Friday, December 25, 2015
Monday, November 16, 2015
LAPORAN SANTUNAN YATIM/DLUAFA
Dana Infaq
Maulid 1437 H dan santunan Yatim/Dulafa baru terkumpul sebesar
Rp 2.310.000,- (Dua Juta Tiga Ratus Sepuluh Ribu Rupiah)
Dengan rincian sebagai berikut :
1. via transfer BCA 500 ribu rupiah infaq dari Ibu Widya
di Cibubur
Pahala ditujukan kepada orang tua Ibu Widya :
- Ayahanda Ahmad Sofyan bin Haji Amroni
- Haji Amroni bin Haji Abdullah
- Ani binti Sanian
- Sutarja bin Walim
Semoga diberikan rahmat semua kuburnya, mendapatkan
tempat yang mulia dan bahagia di sana amin.
2. Tunai 800 ribu rupiah dari kolektif kawan pabrik sdr
Panji di Cibinong
Semoga dimurahkan rezekinya, berkah hasi kerja
pabriknya..amin.
3. via transfer BCA 510 ribu dari hamba Allah di Hongkong
Pahalanya ditujukan kepada :
- Bpk Moekriyono bin Syahar (alm)
- Djoko Cahyono bin Moekriyono (alm)
- ibu Roesmitun binti Sanidi Semoga panjang umur, berkah
selamat
4. via Transfer BCA 500 ribu dari Ibu Winarni di Hongkong
Semoga dIberikan kemudahan segala urusan
=====================
ANGGARAN DANA MAULID 1437 Hijriyah
Konsumsi untuk 500 Orang jama’ah @ Rp 10.000,- ... = 5
Juta Rupiah
Santunan 100 yatim dan dluafa @ Rp. 50.000,- ….….. = 5
Juta Rupiah
Sarana, Persiapan, Umbul-umbul, kepanitiaan dsb.... = 500
Ribu rupiah
Total Angaran Maulid Nabi SAW 1437 H adalah sebesar 10,5
Juta Rupiah
Jadi, bagi yang mau ikut mengagungkan Kelahiran Nabi
Muhammad SAW bersama MAJELIS DZIKIR ARBABUL HIJA masih ada kesempatan 25 hari
lagi. Kekurangan biaya masih buanyak.. bagi yang ikut partisipasi ada naskah
buku-buku Islami dalam format pdf bisa download gratis sebagai ungkapan terima
kasih kami..
Infaq Maulid ini bisa Melalui:
1. BCA Rek. 869.063.4946 a/n Ahmad Daeroby
2. BRI Rek. 4089.01.000.286.503 a/n Habibah
Hati-hati penipuan mengatasnamakan Majelis Arbabul Hija
Silahkan Konfirmasi dahulu kepada kami
PinBB. 7F9403F7 dan 58272B26
Khusus Call. 0857.1461.9749 (Kang Dae)
WatsAp. +62-896.0997.0258 dan 0813.1020.9384 (Kang Dae)
Home: http://arbabulhija.blogspot.com
Semoga amal baik sahabat semua menghasilkan balasan
paling baik dari Allah, sehingga kehidupannya di dunia selalu senang, sejahtera
dan bahagia terlebih di akhirat nanti.. amin
NB. Laporan infaq maulid diumumkan secara berkala di WA atau BB
HADIRILAH..!! MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1437 H
Hari Minggu Abis Dzuhur, Tanggal 13 Desember 2015 M / 01 Robiul
Awal 1437 H
Tempat MAJELIS DZIKIR ARBABUL HIJA
Jalan Raya Jakarta-Bogor km 45, Gang Jembatan Barokah, Rt
11/04 Kelurahan Cibinong Kabupaten Bogor - Jawa Barat - Indonesia
Salam Jabat Erat
Ahmad Daerobiy
(Kang Dae)
HIKMAH MAULID NABI MUHAMMAD SAW
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى بَعَثَ
فِيْناَ رَسُوْلَهُ الأَعْظَمُ , وَجَعَلَ أُمَّتَهُ وَسَطاً خَيْرَ الأُمَمِ ,
حَتَّى يَكُوْنُوْا يَوْمَ القِياَمَةِ شُهَداَءَ عَلَى ساَئِرِ الأُمَمِ , صَلىَ
اللهُ تَعاَلىَ عَلَى النَّبِىِّ الأَكْمَلِ الأَفْحَمِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ ذِى
المَكاَرِمِ وَالشَّيْمِ , وَعَلَى آلِهِ الَّذِى فىِ سُلُكِ دِيْنِهِ انْتِظَمْ ,
وَصَحْبِهِ حَماَةِ الدِّيْنِ الأَقْوَمْ , وَشَرَفَ وَكَرَمَ وَمَجَدَ وَعَظَمْ (
أَمَّابَعْدُ )
Dalam kesempatan ini, kita membicarakan
hikmah dalam memperingati Maulid Nabi SAW. Semoga kita semua mendapatkan hikmah
itu, sehingga akan mengantarkan pada kehidupan yang baik, hidup senang bahagia
dan sejahtera di dunia dan juga di akhirat kelak..amin
MAULID NABI BERNILAI PAHALA
(فاَئِدَةٌ) فيِ فَتاَوِى الحاَفِظْ السُّيُوْطِيْ فيِ باَبِ
الوَلِيْمَةِ (سُئِلَ) عَنْ عَمَلِ المَوْلِدِ النَّبَوِيِّ فيِ شَهْرِ رَبِيْعِ
الأَوَّلِ ماَ حُكْمُهُ مِنْ حَيْثُ الشَّرْعِ وَهَلْ هُوَ مَحْمُوْدٌ أَوْ
مَذْمُوْمٌ وَهَلْ يُثاَبُ فاَعِلُهُ أَوْلاَ قاَلَ (وَالجَوَابُ) عِنْدِيْ أَنَّ
أَصْلَ عَمَلِ المَوْلِدِ الَّذِيْ هُوَ اِجْتِماَعُ النّاَسِ وَقِرَاءَةُ ماَ
تَيَسَّرَ مِنَ القُرْآَنِ وَرِوَايَةِ الأَخْباَرِ الوَارِدَةِ فيِ مَبْدَأِ
أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَماَ وَقَعَ فيِ مَوْلِدِهِ
مِنَ الآَياَتِ ثُمَّ يَمُدُّ لَهُمْ سِماَطٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ
مِنْ غَيْرِ زِياَدَةٍ عَلَى ذَلِكَ مِنَ البِدَعِ الحَسَنَةِ الَّتِيْ عَلَيْهاَ
صاَحِبُهاَ لِماَ فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَإِظْهاَرِ الفَرْحِ وَالاِسْتِبْشاَرِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ اهـ
(FAIDAH) Dalam kitab Fatawi Al-Hafidz
As-Suyuti dalam Bab Walimah. Beliau ditanya soal peringatan Maulid Nabi SAW di
bulan Robi’ul Awal. Apa hukumnya menurut pandangan agama Islam? Apakah terpuji
atau tercela? Apakah mendapatkan pahala atau tidak? Beliau menjawab menurutku
asal peringatan maulid yang di dalamnya terdapat kumpulan orang, membaca ayat
Qur’an, membacakan riwayat hadits tentang kisah Rasul SAW juga menceritakan
kehebatan saat kelahiran beliau, kemudian di akhiri dengan makanmakan dan
rangakaian acara seperti itu tetap dijalankan tanpa menambahkan hal lain,
hukumnya adalah bid’ah hasanah, artinya perbuatan
sangat baik yang mendapatkan nilai pahala, karena terdapat mengagungkan
martabat baginda Nabi SAW menampakan suka cita dan senang atas kelahiran Nabi
SAW.
CARA MENGHORMATI KELAHIRAN NABI SAW
(فاَئِدَةٌ) جَرَّتْ العاَدَةُ أَنَّ النّاَسَ إِذَا سَمِعُوْا
ذِكْرِ وَضْعِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْمُوْنَ تَعْظِيْماً لَهُ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهَذَا القِياَمُ مُسْتَحْسِنٌ لِماَ فِيْهِ
مِنْ تَعْظِيْمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ فَعَلَ ذَلِكَ
كَثِيْرٌ مِنْ عُلَماَءِ الأُمَّةِ الَّذِيْنَ يُقْتَدَىْ بِهِمْ
(FAIDAH) Berlaku sebuah kebiasan bahwasanya
apabila diperdengarkan menyebut kelahiran Nabi SAW maka semua orang akan
berdiri karena mengagungkan Nabi SAW. Bangun berdiri untuk mengagungkan ini
adalah sangat baik, karena di dalamnya terdapat mengagungkan dan menghormati
baginda Nabi SAW. Banyak para Ulama soleh dahulu yang melakukan hal seperti
ini. Mereka adalah para Ulama yang menjadi pemimpin ummat…
AL-IMAM AS-SUBKIY MEMPERINGATI MAULID NABI
قاَلَ الحَلَبِيْ فيِ السَّيْرَةِ
فَقَدْ حَكَى بَعْضُهُمْ أَنَّ الإِماَمَ السُّبْكِي اِجْتَمَعَ عِنْدَهُ كَثِيْرٌ
مِنْ عُلَماَءِ عَصْرِهِ فَأَنْشَدَ مَنْشَدَهُ قَوْلَ الصَّرْصَرِي فيِ مَدْحِهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَلِيْلٌ لِمَدْحِ المُصْطَفَى الخَطُّ
بِالذَّهَبِ عَلَى وَرَقٍ مِنْ خَطٍّ أَحْسَنٍ مِنْ كُتُبٍ وَأَنْ تَنْهِضَ
الأَشْرَافُ عِنْدَ سِماَعِهِ قِيّاَماً صُفُوْفاً أَوْ جِثِيّاً عَلَى الرُّكَبِ
فَعِنْدَ ذَلِكَ قاَمَ الإِماَمُ السُّبْكِي وَجَمِيْعُ مَنْ بِالمَجْلِسِ
فَحَصَلَ أُنْسٌ كَبِيْرٌ فيِ ذَلِكَ المَجْلِسِ وَعَمِلَ المَوْلِدَ وَاجْتِماَعُ
الناَّسِ لَهُ كَذَلِكَ مُسْتَحْسِنٌ
Syekh Al-Halbi berkata dalam kitab As-Saeroh,
sebagian Ulama mengabarkan bahwasanya Al-Imam As-Subkiy berkumpul bersamanya
banyak para Ulama saat itu. Kemudian Al-Imam As-Subliy melantunkan say’air
Ash-Shorshori yang menceritakan pujian dan sanjungan kepada baginda Nabi SAW
“Sepatah kata mengandung pujian kepada Nabi Terpilih adalah laksana tulisan
emas di atas kertas, tulisan paling indah dalam buku-buku”. Hendaknya segera
bangkit berbaris baik berdiri atau berkendara karena untuk mengagungkan Nabi
SAW pada saat mendengar kelahiran Nabi SAW. Oleh karenanya saat itu Al-Imam
As-Subkiy bangkit berdiri untuk mengagungkan kelahiran Nabi SAW juga semua
orang yang hadir saat itu. Sehingga terciptalah rasa senang dan bahagia di
tempat itu. Memperingati Maulid serta mengumpulkan orang untuk maulid Nabi
adalah perbuatan yang sangat baik dan terpuji.
MAULID NABI PERBUATAN SANGAT BAIK
قاَلَ الإِماَمُ أَبُوْ شاَمَةٍ
شَيْخُ النَّوَوِيْ وَمِنْ أَحْسَنِ ماَ ابْتُدِعَ فيِ زَماَنِناَ ماَ يُفْعَلُ
كُلَّ عاَمٍ فيِ اليَوْمِ المُوَافِقِ لِيَوْمِ مَوْلِدِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِنَ الصَّدَقاَتِ وَالمَعْرُوْفِ وَإِظْهاَرِ الزِّيْنَةِ وَالسُّرُوْرِ
فَإِنَّ ذَلِكَ مَعَ ماَ فِيْهِ مِنَ الإِحْسَانِ لِلْفُقَرَاءِ مَشْعَرٌ
بِمَحَبَّةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَعْظِيْمِهِ فيِ
قَلْبِ فاَعِلِ ذَلِكَ وَشُكْرِ اللهِ تَعاَلىَ عَلَى ماَمَنٍ بِهِ مِنْ إِيْجَادِ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِيْ أَرْسَلَهُ رَحْمَةً
لِلْعاَلَمِيْنَ
Berkata Aol-Imam Abu Syamah Syekh An-Nawawi :
Diantara perbuatan bid’ah yang sanggat baik di saat sekarang (bid’ah itu ada
yang baik dan tidak red.), yang dilakukan setiap pergantian tahun, bertepatan
dengan hari kelahiran Nabi SAW yang di dalamnya sedekah, bertatap muka,
menampakkan rasa senang dengan memakai pakaian bagus karena bahagia akan
kelahiran Nabi SAW, di samping itu ada sikap peduli kepada fakir miskin, maka
semua itu merupakan pertanda ada rasa cinta kepada baginda Nabi SAW serta
mengagungkannya di dalam hati orang yang melakukannya. Juga termasuk sebagai
bentuk karena kesejahteraan dan kedamaian diwujudkannya Rasulullah SAW, yang di
utus menjadi rahmat bagi semua alam.
SEJARAH MAULID NABI
قاَلَ السَّخاَوِيْ إِنَّ عَمَلَ
المَوْلِدِ حَدَّثَ بَعْدَ القُرُوْنِ الثَّلاَثَةِ ثُمَّ لاَزَالَ أَهْلُ
الإِسْلاَمِ مِنْ سَائِرِ الأَقْطاَرِ وَالمِدَنِ الكُباَرِ يَعْمَلُوْنَ
المَوْلِدَ وَيَتَصَدَّقُوْنَ فيِ لَياَلِيْهِ بِأَنْواَعِ الصَّدَقاَتِ وَيَعْتَنُّوْنَ
بِقِرَاءَةِ مَوْلِدِهِ الكَرِيْمِ وَيَظْهَرُ عَلَيْهِمْ مِنْ بَرَكاَتِهِ كُلُّ
فَضْلٍ عَمِيْمٍ
Berkata Syekh As-Sakhoi : Bahwasanya
peringatan mauled Nabi itu di mulai sejak abad ke-3 Hijriyah (tahun 300-an)
kemudian umat Islam di berbagai penjuru dunia, berbegai kota besar tidak
henti-hentinya memperingati mauled Nabi SAW di setiap tahunnya, mereka
melakukan sedekah di malamnya dengan berbagai macam sedekah, mereka
bersungguh-sungguh membaca Maulid Nabi dan mengagungkannya, sehingga mereka
semua mendapatkan keberkahan yang besar karena mauled Nabi SAW.
MANFAAT MAULID NABI
وَقاَلَ اِبْنُ الجُوْزِيْ مِنْ
خَوَاصِهِ أَنَّهُ أَماَنٌ فيِ ذَلِكَ العاَمِ وَبُشْرَى عاَجِلَةٍ بِنَيْلِ
البُغِيَّةِ وَالمَرَامِ
Berkata Syekh Ibnu Al-juzi : Diantara khasiat atau fungsi Maulid
Nabi adalah bahwasanya di tahun tersebut akan di lindungi dari semua musibah,
kebahagiaan yang disegerakan karena mendapatkan cita-cita dan harapan.
RAJA PERTAMA MEMPERINGATI MAULID NABI
وَأَوَّلُ مَنْ أَحْدَثَهُ مِنَ
المُلُوْكِ المُلُكُ المُظَفَّرِ أَبُوْ سَعِيْدْ صَاحِبِ أَرْبِلَ وَأَلَّفَ لَهُ
الحاَفِظُ اِبْنُ دَحْيَةٍ تَأْلِيْفاً سَمَّاهُ التَّنْوِيْرُ فيِ مَوْلِدِ
البَشِيْرِ النَّذِيْرِ , فَأَجَازَهُ المُلُكُ المُظَفَّرِ بِأَلْفِ دِيْناَرٍ
وَصَنَعَ المُلُكُ المُظَفَّرَ المَوْلِدَ وَكاَنَ يَعْمَلُهُ فيِ رَبِيْعِ
الأَوَّلِ وَيَحْتَفِلُ بِهِ اِحْتِفاَلاً هاَئِلاً وَكاَنَ شَهْماً شُجاَعاً
بِطَلاً عَاقِلاً عَالِماً عاَدِلاً وَطاَلَتْ مُدَّتُهُ فيِ مُلْكٍ إِلىَ أَنْ
ماَتَ وَهُوَ مُحاَصِرُ الفَرَنْجِ بِمَدِيْنَةٍ عِكاً سَنَةَ ثَلاَثِيْنَ
وَسِتُّمِائَةٍ مَحْمُوْدُ السَّيْرَةِ وَالسَّرِيْرَةِ
Raja pertama yang melakukan peringatan Maulid
Nabi adalah Raja Mudlofar, yaitu Abu Sa’id Penguasa daerah Irbal. Khabar ini
diabadikan oleh Al-Hafidz Ibnu Dahyah dalam sebuah buku At-Tanwir Fi Maulid Al-Basyir
Wan-Nadzir”. Sang raja menginfaqkan seribu dinar untuk Maulid Nabi (saat itu
satu dinar = 5 jt-an sekarang) Sang raja merayakan Maulid Nabi di bulan
Robi’ul-Awal setiap tahun. Berkat keberkahannya sang raja menjadi berkah,
menjadi semakin gagah perkasa, kekuasaannya semakin di kagumi raja-raja lain,
bahkan kejayaannya berlangsung lama yaitu sampai sang raja wafat. Raja Mudlofar
wafat di kota Al-Farnj sekitar tahun 630 Hiriyah sang raja mendapatkan pujian
dan sanjungan setelah kepergiannya wafat meninggal dunia.. karena berkah mauldi
Nabi SAW
DALIL MEMPERINGATI MAULID NABI
وَاسْتَنْبَطَ الحَافِظُ ابْنُ
حَجَرٍ تَخْرِيْجَ عَمَلِ المَوْلِدِ عَلَى أَصْلِ ثاَبِتٍ فيِ السُّنَّةِ وَهُوَ
ماَ فيِ الصَّحِيْحَيْنِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ
المَدِيْنَةَ فَوَجَدَ اليَهُوْدِ يَصُوْمُوْنَ يَوْمَ عاَشُوْرَاءَ فَسَأَلَهُمْ
فَقاَلُوْا هُوَ يَوْمٌ أَغْرَقَ اللهُ فِيْهِ فِرْعَوْنَ وَنَجَى مُوْسَى
وَنَحْنُ نَصُوْمُهُ شُكْرًا فَقاَلَ نَحْنُ أَوْلىَ بِمُوْسَى مِنْكُمْ
Al-Hafidz Syekh Ibnu Hajar Al-Asqolaniy
menetapkan bahwa takhrij (dalil relevan) akan peringatan mauled Nabi adalah
sudah ditetapkan dalam hadits riwayat Bukhori Muslim, yaitu bahwa pada saat
baginda Nabi SAW tiba di kota Madinah, beliau bertemu dengan kaum yahudi yang
sedang berpuasa ‘Asyura dan Nabi SAW menanyakan hal itu. “Kalian semua puasa
apa?” kaum Yahudi menjawabnya, ini adalah hari dimana Allah menenggelamkan
Fir’aun dan menyelamatkan Nabi Musa, hari ini kami berpuasa karena bentuk rasa
syukur. Nabi SAW berkata : “Kami (Nabi Muhammad SAW) adalah lebih utama dari
Nabi Musa dan kalian semua”. Ini artinya bahwa Kelahiran Nabi Muhammad SAW
adalah paling layak di syukuri dan di peringati.
ABU LAHAB DIRINGANKAN SIKSANYA
وَقَدْ جُوِزَي أَبُوْ لَهَبٍ
بِتَخْفِيْفِ العَذَابِ عَنْهُ يَوْمَ الإِثْنَيْنِ بِسَبَبِ إِعْتاَقِهِ
ثُوَْيبَةَ لِماَ بَشَرَتْهُ بِوِلاَدَتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَأَنَّهُ يَخْرُجُ لَهُ مِنْ بَيْنِ أُصْبُعَيْهِ ماَءٌ يَشْرُبُهُ كَماَ
أَخْبَرَ بِذَلِكَ العَبّاَسُ فيِ مَنَامٍ رَأَىْ فِيْهِ أَباَ لَهْبٍ وَرَحِمَ
اللهُ . القاَئِلَ وَهُوَ حاَفِظُ الشّاَمِ شَمْسُ الدِّيْنِ مُحَمَّدْ بِنْ
ناَصِرْ حَيْثُ قاَلَ إِذاَ كاَنَ هَذاَ كاَفِرًا جاَءَ ذَمُّهُ وَتَبَّتْ يَدَاهُ
فيِ الجَحِيْمَ مُخْلِدًا أَتَى أَنَّهُ فيِ يَوْمِ الإِثْنَيْنِ دَائِماً
يُخَفَّفُ عَنْهُ لِلسُّرُوْرِ بِأَحْمَدَ فَماَ الظَّنُّ بِالعَبْدِ الَّذِيْ
كاَنَ عُمْرُهُ بِأَحْمَدَ مَسْرُوْرًا وَماَتَ مُوَحِدًا
Sungguh telah diperkenankan kepada Abu Lahab
(musuh Nabi SAW) untuk diringankan siksanya diakhirat nanti khusus pada hari
senin saja. Itu disebabkan Abu Lahab pernah membebaskan budak bernama Tsuaebah,
saat itu ia merasa senang dan bahagia akan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada
hari senin nanti selain siksanya diringankan di dalam neraka, dari jari sela
jari tangannya keluar air minum, ia bisa minum sesukanya dan badannya menjadi
segar. Sebagaimana dikhabarkan oleh Ibnu Abbas yang terlihat dalam mimpinya.
Bahwasanya Ibnu Abbas melihat Abu Lahab dan Allah mengasihinya dengan
meringankan siksanya.
Seorang Ulama Syam yaitu Syekh Samsuddin
Muhammad bin Nashir berkata, Apabila Abu Lahab ini seorang kafir yang tercela
dan sudah pasti dimasukkan kekal ke dalam neraka, maka setiap di hari senin
siksanya itu diringankan, karena ia pernah senang dan bahagia atas kelahiran
Nabi SAW. Lalu bagaimana seorang hamba yang setiap kali bertemu bulan Maulid
merasa senang dan bahagia, orang Islam yang menauhidkan dengan baik dan bukan
kafir..??.
TANDA BAIK KEIMANAN SESEORANG
قاَلَ الحَسَنُ البَصْرِي قَدَّسَ
اللهُ سِرَّهُ ؛ وَدَدْتُ لَوْ كاَنَ ليِ مِثْلَ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَباً
َلأَنْفَقْتُهُ عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ الرَّسُوْلِ , قاَلَ الجُنَيْدِي
البَغْدَادِيْ رَحِمَهُ اللهُ مَنْ حَضَرَ مَوْلِدَ الرَّسُوْلِ وَعَظَّمَ
قَدْرَهُ فَقَدْ فاَزَ بِالإِيْماَنِ
Berkata Syekh Al-Hasan Al-Bashri Semoga Allah
mensucikan rahasainya : Saya senang apabila saya punya emas sebesar gunung uhud
pasti saya infaqkan untuk peringatan dan pembacaan Maulid Rasul SAW. Berkata
Syekh Al-Junedi Al-Baghdadi semoga Allah mengasihinya : Barangsiapa menghadiri
peringatan Maulid Rasul SAW serta mengagungkan derajat Rasul SAW maka sungguh
ia sangat bahagia mendapatkan keimanan.
MASUK SORGA BERSAMA PARA NABI
قاَلَ مَعْرُوْفْ الكُرْخِي
قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ مَنْ هَيَّأَ ِلأَجْلِ قِرَاءَةِ مَوْلِدِ الرَّسُوْلِ
طَعاَماً وَجَمَّعَ إِخْوَاناً وَأَوْقَدَ سِرَاجاً وَلَبِسَ جَدِيْدًا
وَتَعَطَّرَ وَتَجَمَّلَ تَعْظِيْماً لِمَوْلِدِهِ حَشَرَهُ اللهُ تَعاَلىَ يَوْمَ
القِياَمَةِ مَعَ الفِرْقَةِ الأَوْلىَ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَكاَنَ فيِ أَعْلَى
عِلِيِّيْنِ
Berkata Syekh Ma’ruf Al-Kurhi Semoga Allah
mensucikan rahasainya : Barangsiapa untuk peringatan Maulid Rasul, mennyiapkan
maknan mengundang teman dan sahabat, menyalakan lampu, memakai pakaian baru,
memakai minyak wangi, berdandan untuk mengagungkan kelahiran Nabi SAW maka ia
akan dikumpulkan Allah SWT di hari qiyamah bersama golongan pertama masuk
sorga, yaitu para Nabi dan masuk sorga yang tinggi yaitu sorga Iliyyin
وَقاَلَ الإِماَمُ الياَفِعِيْ
اليَمَنِىْ مَنْ جَمَّعَ لِمَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِخْوَاناً وَهَيَّأَ طَعَاماً وَأَخْلَى مَكاَناً وَعَمِلَ إِحْساَناً وَصاَرَ
سَبَباً لِقِرَاءَةِ مَوْلِدِ الرَّسُوْلِ بَعَثَهُ اللهُ يَوْمَ القِياَمَةِ مَعَ
الصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصّاَلِحِيْنَ وَيَكُوْنُ فيِ جَنّاَتِ
النَّعِيْمٍ
Berkata Al-Imam Al-Yafei’i Al-Yamani :
Barangsiapa mengumpulkan teman dan sahabat untuk peringatan Maulid Nabi SAW
menyiapkan makanan, menghiasi tempatnya, melakukan kebaikan sehingga ia menjadi
penyebab dibacakannya Maulid Rasul maka Allah membangkitkannya di hari Qiyamah
bersama Siddiqin (para Nabi Allah), Syuhada (para Wali Allah), Solihin
(orang-orang Soleh) dan mereka semua akan tinggal bersama di sorga Na’im.
TANDA CINTA KEPADA NABI SAW
وَقاَلَ السِّرِي السَّقَطِي مَنْ
قَصَدَ مَوْضِعاً يَقْرَأُ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَدْ قَصَدَ رَوْضَةً مِنْ رِياَضِ الجَنَّةِ ِلأَنَّهُ ماَ قَصَدَ
ذَلِكَ المَوْضِعَ إِلاَّ لِمَحَبَّةِ الرَّسُوْلِ , وَقَدْ قاَلَ عَلَيْهِ
السَّلاَمُ مَنْ أَحَبَّنِيْ كاَنَ مَعِيْ فيِ الجَنَّةِ
Berkata Syekh As-Sirri As-Saqotiy :
Barangsiapa bermaksud menghadiri tempat Maulid Nabi SAW maka sungguh ia
menghadiri taman diantara taman sorga, karena tidak semata-mata menghadiri
maulid melainkan ada rasa cinta dan mengagungkan baginda Nabi SAW. Sebagaimana
Nabi SAW bersabda : Barangsiapa cinta kepada aku maka ia akan bersama aku di
sorga.
Allah Mengetahui segalanya…
Pustaka
:
Kitab
I’anathu-Thalibin, Syekh Abu Bakar ibnu As-Sayyid Muhammad Syatho Ad-Dimyaity
(Juz
3 hal.363-366)
Monday, November 2, 2015
TEKNIS SUJUD TILAWAH
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
(تَتِمَّةٌ) تَسُنُّ سَجْدَةُ
التِّلاَوَةُ لِقَارِئٍ وَسَامِعٍ جَمِيْعَ آَيَةِ سَجْدَةٍ وَيَسْجُدُ مُصَلٍّ لِقِرَاءَتِهِ
إِلاَّ مَأْمُوْمًا فَيَسْجُدَ هُوَ لِسَجْدَةِ إِمَامِهِ فَإِنْ سَجَدَ إِمَامُهُ
وَتَخَلَفَ هُوَ عَنْهُ أَوْسَجَدَ هُوَ دُوْنَهُ بَطَلَتْ صَلاَتُهُ
(PELENGKAP)
Disunnahkan sujud Tilawah, bagi orang yang membaca dan mendengar seluruh ayat
sajdah. Seorang yang shalat disunnahkan melakukan sujud Tilawah karena ia membaca
ayat sajdah, Kecuali makmum, karena sujud tilawah makmum buka karena
membacatapi karena sujud tilawah Imamnya. Dengan demikian, apabila Imamnya
melakukan sujud tilawah, kemudian makmun tertinggal melakukan sujud tilawah,
atau makmum melakukan sujud tilawah sendiri, tanpa mengikuti imam, maka shalat
makum menjadi batal.
وَلَوْ لَمْ يَعْلَمِ المَأْمُوْمُ
سُجُوْدَهُ بَعْدَ رَفْعِ رَأْسِهِ مِنَ السُّجُوْدِ لَمْ تَبْطُلُ صَلاَتُهُ وَلاَ
يَسْجُدَ بَلْ يَنْتَظِرُ قَائِمًا أَوْ قَبْلَهُ هَوَى فَإِذَا رَفَعَ قَبْلَ سُجُوْدِهِ
رَفَعَ مَعَهُ وَلاَ يَسْجُدُ
Apabila makmum tidak mengetahui
sujud tilawah imam, pada saat imam sudah mengangkat kepalanya dari sujud
tilawah, maka shalat makmum tidak batal. Saat ini makmum tidak perlu melakukan
sujud tilawah, akan tetapi ia menuggu imam sambil berdiri. Atau apabila makmum
tidak mengetahui sujud tilawah imam, pada saat imam belum mengangkat kepalanya
dari sujud tilawah, maka makmum harus turun untuk sujud tilawah dan apabila
imam mengangkat kepalanya untuk bangun sebelum makmum mengikuti sujud tilawah,
maka makmum harus mengikuti imam naik dan tidak perlu melanjutkan sujud tilawah
sendiri.
وَيُسَنُّ لِلاِمَامِ فىِ
السَّرِيَّةِ تَأْخِيْرُ السُّجُوْدِ إِلىَ فِرَاغِهِ بَلْ بَحَثَ نَدْبَ تَأْخِيْرِهِ
فىِ الجَهْرِيَّةِ أَيْضًا فىِ الجَوَامِعِ العِظَامِ ِلاَنَّهُ يُخَلِطُ عَلَى المَأْمَوْمِيْنَ
, وَلَوْ قَرَأَ آَيَتَهَا فَرَكَعَ بِأَنْ بَلَغَ أَقَلَّ الرُّكُوْعِ ثُمَّ بَدَأَ
لَهُ السًّجًوْدُ لَمْ يَجُزْ لِفَوَاتِ مَحَلِهِ , وَلَوْ هَوَى لِلسُّجُوْدِ فَلَمَّا
بَلَغَ حَدَّ الرُّكُوْعِ صَرَّفَهُ لَهُ لَمْ يُكْفِهِ عَنْهُ
Dalam shalat suara pelan, bagi imam
disunnahkan menunda sujud tilawah sampai selesai shalatnya. Bahkan ada sebagian
Ulama yang membahas sunnah menunda sujud tilawah selesai shalatnya pada shalat
bersuara nyaring juga. Hal ini tertuang dalam kitab Jawami’il-Idzom karena
sujud tilawah itu bisa membuat kebingungan para makmum. Apabila seseorang
membaca ayat sajdah dalam shalat, lalu ia membungkukkan badannya sampai tiba
pada batas minimal ruku’, kemudian ia memulai sujud tilawah dari situ, maka
sujud tilawah itu tida dibolehkan karena sudah bukan tempat untuk sujud
tilawah. Sementara apabila seseorang turun untuk melakukan sujud tilawah, namun
ketika tiba di batas ruku’ia malah mengalihkannya untuk melakukan ruku’ di situ,
maka baginya tidak sah ruku’ dari situ.
وَفُرُوْضُهَا لِغَيْرِ
مُصَلٍ نِيَّةُ سُجُوْدِ التِّلاَوَةِ وَتَكْبِيْرُ تَحَرُّمٍ وَسُجُوْدٌ كَسُجُوْدِ
الصَّلاَةِ وَسَلاَمٌ وَيَقُوْلُ فِيْهَا نَدْباً ؛
Fardu-fardu sujud tilawah selain
orang yang sedang shalat ada empat, pertama niat sujud tilawah, kedua
takbiratl-ikhram, ketiga sujud seperti sujud dalam shalat dan keempat salam.
Dalam sujud disunnahkan membaca :
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ
بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَباَرَكَ اللهُ أَحْسَنَ الخَالِقِيْنَ
Jiwa raga-ku
bersujud kepada Allah Yang menciptakannya, Yang membentuknya, Yang membuka
pendengarannya, Yang membuka penglihatannya, berkat daya dan kekuatan-Nya,
Maha berkah Allah, sebaik-baiknya yang menciptakan
Niat
Sujud Tilawah
|
Niat
Sujud Syukur
|
نَوَيْتُ سُجُوْدَ التِّلاَوَةْ سُنَّةً
ِللهِ تَعاَلىَ
Saya niat sujud Tilawah sunah karena Allah
|
نَوَيْتُ سُجُوْدَ الشُّكْرِ سُنَّةً ِللهِ
تَعاَلىَ
Saya niat sujud Syukur sunah karena Allah
|
Allah Mengetahui Segalanya
Pustaka : Fiqih Imam Syafe’i,
Fathul-Mu’in Syekh Zaenuddin Al-Malaebari
Tuesday, October 27, 2015
Sunday, October 25, 2015
Saturday, September 5, 2015
Wednesday, August 12, 2015
Tuesday, August 11, 2015
Saturday, August 8, 2015
SUNNAH-SUNNAH MEMELIHARA BADAN
بسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ ؛ قَصُّ الشَّارِبِ وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ
وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ
وَقَصُّ الأَظْفَارِ وَغَسْلُ البَرَاجِمِ وَنَتْفُ الإبِطِ وَحَلْقُ
العَانَةِ وَانْتِقَاصُ المَاءِ
قاَلَ الرَّاوِى : وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلاَّ أَنْ تَكُوْنَ
المَضْمَضَةَ
Sepuluh
macam termasuk bagian kebersihan ; Mencukur kumis, Membiarkan tumbuh Jenggot,
Bersiwak,
Istinsyaq Menghirup air ke hidung, Menggunting kuku, Mencuci persendian
jari-jari Tangan, Mencabut
bulu ketiak, Mencukur bulu kelamin, dan Istrinja membersihkan diri dari buang hajat. Perowi
menyebutkan : Aku lupa yang ke-10 tiada lain adalah Berkumur. (HR. Muslim)
(وَ)
يُسْتَحَبُ (أَنْ يُدَهِنَ غِباً) أَيْ وَقْتاً بَعْدَ وَقْتٍ، أَيْ عِنْدَ الحاَجَةِ
(وَ) أَنْ (يَكْتَحِلَ) وَأَنْ يَكُوْنَ بِالإِثْمَدِ وَ(وِتْراً) ثَلاَثَةٌ فيِ اليُمْنَى
وَثَلاَثَةٌ فيِ اليُسْرَىْ (وَ) أَنْ (يَقُصَّ الشَّارِبَ) حَتَّى تَبَيَّنَ حَمْرَةُ
الشَّفَةِ بَياَناً ظَاهِراً وَلاَ يَزِيْدُ عَلَى ذَلِكَ
Disunnahkan sesekali untuk memakai
minyak rambut, ketika memang diperlukan. Disunnahkan ikhtihal artinya memakai
celak mata dan hendaknya dengan itsmad (batu celak mata), dengan cara hitungan
ganjil yaitu mengusapkan mata kanan tiga kali dan mata kiri tiga kali. Disunnahkan
mencukur kumis sampai nampak jelas warna merah bibir, dan jangan lebih dari
itu. Lebih dari itu makruh karena menyalahi sunnah.
(وَ)
أَنْ (يُقَلِّمَ الظَّفْرَ) وَالأَفْضَلُ يَوْمَ الخَمِيْسِ أَوْ الإِثْنَيْنِ أَوْ
بُكْرَةَ الجُمْعَةِ , وَأَنْ يَبْدَأَ بِسَباَبَةِ اليُمْنَى فَالوُسْطَى فَالبِنْصِرِ
فَالخِنْصِرِ فَالإِبْهَامِ ، ثُمَّ بِخِنْصِرِ اليُسْرَى إِلىَ إِبْهَامِهَا ، وَفيِ
الرِّجْلَيْنِ مِنْ خِنْصِرِ اليُمْنَى إِلىَ خِنْصِرِ اليُسْرَى (وَ) أَنْ (يَنْتِفَ
الإِبْطَ) إِنْ قَدَرَ، وَإِلاَّ فَلْيُحْلِقَهُ , وَيَحْصُلُ أَصْلُ السُّنَّةِ بِحَلْقِهِ
وَإِنْ قَدَرَ عَلَى نَتْفِهِ
Disunnahkan menggunting kuku, paling
utama pada hari kamis, senin atau jum’at pagi. Caranya mulai menggunting kuku
telunjuk tangan kanan, jari tengah, jari manis, kelingking dan terakhir jempol
tangan kanan. Kemudian kelingking tangan kiri, jari manis, jari tengah,
telunjuk dan terkahir jempol tangan kiri. Sementara menggunting kuku kedua
kaki, mulai dari kelingking kaki kanan terus lurus sampai kelingking kaki kiri.
Disunnahkan mencabut bulu ketiak, itupun apabila mungkin bisa. Namun apabila
tidak bisa maka sunnah mencukurnya. Nilai asal sunnah akan tetap didapatkan
dengan mencukur sekalipun bisa mencabutnya.
(وَ)
أَنْ (يُزِيْلَ شَعْرَ العَانَةِ) وَالأَفْضَلُ لِلذَّكَرِ حَلْقُهُ وَلِغَيْرِهِ نَتْفُهُ
, وَيُكْرَهُ تَأْخِيْرُ الدَّهَنِ وَمَا بَعْدَهُ إِلىَ هُناَ عَنْ وَقْتِ الحَاجَةِ
، وَعَنْ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً أَشَدُّ كَرَاهَةً , وَأَنْ يَفْرُقَ شَعْرَ رَأْسِهِ
، وَيُرْجِلَهُ (وَيَسْرَحُ اللِّحْيَةَ , وَيَخْضُبُ الشَّيْبَ بِحَمْرَةٍ أَوْ صَفْرَةٍ)
لِلاِتِّباَعِ ، وَيَحْرُمُ بِالسِّوَادِ وَلَوْ ِلاِمْرَأَةٍ ، عَلَى خِلاَفٍ فِيْهَا
Disunnahkan menghilangkan bulu
kelamin, bagi kaum lelaki paling utama di cukur, selain lelaki paling utama di
cabut. Dimakruhkan menunda meminyaki rambut, menunda memakai celak mata, menunda
cukur kumis, menunda gunting kuku, menunda cabut bulu ketiak dan menunda
menghilangkan bulu kelamin, sampai melewati batasa waktu diperlukan. Menunda
sampi lebih dari 40 hari adalah makruh sangat (sangat dibenci Allah).
Disunnahkan menyisir rapi rambut kepala, mengurai ke arah belakang. Disunnahkan
menyisir rapi jenggot. Disunnahkan khodlab mewarnai uban dengan warna merah
atau kuning, karena mengikuti jejak Nabi SAW. Diharamkan mewarnai uban dengan
warna hitam, sekalipun bagi perempuan, manakala ada perbedaan pendapat.
(وَ)
أَنْ تَخْضُبَ (المُزَوِّجَةُ يَدَيْهَا وَرِجْلَيْهَا بِالحَناَءِ) إِنْ كاَنَ حَلِيْلُهاَ
يُحِبُّهُ ، وَأَنْ تَبْدَأَ فيِ كُلِّ ذَلِكَ بِاليُمْنَى، أَمَّا غَيْرُهَا فَلاَ
يُسَنُّ لَهَا ذَلِكَ ، بَلْ يَحْرُمُ عَلَيْهَا الخَضَبُ بِسِوَادٍ ، وَتَطْرِيْفُ
الأَصَابِعِ , وَتَحْمِيْرُ الوَجْنَةِ وَالنَّقْشِ إِنْ كَانَتْ غَيْرَ مُفْتَرِشَةٍ
أَوْ لَمْ يَأْذَنْ لَهَا حَلِيْلُهَا ، وَكَذَا يَحْرُمُ عَلَيْهَا وَصْلُ شَعْرِهَا
بِنَجْسٍ أَوْ شَعْرِ آَدَمِيٍّ مُطْلَقاً ، وَبِطَاهِرٍ إِنْ لَمْ تَكُنْ فِرَاشاً
، أَوْ لَمْ يَأْذَنْ لَهَا ، وَالوَشَرُ وُهَوَ تَحْدِيْدُ أَطْرَافِ الأَسْناَنِ
وَتَفْرِيْقُهَا ، كَالوَصَلِ بَطَاهِرٍ غَيْرِ شَعْرِ آَدَمِيٍّ
Disunnahkan bagi perempuan yang
punya suami agar memperindah kedua tangan dan kedua kaki dengan hena (pacar
tangan) dengan melukisnya, itupun dengan syarat apabila suami menyukainya.
Caranya dimulai sebelah kanan, setiap kali melukis tangan dan kaki dengan hena.
Adapun selain dengan hena adalah tidak disunnahkan, bahkan hal tersebut diharamkan
dengan warna hitam, juga diharamkan menajamkan kuku, merona pipi agar nampak merah,
itupun apabila tidak bersifat menutupi seperti cat kayu, dan apabila tidak ada izin
suami. Demikian juga diharamkan menyambung rambut dengan rambut najis atau
dengan rambut manusia, baik dari yang hidup atau yang sudah mati. Juga
diharamkan menyambung rambut dengan rambut yang suci, itupun apabila tidak
bersifat menutupi dan atau tidak ada izin suami. Juga diharamkan meruncingkan
ujung gigi serta merenggangkannya, sama halnya dengan menyambungkan rambut
kepala dengan rambut suci selain rambut manusia.
(وَيُكْرَهُ
القَزْعُ) وَهُوَ حَلْقُ بَعْضِ الرَّأْسِ مِنْ مَوْضِعٍ وَاحِدٍ أَوْ مُتَفَرِّقٍ
, وَالكَرَاهَةُ فيِ الصَّغِيْرِ عَلَى وَلِيِّهِ وَلاَ بَأْسَ بِحَلْقِهِ لِمَنْ لَمْ
يَخِفَّ تَعَهُّدُهُ عَلَيْهِ وَلاَ يُسَنُّ إِلاَّ فيِ نُسُكٍ لِذَكَرٍ ، وَلِمَنْ
خَشِيَ مِنْ تَرْكِهِ مَشَقَةً وَفيِ المَوْلُوْدِ وَالكَافِرِ إِذَا أَسْلَمَ ، وَلاَ
بِتَرْكِهِ لِمَنْ يَخِفُّ تَعَهُدُهُ عَلَيْهِ
Dimakruhkan Qaza’ yaitu mencukur
sebagian kepala pada satu bagian atau terpisah. Makruh pada anak kecil ialah
kepada orang tua walinya. Tidaklah mengapa (boleh) mencukur rambut sebagian itu
khusus bagi orang yang dihadapkan pada akibat yang tidak ringan karenanya.
Mencukur seperti itu tidak disunnahkan melankan pada saat ibadah haji bagi kaum
lelaki, serta bagi orang yang khawatir mengalami beban susah apabila tidak
mencukurnya. Hukum mencukur sebagian rambut ini termasuk juga untuk anak-anak
dan non muslim yang masuk Islam. Namun tidak disunnahkan untuk tidak mencukur,
bagi orang yang dihadapkan pada akibat ringan karenanya.
(وَنَتْفُ
الشَّيْبِ) ِلأَنَّهُ نُوْرٌ، بَلْ قاَلَ فيَ المَجْمُوْعِ (وَلَوْ قِيْلَ بِتَحْرِيْمِهِ
لَمْ يَبْعُدْ) وَنَصَّ عَلَيْهِ فيِ الأُمْ (وَنَتْفُ اللِّحْيَةِ) إِيْثَارٌ لِلْمَرُوْدَةِ،
وَتَبْيَضُهَا بِالكِبْرِيْتْ اِسْتِعْجَالاً لِلشَّيْخُوْخَةِ وَتَصْفِيْفُهَا طاَقَةَ
فَوْقَ طاَقَةٍ تَحْسِيْناً، وَالزِّياَدَةُ فِيْهَا وَالنَّقْصُ مِنْهَا ِللأَمْرِ
فيِ الصَّحِيْحَيْنِ بـِ (تَوْفِيْرِ اللَّحْىِ وَتَرْكِهَا شِعَثَةً) إِظْهَاراً لِقِلَّةِ
المُباَلاَةِ، وَلاَ بَأْسَ بِتَرْكِ السَّبِالَيْنِ
Dimakruhkan mencabut uban, karena
uban adalah cahaya. Bahkan dalam kitab Al-Majmu’ tertuang, apabila disebutkan
haram maka tidak bicara menjauh. Demikian sudah dinash (ditentukan) Imam
Syafe’i dalam kitab Al-Umm. Dimakruhkan mencabut jenggot, karena ada unsur
memilih menolak berjenggot. Makruh memutihkan jenggot dengan belerang, dengan
tujuan agar nampak lebih tua. Makruh mengepang jenggot motif style, termasuk
menambah dan mengurangi jenggot, karena ada perintah dalam hadits soheh
bukhori-Muslim untuk memuliakan jenggot dengan membiarkannya tumbuh. karena
hadits ini menjelaskan kurang pedulinya terhadap persoalan jenggot.
Diperbolehkan membiarkan cambang tumbuh panjang sampai ke bawah..
(وَ)
يُكْرَهُ بِلاَ عُذْرٍ (المَشيُ فيِ نَعْلٍ وَاحِدٍ) لِصِحَّةِ النَّهْيِ عَنْهُ ِلأَنَّهُ
يَخْتَلُ بِهِ المَشْيَ , وَكَالنَّعْلِ الخُفُّ وَنَحْوُهُ (وَالاِنْتِعاَلُ) بِمَا
يُخْشَى مِنْهُ السُّقُوْطُ حَالَ كَوْنِهِ (قَائِماً) أَمَّا المَدَاسُ المَعْرُوْفَةُ
الآَنَ فَلاَ يُكْرَهُ فِيْهَا الاِنْتِعَالُ قَائِماً لِعَدَمِ خَوْفِ السُّقُوْطِ
مِنْهَا ، وَيُسَنُّ خَلْعُهُمَا إِذَا جَلَسَ ، وَيَجْعَلُهُمَا خَلْفَهُ أَوْ بِجَنْبِهِ
الأَيْسَرِ إِنْ لَمْ يَكُنْ يَسَارَهُ أَوْ وَرَاءَهُ أَحَدٌ ، وَإِلاَّ تَعَيَّنَ
بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَوْ تَحْتَهُ
Dimakruhkan
jika tidak udzur, berjalan kaki dengan memakai satu sandal. Karena benar adanya
larangan seperti itu, seperti disebabkan akan menimbulkan tidak baik (cacat)
saat berjalan kaki. Sama halnya dengan sandal adalah sepatu, selop dan yang
lainnya. Juga dimakruhkan memakai sandal yang saat memakainya dikhawatirkan
terjatuh pada saat berdiri. Adapun memakai bakiak yang kita kenal saat ini, ia
tidak makruh berdiri memakainya, karena tidak khawatir akan jatuh. Disunnahkan
melepas kedua sandal apabila sudah posisi duduk, kemudian meletakkan sandal itu
di belakang atau di samping kiri, itupun apabila di samping kiri atau di
belakang itu tidak ada orang. Apabila ada aorang, maka letakkan sandal diantara
kedua kaki atau di bawah-nya
والله
أعلم بالصواب
Allah
Mengetahui Segalanya
Pustaka : Fiqi Imam Syafe’i -
Busyrol-Karim Syarah Masail Ta’lim, Syekh Said bin Muhammad Ba’syan
Tuesday, July 7, 2015
Friday, April 24, 2015
KEISTIMEWAAN BULAN RAJAB
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
حَدَّثَناَ أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدْ بِنْ إِسْماَعِيْلَ بِنْ العَباَّسِ الوَرَاقِ
إِمْلاَءً قاَلَ حَدَّثَنِي أَبِيْ حَدَّثَناَ أَبُوْ العَبّاَسِ الفَضْلِ بِنْ يَعْقُوْبِ
الرَّخاَمِي حَدَّثَناَ دَاوُدُ بِنْ المُحْبِرِ حَدَّثَناَ سُلَيْماَنُ بِنْ الحِكَمْ
عَنِ العُلاَءِ بِنْ بَكِيْرِ عَنْ مَكْحُوْلٍ ؛
Kami menerima khabar dari Abu baker
Muhammad bin Ismail bin Al-‘Abbas Al-Waroq dalam bentuk Imla. Aku menerima
khabar dari ayahku. Kami mnerima khabar dari Abu Al-‘Abbas Al-Fadli bin Ya’kub
Ar-Rakhomi. Kami menerima khabar dari Daud bin Al-Muhajir. Kami menerima khabar
dari Sulaiman bin Al-Hikam, dari Al-‘Ula bin baker, dari Syekh Makhul ;
أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ أَباَ الدَّرْداَءِ عَنْ صِياَمِ رَجَبَ فَقاَلَ سَأَلَ
عَنْ شَهْرِ كاَنَتْ الجاَهِلِيَّةُ تَعْظِمُهُ فيِ جاَهِلِيَّتِهاَ وَماَزَادَهُ الإِسْلاَمُ
إِلاَّ فَضْلاً وَتَعْظِيْماً
Bahwa ada seorang lelaki bertanya
kepada Abu Darda (rowi hadits) tentang puasa bulan Rajab. Beliau menjawab,
Bulan Rajab ialah bulan yang diagungkan juga oleh kaum Jahiliyyah di masa
Jahiliyyahnya, sebagai tambahan dari ajaran Islam hanyalah bahwa bulan Rajab
banyak keutamaan dan mengagungkan.
فَمَنْ صاَمَ فِيْهِ يَوْماً تَطُوَّعاً يَحْتَسِبُ بِهِ ثَواَبَ اللهِ عَزَّ
وَجَلَّ وَيَبْتَغِي بِهِ وَجْهَهُ مُخْلِصاً , أَطْفَأَ صَوْمُهُ ذَلِكَ اليَوْمِ
غَضَبَ اللهِ , أَغْلَقَ عَنْهُ باَباً مِنْ أَبْوَابِ جَهَنَّمَ وَلَوْ أَعْطَى مِلْءَ
الأَرْضِ ذَهَباً ماَ كاَنَ ذَلِكَ جَزَاءً لَهُ , وَلاَ يَسْتَكْمِلُ أَجْرَهُ شَيْءٌ
مِنَ الدُّنْياَ دُوْنَ يَوْمِ الحِساَبِ , وَلَهُ إِذاَ أَمْسَى عَشْرَ دَعَوَاتٍ
مُسْتَجاَباَتٍ فَإِنْ دَعاَ بِشَيْءٍ مِنْ عاَجِلِ الدُّنْياَ أَعْطِيْهِ وَإِلاَّ
أَرْضَى لَهُ مِنَ الخَيْرِ أَفْضَلُ دُعاَءٍ دَعاَهُ دَاعٍ مِنْ أَوْلِياَءِ اللهِ
عَزَّ وَجَلَّ وَأَحِبّاَئِهِ وَأَصْفِياَئِهِ
Barangsiapa berpuasa sunnah satu
hari di bulan Rajab, atas dasar ikhlas karena Allah semata serta mengharap
pahala dari Allah SWT, maka puasa satu hari akan meredamkan murka Allah di hari
itu, Allah akn mengunci pintu-pintu neraka Jahannam baginya. Apabila diberikan emas
sepenuh isi bumi maka itu belum seberapa dibanding dengan balasan pahala puasa
satu hari darinya. Sesuatu apapun di dunia tidak akan sempurna menyamai pahala puasa
satu hari di hari pembalasan. Sepuluh macam do’a dari seorang berpuasa satu
hari akan segera dikabulkan. Apabila ia berdo’a untuk dunianya maka akan segera
dikabulkan. Ia akan mendapatkan do’a dari para wali Allah, dari para kekasih
Allah dan dari para hamba pilihan Allah SWT.
وَمَنْ صاَمَ يَوْمَيْنِ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَلَهُ مَعَ ذَلِكَ ثَوَابُ
عَشْرَةٍ مِنَ الصِّدِّيْقِيْنَ فيِ عُمْرِهِمْ باَلِغَةً أَعْماَرَهُمْ ماَبَلَغَتْ
وَيَشْفَعُ فيِ مِثْلِ ماَيَشْفَعُوْنَ فِيْهِ وَيَكُوْنُ فيِ زُمْرَتِهِمْ حَتَّى
يَدْخُلَ الجَنَّةِ مَعَهُمْ وَيَكُوْنُ مِنْ رُفْقاَئِهِمْ
Barangsiapa berpuasa sunnah dua hari
di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan mendapatkan
pahala sepuluh Siddiqin (orang-orang benar) selama umur mereka dalam sepenuhnya
melakukan kebaikan. Ia akan dapat memberi syafaat kepada yang lain sebagaimana
mereka memberi syafaat. Ia akan berkumpul bersama mereka. Ia akan masuk sorga
bersama mereka dan menjadi sahabat mereka.
وَمَنْ صاَمَ ثَلاَثَةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَقاَلَ اللهُ لَهُ
عِنْدَ إِفْطاَرِهِ - لَقَدْ وَجَبَ حَقُّ عَبْدِي هَذَا وَوَجَبَتْ لَهُ مَحَبَّتِي
وَوِلاَيَتِي أُشْهِدُكُمْ ياَمَلاَئِكَتِي أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُ ماَ تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ وَماَ تَأَخَّرَ
Barangsiapa berpuasa sunnah tiga
hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga pada saat
berbuka puasa Allah berkata kepadanya “Sungguh ia wajib mendapatkan hak seorang
hamba-Ku, ia wajib mendapat kasihsayang-Ku, ia wajib mendapatkan
perlindungan-Ku, wahai malaikat-Ku saksikan oleh kalian bahwa Aku telah
mengampuni dosa-dosanya baik dosa yang telah lalu ataupun dosa yang berikutnya.
وَمَنْ صاَمَ أَرْبَعَةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَمِثْلُ ثَوَابِ
أُوْلىِ الأَلْباَبِ التَّوَّابِيْنَ وَيُعْطِى كِتاَبَهُ فيِ أَوَّلِ الفاَئِزِيْنِ
Barangsiapa berpuasa sunnah empat
hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan
mendapatkan pahala orang-orang cerdas (para Wali) yang bertaubat dan diserahkan
buku amalnya bersama orang yang pertama kali mendapat kebahagiaan.
وَمَنْ صاَمَ خَمْسَةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَيُبْعَثُ يَوْمَ
القِياَمَةِ وَوَجُهُهُ مِثْلُ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ وَيُكْتَبُ لَهُ عَدَدُ
رَمَلِ عَالِجِ حَسَناَتٍ وَيَدُخُلَ الجَنَّةَ وَيُقاَلُ لَهُ تَمَنَّ عَلَى اللهِ
ماَ شِئْتَ
Barangsiapa berpuasa sunnah lima
hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan dibangkitkan
di hari qiyamah, mukanya bersinar laksana bulan purnama, ia dicatat memiliki
kebaikan sejumlah pasir di pantai, ia akan masuk sorga dan dipersilahkan memohon
apa saja kepada Allah SWt dan dikabulkan.
وَمَنْ صاَمَ سِتَّةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَيُعْطِى سِوَى ذَلِكَ
نُوْراً يَسْتَضِيْءُ بِهِ أَهْلَ الجَمْعِ يَوْمَ القِياَمَةِ وَيُبْعَثُ فيِ الآَمِنِيْنَ
حَتَّى يَمِرَّ عَلَى الصِّراَطِ بِغَيْرِ حِساَبٍ وَيُعاَفىِ مِنْ عُقُوْقِ الوَالِدَيْنِ
وَقَطِعْيَةِ الرَّحْمِ وَيَقْبَلُ اللهُ عَلَيْهِ بِوَجْهِهِ إِذاَ لَقِيَهُ يَوْمَ
القِياَمَةِ
Barangsiapa berpuasa sunnah enam
hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan
diberikansinar yang menerangi semua orang di hari qiyamah. Ia dibangkitkan
bersama orang-orang yang amanah sehingga dapt melewati jembatan
Sirothol-Mustaqim tanpa perhitungan halangan. Ini dengan syarat ia tidak
memiliki dosa menyakiti kedua orang tua dan dosa memutuskan Silatur-Rahmi. Ia
akan diterima Allah apabila ia ingin bertemu Allah di hari qiyamah.
وَمَنْ صَامَ سَبْعَةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَتُغْلَقُ عَنْهُ
سَبْعَةُ أَبْوَابِ الجَحِيْمِ وَحَرَّمَهُ اللهُ عَلَى النّاَرِ وَأَوْجَبَ لَهُ الجَنَّةَ
يَتَبَوَّأُ مِنْهاَ حَيْثُ يَشَاءْ
Barangsiapa berpuasa sunnah tujuh
hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga akan terkunci
baginya tujuh pintu neraka Jahim serta Allah haramkandirinya ke neraka dan
Allah wajibkan ia masuk sorga yang disediakan, sorga mana saja yang ia mau.
وَمَنْ صاَمَ ثَمَانِيَّةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَفُتِحَتْ لَهُ
ثَماَنِيَّةُ أَبْواَبِ الجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيُّهاَ شاَءَ
Barangsiapa berpuasa sunnah delapan
hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga akan dibukakan
baginya delapan pintu sorga dan akan memasukinya dari pintu mana saja yang ia
mau.
وَمَنْ صاَمَ تِسْعَةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَرُفِعَ كِتاَبُهُ
فيِ عِلِيِّيْنَ وَيُبْعَثُ يَوْمَ القِياَمَةِ فيِ الآَمِنِيْنَ وَيَخْرُجُ مِنْ قَبْرِهِ
وَوَجْهُهُ نُوْرٌ يَتَلاَءْلاَءُ يَشْرُقَ ِلأَهْلِ الجَمْعِ يَقُوْلُوْنَ هَذَا نَبِيُّ
مُصْطَفَى وَإِنْ أَدْنَى ماَ يُعْطِى أَنْ يَدْخُلَ الجَنَّةَ بِغَيْرِ حِساَبٍ
Barangsiapa berpuasa sunnah enam
hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan
dinaikkan catatannya dalam sorga ‘Iliyyin. Ia akan dibangkitkan di hari qiyamah
bersama orang-orang yang amanah. Ia akan keluar dari kuburnya, mukanya
bercahaya menerangi semua orang di hari qiyamah, mereka pada berkata ‘Orang ini
ialah seorang nabi yang terpilih’ (diduga seorang nabi). Karunia terendah yang
akan diberikan padanya ialah mask sorga tanpa perhitungan.
وَمَنْ صاَمَ عَشْرَةَ أَيّاَمٍ فَبَخٍ بَخٍ بَخٍ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَعشْرَةُ
أَضْعاَفٍ وَهُوَ مِمَّنْ يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّئاَتَهُ حَسَناَتٍ وَيَكُوْنُ مِنَ
المُقَرَّبِيْنَ القَوَّامِيْنَ ِللهِ بِالقِسْطِ كَمَنْ عَبَدَ أَلْفَ سَنَةٍ قاَئِماً
صاَئِماً صاَبِراً مُحْتَسِباً
Barangsiapa berpuasa sunnah sepuluh
hari di bulan Rajab, maka akan jelas, jelas, jelas ia mendapatkan pahala
diatas. Ia akan mendapatkan pahala tersebut sepuluh kali lipat. Ia termasuk
orang yang Allah gantikan keburukannya menjadi kebaikan. Ia termasuk
orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah, teguh ibadah karena Allah, ia
laksana seorang yang beribadah seribu tahun, siangnya berpuasa malamnya bangun
ibadah, sabar dan selalu memiliki kegiatan ibadah karena Allah.
وَمَنْ صاَمَ عِشْرِيْنَ يَوْماً كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَعِشْرُوْنَ ضِعْفاً
وَهُوَ مَنْ يُزَاحِمُ إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلُ اللهِ فيِ قَبْتِهِ وَيَشْفَعُ فيِ مِثْلِ
رَبِيْعَةِ وَمُضِرِّ كُلِّهِمْ مِنْ أَهْلِ الخَطاَياَ وَالذُّنُوْبِ
Barangsiapa berpuasa sunnah dua
puluh hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan
mendapatkan pahala tersebut dua puluh kali lipat. Ia termasuk orang yang dekat
sekali bersama Nabi Ibrahim kekasih Allah, dalam tempat tinggalnya. Ia akan
diberikan memberi syafaat kepada yang lain seperti Siti Robi’ah (wali allah).
Ia juga akan diizinkan memberi pertolongan kepada semua orang yang berbahaya,
yaitu diantara mereka yang melakukan kehilapan dan dosa selama di dunia.
وَمَنْ صاَمَ ثَلاَثِيْنَ يَوْماً كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَثَلاَثُوْنَ ضِعْفاً
وَناَدَى مُناَدٍ فىِ السَّماَءِ أَبْشِرْ ياَ وَلِيَ اللهِ بِالكَرَامَةِ العُظْمَى
النَّظْرُ إِلىَ وَجْهِ اللهِ الكَرِيْمِ عَزَّ وَجَلَّ فىِ مَرَافَقَةِ النَّبِيِّيْنَ
وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحُسْنَ أُوْلَئِكَ رَفِيْقاً
طُوْبَى لَكَ طُوْبَى لَكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ غَداً إِذَا كُشِفَ الغِطاَءُ فَأَفْضَيْتَ
إِلىَ جَسِيْمِ ثَوَابِ رَبِّكَ
Barangsiapa berpuasa sunnah tiga
puluh hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan
mendapatkan pahala tersebut tiga puluh kali lipat. Ia dipanggil dari arah
langit, “Berbahagialah kamu !, wahai wali Allah, karena ia akan diberikan
kemuliaan besar yaitu melihat Dzat Allah yang mulia, maha luhur dan agung. Ia
akan bersama kumpulan para Nabi, para Siddiqin (orang-orang benar), para
Syuhada (orang-orang sahid), para Solihin (orang-orang soleh) mereka semua
berkumpul dan bersahabat. Kebahagaian besar untuk kamu, Kebahagaian besar untuk
kamu, Kebahagaian besar untuk kamu, esok apabila penutup pandangan mata telah
dibuka maka kamu akan dapat melihat besar dan agungnya pahala dari Tuhanmu”.
فَإِذاَ نَزَلَ بِهِ المَوْتُ سَقاَهُ اللهُ عِنْدَ خُرُوْجِ نَفْسِهِ شُرْبَةً
مِنْ حِياَضِ الفِرْدَوْسِ وَيُهَوِّنُ عَلَيْهِ سَكَرَةَ المَوْتِ حَتَّى ماَ يَجِدُ
لِلْمَوْتِ أَلَماً فَيَظِلُّ فىِ قَبْرِهِ رِياَناً حَتَّى يَرِدَ حَوْضَ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا خَرَجَ مِنْ قَبْرِهِ يَلْقاَهُ سَبْعُوْنَ
أَلْفَ مَلَكٍ مَعَهُمْ نَجاَئِبٌ مِنَ الدُّرِ وَالياَقُوْتِ وَمَعَهُمْ طَرَائِفُ
الحُلِيِّ وَالحُلَلِ فَيَقُوْلُوْنَ لَهُ ياَ وَلِيَ اللهِ المُنْجِى إِلىَ رَبِّكَ
الَّذِيْ أَظْمِيَتْ لَهُ نَهاَرُكَ وَأَنْحَلَتْ لَهُ جِسْمُكَ فَهُوَ أَوَّلُ النّاَسِ
دُخُوْلاً جَنّاَتِ عَدْنٍ يَوْمَ القِياَمَةِ مَعَ الفاَئِزِيْنَ الَّذِيْنَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ذَلِكَ هُوَ الفَوْزُ العَظِيْمُ
Apabila ia dijemput oleh kematian,
pada saat sakartul-maut Allah akan memberinya minum dari telaga sorga Firdaus,
Allah ringankan kepadanya sakaratul-maut sehingga ia tidak merasakan sakit dari
pada dahsyatnya kematian. Ia terrlindung dalam kubrunya dan sejahtera sehingga
ia akan menemukan telaga Nabi Muhammad SAW. Apabila ia keluar dari kuburnya
maka ia disambut oleh tujuh puluh ribu malaikat yang membawa wadah intan
berlian, yang membawa berbagai perhiasan dan busana indah. Para malaikat
berkata “Wahai Wali Allah yang selalu munajat ibadah kepada Tuhanmu, kamu
menggunakan waktu siangmu dengan berpuasa sehingga tubuhmu menjadi kurus”. Ia
adalah orang pertama yang akan masuk sorga Aden di hari qiyamah bersama
orang-orang yang berbahagia, orang-orang yang direstui Allah dan mereka restu
kepada Allah, demikianlah kebahagiaan besar itu.
قاَلَ فَإِنْ كاَنَ لَهُ فىِ كُلِّ يَوْمٍ يَصُوْمُهُ صَدَقَةً عَلَى قَدْرِ
قُوَّتِهِ يَتَصَدَّقُ بِهاَ فَهَيْأَتَ هَيْهَأَتَ هَيْهَأَتَ ثَلاَثاً لَوْ اجْتَمَعَ
جَمِيْعُ الخَلاَئِقِ عَلَى أَنْ يَقْدِرُوْا قَدْرَ ماَ أُعْطِى ذَلِكَ العَبْدَ مِنَ
الثَّوَابِ ماَ بَلِغُوْا مَعْشاَرُ العُشْرِ مِمّاَ أُعْطِيَ ذَلِكَ العَبْدَ مِنَ
الثَّواَبِ
Abu Darda menambahkan “Setiap hari yang
ia berpuasa pada bulan Rajab maka bernilai pahala sedekah sesuai kemampuan ia
melakukan sedekah. Sangat jauh, sangat jauh, sangat jauh, apabila berkumpul
semua makhluk di muka bumi melakukan sesuatu untuk menandingi pahala dari Allah
yang diberikan kepada orang berpuasa di bulan Rajab, maka mereka tidak akan
sanggup menandingi besarnya pahala yang diberikan kepada orang yang berpuasa di
bulan Rajab.
ABU AD-DARDA ADALAH SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW
Abu Darda ialah ‘Uwemar bin ‘Amir.
Nama lainnya Ibnu Qais bin Zaed bin Umayyah bin ‘Adiy bin Ka’ab. Alias ‘Uwemar
bin Zaed bin Qais. Alias ‘Amir dan sapaan manjanya ‘Uwemar. Alias ‘Uwemar bin
Ts’labah bin ‘Amir binZaed. Hanya saja meskipun banyak perbedaan nama dan
turunan mereka sepakat bahwa beliau dari keturunan Ka’ab bin Al-Khazar bin
Al-Harits bin Al-Khazar Al-Anshoriy Al-Khazariji. Beliau populer disebut Abu
Darda karena anak perempuannya. Beliau agak terakhir masuk Islam dibanding
keluarga besarnya. Beliau sangat baik dalam keislaman sehingga ia termasuk
seorang Faqih (faham hukum agama) seorang ‘Alim (banyak mengetahui ilmu)
seorang Hakiim (Hakim) rujukan hukum agama Islam sebagai sahabat Rasulullah SAW
bersma beliau dan Salman. Ada perbedaan pendapat terkait gugur syahid nya
beliau di perang Uhud. Banyak orang menyaksikan beliau sebagai penduduk Syam
(Suriah). Beliau wafat di Damaskus di usia 32 tahun, menurut pendapat lain di
usia 31 tahun dan 34 tahun. (
Kitab Jamie’ Usul Fil Hadits Rasul Juz 12 hal. 621 )
Allah
mengetahui segalanya.
Friday, April 24, 2015
الجمعة، 06/رجب/1436
Pustaka: Kitab Fadloil Syahri Rajab - Syekh Abu Muhammad Al-Hasan bin Abu Thalib
Subscribe to:
Posts (Atom)