بسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَقَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ (أَيّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ، دَخَلَتْ الجَنّةَ)
أي مع السابقين أي مع إتيانها ببقية المأمورات وتجنب المنهيات , رواه الترمذي وابن
ماجه والحاكم عن أم سلمة
Rasulullah Saw bersabda (Siapa saja
istri yang meninggal sedang suami merestuinya maka ia akan mudah masuk sorga)
Maksudnya masuk sorga bersama para pendahulu yang sudah masuk sorga, senantiasa
menjalankan perintah agama dan menjauhi larangannya. HR Turmudzi, Ibnu Majah,
Al-Hakim, dari Ummi Salamah.
وَقَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (إِذَا صَلَّتْ المَرْأَةُ خَمْسَهَا)
أي المكتوبات الخمس (وَصَامَتْ شَهْرَهَا) أي رمضان غير أيام الحيض والنفاس إن كان
(وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا) أي من وطء غير حليلها (وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا) أي في غير معصية
(قِيْلَ لَهَا ادْخُلِيْ الجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الجَنَّةِ شِئْتِ) وذلك للإكرام
لها ؛ رواه الإمام أحمد
Rasulullah Saw bersabda (Apabila
istri menjalakan shalat fardu yang lima waktu, berpuasa bulan Ramdhan) selain
masa haid dan nifas (Menjaga farjinya) dari selain halal (taat pada suaminya)
selama tidak ada unsur maksiat (Maka dikatakan padanya; “Masuklah kamu ke dalam
sorga dari pintu mana saja kamu suka”) Demikian itu karena memuliakan istri
tersebut. HR Imam Ahmad.
وَيَجِبُ عَلَى المَرْأَةِ دَوَامُ الحَيَاءِ مِنْ زَوْجِهَا وقلة المماراة
له وَغَضُّ طَرْفِهَا بسكون الراء أي خفض عينها قُدَّامَهُ , وَالطَّاعَةُ أي لزوجها
لأَمْرِه، وَالسُّكُوْتُ عِنْدَ كَلاَمِه، وَالقِيَامُ عِنْدَ قُدُوْمِهِ أي مجيئه
من السفر وَخُرُوْجِهِ أي من المنزل، وإظهار الحب له عند القرب، وإظهار السر عند الرؤية
له وَعَرْضُ نَفْسِهَا أي إظهارها لَهُ أي الزوج عِنْدَ إرادة النَّوْمِ، والتَعَطُّرُ
أي طيب الرائحة له وَتَعَهُّدُهَا الفَمَ أي تجديد إصلاحه بِالمِسْكِ وَالطِّيْبِ ونظافة
الثوب وَدَوَامُ الزِّيْنَةِ بِحَضْرَتِه، وَتَرْكُهَا أي الزينة عِنْدَ غَيْبَتِهِ
Adalah wajib kepada seorang istri
untuk senantiasa merasa malu di hadapan suami, sehingga tidak berani menyangkal
perkataan suami. Istri wajib memejamkan mata, maksudnya menundukkan pandangan
saat berada di hadapan suami. Istri wajib taat akan perintah suami, selama
bukan perbuatan maksiat. Istri wajib diam saat suami berbicara. Istri wajib
berdiri untuk menyambut kedatangan suami misalnya dari pulang kerja, juga wajib
berdiri untuk mengantarkan suami berangkat kerja. Istri wajib menampakkan rasa
suka, manja dan romantic saat di dekat suami. Istri wajib menampakkan rasa suka
di saat memandang suami. Istri wajib menawarkan diri kepada suami sebelum suami
mau pergi tidur. Istri wajib memakai wangi-wangi kesenangan suami. Istri wajib
membersihkan mulut, supaya tidak bau. Istri wajib selalu berdandan setiap kali
berada di hadapan suami dan Istri wajib tidak berdandan saat ia tidak berada di
hadapan suami.
وقال ابن عباس رضي الله عنهما، سمعت رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: لَوْ
أَنَّ امْرَأَةً جَعَلَتْ لَيْلَهَا قِيَامًا وَنَهَارَهَا صِيَامًا وَدَعَاهَا زَوْجُهَا
إِلىَ فِرَاشِهِ وَتَأَخَّرَتْ عَنْهُ سَاعَةً وَاحِدَةً جَاءَتْ يَوْمَ القِيَامَةِ
تُسْحَبُ بِالسَّلاَسِلِ وَالأَغْلاَلِ مَعَ الشَّيَاطِيْنَ إِلىَ أَسْفَلِ السَّافِلِيْنَ
Ibnu Abbas berkata, Saya mendengar
Rasulullah bersabda ; “Seandainya seorang istri menjadikan malamnya tahajud,
siang harinya berpuasa, kemudian suaminya mengajaknya tidur bersama namun ia
menundanya sesaat saja maka istri tersebut akan datang di hari qiyamah di gusur
dengan rantai api dan di belenggu bersama syetan-syetan menuju jurang neraka
paling dalam.”
وَقَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا
الطَّلاَقَ مِنْ غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ) أي ممنوع (عَلَيْهَا رَائِحَةُ الجَنَّةِ)
رواه الإمام أحمد وأبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان والحاكم عن ثوبان، عتيق رسول
الله صلى الله عليه وسلم.
Rasulullah Saw bersabda (Siapa saja
istri yang meminta talaq kepada suaminya tanpa ada kondisi terancam maka haram
baginya untuk mencium wangi sorga. HR Ilam Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, Ibnu
Majah, Ibnu Hiban, Al-Hakim, dari Tsauban budak yang dibebaskan Rasulullah SAW
قال أبو بكر الصديق رضي الله عنه، سمعتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يقول
(إِذَا قَالَتْ المَرْأَةُ لِزَوْجِهَا طَلِّقْنِيْ جَاءَتْ يَوْمَ القِيَامَةِ وَوَجْهُهَا
لاَ لَحْمَ فِيْهِ وَلِسَانُهَا خَارِجٌ مِنْ قَفَاهَا وَتُهْوَى إِلىَ قَعْرِ جَهَنَّمَ
وَ إِنْ كَانَتْ تَصُوْمُ النَّهَارَ وَتَقُوْمُ اللَّيْلَ دَائِمًا)
Abu Bakar Sidiq berkata, Saya
mendengar Rasulullah Saw bersabda (Apabila istri berkata kepada suaminya
“Ceraikanlah aku!” maka ia akan datang di hari qiyamah mukanya tanpa daging,
lidahnya menjulur tembus ke pundak sambil di gusur ke dasar neraka Jahannam,
sekalipun ia rajin berpuasa dan rajin tahajud selama hidupnya).
Allah Mengetahui
Segalanya
Pustaka
: Uqudul-Lizein Syekh Nawawi