَيْخٍ وَبِيَدِهِ عِكاَزٌ , فَقاَلَ لَهُ مَنْ أَنْتَ ؟ قاَلَ أَناَ إِبْلِيْسُ , فَقاَلَ لِماَذاَ جِئْتَ ؟ قاَلَ إِنَّ اللهَ أَمَرَنِى أَنْ آَتِيْكَ وَأُجِيْبُكَ عَنْ كُلِّ ماَتَسْأَلَنِى , فَقاَلَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؛ ياَ مَلْعُوْنٌ كَمْ أَعْداَؤُكَ مِنْ أُمَّتِى ؟ قاَلَ خَمْسَةَ عَشَرَ ؛ أَوَّلُهُمْ أَنْتَ وَالثَّانِى إِماَمٌ عاَدِلٌ وَالثَّالِثُ غَنِىٌّ مُتَوَاضِعٌ وَالرَّابِعُ تاَجِرٌ صاَدِقٌ وَالخَامِسُ عاَلِمٌ مُتَخَشِعٌ وَالساَّدِسُ مُؤْمِنٌ ناَصِحٌ وَالسَّابِعُ مُؤْمِنٌ رَحِيْمُ القَلْبِ وَالثَّامِنُ تاَئِبٌ ثاَبِتٌ عَلَى التَّوْبَةِ وَالتَّاسِعُ مُتَوَرِعٌ عَنِ الحَراَمِ وَالعاَشِرُ مُؤْمِنٌ يُدِيْمُ عَلَى الطَّهاَرَةِ وَالحاَدِى عَشَرَ مُؤْمِنٌ كَثِيْرُ الصَّدَقَةِ وَالثَّانِى عَشَرَ مُؤْمِنٌ حُسْنُ الخُلُقِ مَعَ النَّاسِ وَالثَّالِثُ عَشَرَ مُؤْمِنٌ يَنْفَعُ النَّاسَ وَالرَّابِعُ عَشَرَ حاَمِلُ القُرْآَنِ يُدِيْمُ عَلَى تِلاَوَتِهِ وَالخاَمِسُ عَشَرَ قاَئِمٌ بِأللَّيْلِ وَالنَّاسُ نُيَّامٌ . ثُمَّ قاَلَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَنْ رُفْقاَؤُكَ مِنْ أُمَّتِى ؟ قاَلَ عَشَرَةٌ ؛ أَوَّلُهُمْ سُلْطاَنٌ جاَئِرٌ وَالثَّانِى غَنِىٌّ مُتَكَبِّرٌ وَالثَّالِثُ تاَجِرٌ خاَئِنٌ وَالرَّابِعُ شاَرِبُ الخَمْرِ وَالخاَمِسُ القَتَّاتُ وَالسَّادِسُ صاَحِبُ الزِّناَ وَالسَّابِعُ آَكِلُ ماَلَ اليَتِيْمِ وَالثَّامِنُ المُتَهاَوِنُ بِالصَّلاَةِ وَالتَّاسِعُ ماَنِعُ الزَّكاَةِ وَالعاَشِرُ الَّذِى يُطِيْلُ الأَمَلَ . فَهَؤُلاَءِ أَصْحاَبِى وَإِخْواَنِى كَذاَ ذَكَرَهُ العَلاَمَةُ نَصْرُ بْنُ مُحَمَّدْ السَّمَرْقَنْدِى
MUSUH IBLIS ADA 15 : (1) Baginda Nabi SAW, (2) Pemimpin adil, (3) Orang kaya yang tawadlu’, (4) Pengusaha jujur, (5) Orang alim yang khuysu’, (6) Mukmin selalu memberi nasihat, (7) Mukmin yang selalu menebar kasih sayang, (8) Orang taubat yang teguh taubatnya, (9) Orang waspadai haram, (10) Mukmin membiasakan diri punya wudlu, (11) Mukmin gemar sedekah, (12) Mukmin berakhlak baik dengan orang lain, (13) Mukmin berguna untuk orang lain, (14) Orang yang hapal Qur’an dan selalu membacanya, (15) Orang yang selalu bangun malam dikala orang pada tidur.

KAWAN IBLIS ADA 10 : (1) Peminpin jahat, (2) Orang kaya yang sombong, (3) Pengusaha licik, (4) Pemakai narkoba, (5) Orang yang mengadu domba (6) Pelaku zina, (7) Orang yang makan harta anak yatim, (8) Merendahkan shalat (9) Orang yang melarang zakat (10) Orang yang jauh berharap dunia.

Allah mengetahui segalanya.
Pustaka : Syirojuth-Thalibin, Syarah Minhajul Abidin, Syekh Ihsan Muhammad Dahlan, juz 1 hal. 280

KONSULTASI HUKUM ISLAM

KAJIAN HARI SABTU

KAJIAN HARI MINGGU

TADARUS MALAM RABU

SYARAH SAFINATUN-NAJA

SYARAH SAFINATUN-NAJA
TERJEMAH KASYIFATUS-SAJA SYARAH SAFINATUN-NAJA

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU
Ketika mendapatkan ilmu agama Islam tanpa bimbingan guru Maka jelas gurunya syetan, bahkan kesesatan akan lebih terbuka lebar Waspadailah belajar agama Islam tanpa bimbingan guru. Nah, apakah anda punya guru? .. kunjungilah beliau…!! Apabila ingin mendapat ilmu manfaat dan terjaga dari kesesatan

SILSILAH GURU AHMAD DAEROBIY (KANG DAE)