بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Sunnah menurut bahasa ialah tambahan sedangkan menurut istilah ialah perintah selain fardu, baik shalat ataupun hal lainnya, sesuatu yang diperintahkan agama dan bukan merupakan kewajiban. sunnah ini disebut juga mandub, Hasan, Margub fih, Mustahab, Tathowu’ dan Ihsan. Sunnah ini lebih baik dilakukan daripada tidak. Pahala fardu melebihi diatas pahala sunnah dengan tujuh puluh derajat. Sunnah shalat ada empat macam, yaitu ; Pertama, Shalat Sunnah terikat waktu. Kedua, Shalat Sunnah terikat penyebab di awal. Ketiga, Shalat Sunnah terikat Penyebab di akhir. Keempat, Shalat Sunnah Mutlak yaitu tidak terikat waktu dan sebab.
1. Shalat Sunnah terikat waktu ada dua bagian. Pertama, disunnahkan berjama’ah. Kedua, tidak disunnahkan berjama’ah.
Shalat Sunnah terikat waktu yang disunnahkan berjama’ah, ialah :
- Shalat Sunnah Iedul-Adha ; 2 raka’at, disertai khutbah.
- Shalat Sunnah Iedul-Fitri ; 2 raka’at, disertai khutbah.
- Shalat Sunnah Tarawih ; 20 raka’at. Dilakukan selama bulan Ramadlan.
Shalat Sunnah terikat waktu yang tidak disunnahkan berjama’ah, ialah :
- Shalat Sunnah Rowatib ; 4 raka’at sebelum Asar, 4 raka’at sebelum dan sesudah Dzuhur, 2 raka’at sebelum dan sesudah Magrib, 2 raka’at sebelum dan sesudah Isya dan 2 raka’at sebelum Subuh.
- Shalat Sunnah Witir ; Minimal 1 raka’at, optimal 3 raka’at dan maksimal 11 raka’at, masing-masing dua raka’at dan diakhiri satu raka’at. Dilakukan setelah fardu Isya.
- Shalat Sunnah Dluha ; Minimal 2 raka’at, optimal 4 raka’at dan maksimal 8 raka’at, bisa masing-masing dua raka’at atau empat raka’at. Dilakukan setelah tergelincir Matahari.
- Shalat Sunnah Zawal ; Minimal 2 dua raka’at, maksimal 4 raka’a. Dilakukan setelah tergelincir Matahari.
- Shalat Sunnah Awwabin ; Minimal 2 raka’at, optimal 6 raka’at dan maksimal 20 raka’at. Dilakukan setelah fardu Magrib.
- Shalat Sunnah Tahajud ; 2 raka’at. Dilakuakan malam hari.
2. Shalat Sunnah terikat penyebab di awal ada dua bagian. Pertama, disunnahkan berjama’ah. Kedua, tidak disunnahkan berjama’ah.
Shalat Sunnah terikat penyebab di awal yang disunnahkan berjama’ah, ialah :
- Shalat Sunnah Kusufusy-Syamsi ; 2 raka’at, disertai khutbah. Dilakukan pada saat terjadi gerhana Matahari.
- Shalat Sunnah Khusuful-Qomar ; 2 raka’at, disertai khutbah. Dilakukan pada saat terjadi gerhana Bulan.
- Shalat Sunnah Istisqo ; 2 raka’at, disertai khutbah. Dilakukan pada saat memohon hujan.
Shalat Sunnah terikat penyebab di awal yang tidak disunnahkan berjama’ah, ialah :
- Shalat Sunnah Tahiyyatul Masjid ; 2 raka’at. Dilakukan setiap masuk mesjid.
- Shalat Sunnah Adzan ; 2 raka’at. Dilakukan setelah kumandang Adzan.
- Shalat Sunnah Khuruj Minal-Hamam ; 2 raka’at. Dilakukan setelah keluar dari kamar mandi.
- Shalat Sunnah Zapaf ; 2 raka’at. Dilakukan suami-istri sebelum berhubungan.
- Shalat Sunnah Khuruj Minal-Ka’bah ; 2 raka’at. Dilakukan setelah keluar dari dalam Ka’bah.
- Shalat Sunnah Hifdzil-Qur’an ; 2 raka’at. Dilakukan setelah hafal atau tammat Al-Qur’an.
- Shalat Sunnah Natful-Ibthi ; 2 raka’at. Dilakukan setelah mencabut bulu ketiak.
- Shalat Sunnah Qoshu-Syarib ; 2 raka’at. Dilakukan setelah mencukur kumis.
- Shalat Sunnah Halqul-‘Anah ; 2 raka’at. Dilakukan setelah mencukur bulu kemaluan.
- Shalat Sunnah Halqur-Ro’si ; 2 raka’at. Dilakukan setelah mencukur rambut kepala.
- Shalat Sunnah Mutlak ; 2 raka’at. Dilakukan setelah tiba di suatu tempat asing.
- Shalat Sunnah Hajat ; 2 raka’at. Dilakukan ketika mengalami kesulitan dan ada hajat.
3. Shalat Sunnah terikat penyebab di akhir ada dua bagian. Pertama, disunnahkan berjama’ah. Kedua, tidak disunnahkan berjama’ah.
Shalat Sunnah terikat penyebabnya di akhir yang tidak disunnahkan berjama’ah, ialah :
- Shalat Sunnah Istikhoroh ; 2 raka’at. Dilakukan setiap memohon kebaikan sesuatu yang dihadapinya.
- Shalat Sunnah Taubat ; 2 raka’at. Dilakukan sebelum pelaksanaan Taubat.
- Shalat Sunnah Ihram ; 2 raka’at. Dilakukan sebelum pelaksanaan Ihram.
- Shalat Sunnah Qotli ; 2 raka’at. Dilakukan ketika terjadi peperangan jika mungkin.
- Shalat Sunnah Khuruj Minal-Manjal ; 2 raka’at. Dilakukan setiap kali keluar dari rumah.
- Shalat Sunnah ‘Aqdun-Nikah ; 2 raka’at. Dilakukan sebelum calon pengantin melaksanakan Aqad Nikah.
- Shalat Sunnah Lailatul-Jum’ah ; 2 raka’at. Dilakukan setelah magrib malam jum’at, motifnya agar dimudahkan dan diselamatkan dalam sakarut maut dan alam kubur.
- Shalat Sunnah Hifdil-Iman ; 2 raka’at. Dilakukan setelah fardu Magrib, bisa digabung ke shalat Awwabin.
- Shalat Sunnah Lil-Unsi ; 2 raka’at. Dilakukan di malam pertama dari seorang yang meninggal, dan pahalanya dikirim buat orang yang meninggal tersebut.
- Shalat Sunnah Isti’adzah ; 2 raka’at. Dilakukan setelah shalat sunnah Dluha, memohon perlindungan.
- Shalat Sunnah Safar ; 2 raka’at. Dilakukan ketika hendak bepergian.
4. Shalat Sunnah Mutlak yaitu tidak terikat waktu dan sebab, ialah ;
- Shalat sunnah Tasbih ; 4 raka’at, 4 raka’at satu salam di siang hari dan dua salam di malam hari.
Allah mengetahui segalanya.
Pustaka : Nihayatuz-Zein Syekh, Muhammad Nawawi
Artikelnya sangat keren ni gan, dan ini cukup menambah pengetahuan, syukron
ReplyDelete