Monday, September 22, 2014

SEPULUH MUTIARA AKAN LENYAP

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الحَمْدُ ِللهِ حَقَّ حَمْدِهْ ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهْ ، مُحَمَّدٍ رَسُوْلِهِ وَعَبْدِهْ ، وَعَلَى آَلِهِ وَصَحْبِهِ مِنْ بَعْدِهْ ؛ أَمَّابَعْدُ

رُوِىَ أَنَّ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ نَزَلَ عَلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فىِ مَرَضِ مَوْتِهِ فَقاَلَ ياَجِبْرِيْلُ هَلْ تَنْزِلُ مِنْ بَعْدِى ؟؟ فَقاَلَ نَعَمْ ياَرَسُوْلَ اللهِ أَنْزِلُ عَشْرَ مَرَّاتٍ أَرْفَعُ العَشْرَ الجَواَهِرِ مِنَ الأَرْضِ قاَلَ ياَ جِبْرَيْلُ وَماَتَرْفَعُ مِنْهاَ ؟ قاَلَ ؛ (الأَوَّلُ) أَرْفَعُ البَرَكَةَ مِنَ الأَرْضِ (وَالثَّانىِ) أَرْفَعُ المَحَبَّةَ مِنْ قُلُوْبِ الخَلْقِ (وَالثَّالِثُ) أَرْفَعُ الشُّفْقَةَ مِنْ قُلُوْبِ الأَقاَرِبِ (وَالرَّابِعُ) أَرْفَعُ العَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ (وَالخاَمِسُ) أَرْفَعُ الحَياَءَ مِنَ النِّساَءِ (وَالسَّادِسُ) أَرْفَعُ الصَّبْرَ مِنَ الفُقَراَءِ (وَالسَّابِعُ) أَرْفَعُ الوَرَعَ وَالزُهْدَ مِنَ العُلَماَءِ (وَالثَّامِنُ) أَرْفَعُ السَّخاَءَ مِنَ الأَغْنِياَءِ (وَالتَّاسِعُ) أَرْفَعُ القُرْآنَ (وَالعاَشِرُ) أَرْفَعُ الإِيْماَنَ

Diriwayatkan, bahwa malaikat Jibril turun menjumpai baginda Nabi SAW, saat itu beliau dalam keadaan sakit yang mengantarnya wafat. “Hai Jibril, apakah kamu masih tetap akan turun ke bumi setelah saya meninggal ?” tanya Nabi SAW pada Jibril. “Ya, betul, saya masih tetap akan turun Ya Rasulullah, saya akan turun sebanyak sepuluh kali, karena saya akan mengambil sepuluh macam mutiara di muka bumi” jawab malaikat Jibril. “Hai Jibril, apa yang mau kamu angkat dari bumi ?” tanya Nabi SAW ingin tahu. Kemudian Jibril pun menjelaskan : Pertama, saya akan mengambil keberkahan dari muka bumi. Kedua, saya akan mengambil rasa cinta dari hati para makhluk. Ketiga, saya akan mengambil rasa sayang dari hati kerabat, saudara. Keempat, saya akan mengambil keadilan dari para penguasa, Pemerintah. Kelima, saya akan mengambil rasa malu dari para wanita. Keenam, saya akan mengambil kesabaran dari orang-orang fakir, miskin dan yang tertimpa musibah. Ketujuh, saya akan mengambil sifat kehati-hatian dan sikap zuhud (hati terikat duniawi) dari para Ulama. Kedelapan, saya akan mengambil sifat dermawan dari orang-orang kaya. Kesembilan, saya akan mengambil Al-Qur’an dan Kesepuluh, saya akan mengangkat keimanan.

لَمّاَ رَجَعَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ مِنْ حَجَّةِ الواَدَعِ إِلىَ المَدِيْنَةِ أَقاَمَ بِهاَ بَقِيَّةَ ذِى الحِجَّةِ تَماَمَ سَنَةِ عِشْرٍ ثُمَّ دَخَلَتْ سَنَةَ إِحْدَى عَشْرَةٍ فَأَقاَمَ المُحَرَّمَ وَصَفَرَ وَفىِ يَوْمِ الأَرْبَعاَءْ مِنْ أَخِرِ صَفَرَ بَدَأَ بِالنَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجْعُهُ فَحْمٌ وَصَدَعٌ ...

Ketika Rasulullah SAW telah melaksanakan ibadah haji yang terakhir (haji wada’), beliau kembali ke Madinah dan tinggal di Madinah sampai akhir bulan Dzulhijjah, waktu itu tahun 10 Hijriyyah, kemudian masuk ke tahun 11 Hijriyyah. Awal tahun 11 Hijriyyah, dari bulan Muharram sampai bulan Safar, beliau masih tetap tinggal di Madinah. Dan tepat di hari rabu bulan Safar beliau mulai merasa sakit demam panas…

فَقاَلَ أَبُوْ بَكْرٍ ؛ مَنْ كاَنَ مِنْكُمْ يَعْبُدُ مُحُمَّداً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ مُحَمَّداً قَدْ ماَتَ وَمَنْ كاَنَ مِنْكُمْ يَعْبُدُ اللهَ فَإِنَّ اللهَ حَىٌّ لاَيَمُوْتُ

Abu bakar berkata ; Barangsiapa diantara kalian yang menyembah Muhammad SAW, Sesugguhnya Nabi Muhammad telah wafat. Barangsiapa diantara kalian yang menyembah Allah SWT, Sesungguhnya Allah itu maha hidup dan tidak akan pernah mati.

وَمَامُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللهُ الشَّاكِرِيْنَ

Nabi Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul[234]. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran 144)

Pustaka :
Nurul-Abshor Fi Manaqib Ali An-Nabi Al-Mukhtar Syekh Mukmin bin Hasan hal. 58
(Diterjemahkan oleh Ahmad Daerobiy)


No comments:

Post a Comment

SAMPAIKAN KOMENTAR ATAU KONSULTASI ANDA DI SINI..OK

KONSULTASI HUKUM ISLAM

KAJIAN HARI SABTU

KAJIAN HARI MINGGU

TADARUS MALAM RABU

SYARAH SAFINATUN-NAJA

SYARAH SAFINATUN-NAJA
TERJEMAH KASYIFATUS-SAJA SYARAH SAFINATUN-NAJA

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU
Ketika mendapatkan ilmu agama Islam tanpa bimbingan guru Maka jelas gurunya syetan, bahkan kesesatan akan lebih terbuka lebar Waspadailah belajar agama Islam tanpa bimbingan guru. Nah, apakah anda punya guru? .. kunjungilah beliau…!! Apabila ingin mendapat ilmu manfaat dan terjaga dari kesesatan

SILSILAH GURU AHMAD DAEROBIY (KANG DAE)