Thursday, June 7, 2012

SHOREH TALAQ DAN KINAYAH TALAQ


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الطَّلاَقُ مَرَّتَانِ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيْحٌ بِإِحْسَانٍ وَلا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلا أَنْ يَخَافَا أَلاَ يُقِيْمَا حُدُودَ اللهِ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَ يُقِيْمَا حُدُودَ اللهِ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ تِلْكَ حُدُودُ اللهِ فَلاَ تَعْتَدُوهَا وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Talaq (yang dapat dirujuki) ialah dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya[144]. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqoroh 229) [144] Ayat Inilah yang menjadi dasar hukum khulu' dan penerimaan 'iwadh. Kulu' Yaitu permintaan cerai kepada suami dengan pembayaran yang disebut 'iwadh.

الطَّلاَقُ وَهُوَ حِلُّ عَقْدِ النِّكاَحِ بِلَفْظِ طَلاَقٍ وَنَحْوِهِ

Talaq adalah melepaskan ikatan pernikahan dengan menggunakan perkataan talaq atau perkataan lainnya. Shoreh Talaq maksudnya ungkapan Talaq yang jelas, sedang Kinayah Talaq maksudnya adalah ungkapan Talaq dengan perkataan halus (sindiran).

يَقَعُ لِغَيْرِ باَئِنْ طَلاَقُ مُكَلَّفٍ وَمُتَعَدِّ بِسَكَرٍ لاَ مُكْرَهٍ بِمَحْذُوْرٍ بِمُشْتَقِ طَلاَقٍ وَفِرَاقٍ وَسِرَاحٍ وَتَرْجَمَتِهِ وَأَعْطَيْتُ طَلاَقَكِ وَأَوْقَعْتُ عَلَيْكِ الطَّلاَقَ

Ketika bukan kategori talaq “BAIN” akan jatuh talaq seorang mukallaf dan seorang yang mabuk sengaja. Kecuali seorang yang terpaksa karena ancaman. Dengan menggunakan kata Talaq, Firaq (cerai), Serah (serah) dan terjemahnya, seperti dengan kalimat “Aku memberikan Talaq kepadamu” atau kalimat “Aku menjatuhkan Talaq kepadamu” (Ini semua disebut Shoreh Talaq) Catatan : Talaq Bain adalah cerai habis, tidak bisa ruju’ atau cerai sebab faskh (pembatalan) nikah.

وَبِكِنَايَةٍ مَعَ نِيَّةٍ مُقْتَرِنَةٍ بِأَوَّلِهاَ كَأَنْتِ عَلَيَّ حَرَامٌ وَخَلِيَّةٌ وَباَئِنٌ وَحُرَّةٌ وَكَأُمِّيْ وَياَبِنْتِي وَأَعْتَقْتُكِ وَتَرَكْتُكِ وَأَزَلْتُكِ وَأَحْلَلْتُكِ وَتَزَوَّجِيْ وَاعْتَدِّي وَخُذِيْ طَلاَقَكِ وَلاَ حاَجَةَ ليِ فِيْكَ وَذَهَبَ طَلاَقُكِ أَوْسَقَطَ طَلاَقُكِ وَطَلاَقُكِ وَاحِدٌ

Talaq juga adalah jatuh disebabkan Kinayah (perkataan halus, sindiran) dengan disertai niat talaq di awal perkataan itu. Contohnya “Kamu buat aku adalah haram”, “Kamu buat aku adalah bebas”, “Kamu buat aku adalah merdeka”, “Kamu buat aku adalah seperti ibuku”, “Kamu buat aku adalah seperti putriku”, “Aku akan membebaskan kamu”, “Aku akan membiarkan kamu”, “Aku akan menghilangkan kamu”, “Aku akan menghalalkan kamu”, “Silahkan kamu menikah”, “Silahkan kamu menghitung iddah”, “Ambillah talaq kamu”, “Aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi”, “Talaq kamu sudah lenyap”, “Talaq kamu sudah gugur”, “Talaq kamu sudah tinggal satu” dan lain-lainnya… Catatan : Iddah adalah masa menunda kosong rahim setelah talaq.

لاَ يَقَعُ طَلاَقُكِ عَيْبٌ أَوْ نَقْصٌ وَلاَ قُلْتُ كَلِمَتُكَ أَوْ حُكْمُكَ

Talaq tidak jatuh seperti dengan kalimat “Talaq kamu itu cacat”, “Talaq kamu itu kurang baik”, “Aku mengatakan apa yang kamu katakan”, “Aku mengatakan apa yang kamu putuskan”, dan lain sebagainya.

وَصُدِّقَ مُنْكِرُ نِيَّةٍ بِيَمِيْنِهِ وَلَوْ قاَلَ طَلَقْتُكِ وَنَوَى عَدَدًا وَقَعَ مَنْوِيٌّ

Seorang suami yang mengingkari disertai niat maka ia dibenarkan dengan menyertakan sumpah. Apabila seseorang berkata “Aku menjatuhkan Talaq kepadamu” lalu dia meniatkan sejumlah talaq, maka jatuhlah talaq sesuai yang diniatkan itu.

وَيَقَعُ طَلاَقُ الوَكِيْلِ بِطَلَقْتُ , وَلَوْ قاَلَ ِلآَخَرَ أَعْطَيْتُ طَلاَقَ زَوْجَتِيْ فَهُوَ تَوْكِيْلٌ , وَلَوْ قاَلَ لَهاَ طَلِّقِى نَفْسَكِ إِنْ شِئْتِ فَتَمْلِيْكٌ فَيُشْتَرَطُ تَعْلِيْقُهاَ فَوْرًا بِطَلَّقْتُ

Dan jatuh talaq yang diwakilkan, ketika sang wakil mengakatan “Aku menjatuhkan talaq”. Apabila seorang suami berkata kepada yang lain “Aku memberikan talaq istriku kepadamu” maka perkataan itu adalah mewakilkan. Apabila seorang suami berkata pada istrinya “Talaqlah dirimu oleh kamu sendiri jika kamu mau” maka perkataan ini memberikan kepemilikan talaq kepada istrinya. Dalam hal keterikatan talaq ini disyaratkan kontinyu dengan menyebutkan kalimat “Aku menjatuhkan Talaq”.

وَصُدِقَ مُدَّعِي إِكْرَاهٍ أَوْ إِغْماَءٍ أَوْ سَبْقِ لِساَنٍ بِيَمِيْنِهِ إِنْ كاَنَ ثَمَّ قَرِيْنَةٌ وَإِلاَّ فَلاَ

Adalah dibenarkan seorang yang mengaku dalam keadaan di paksa, dalam keadaan tidak sadar (tanpa sengaja) atau dalam keadaan terpeleset lidah, dengan menyertakan sumpahnya, itu apabila terdapat pertanda, jika tidak ada pertanda maka tidak dapat dibenarkan.  Allah Mengetahui Segalanya….

By Ahmad Daerobiy

Daftar Pustaka : Kitab Fathul-Mu’in - Syekh Zaenuddin Al-Malabariy dan Kitab Nihayatuzzein - Syekh Nawawi Al-Bantaniy

No comments:

Post a Comment

SAMPAIKAN KOMENTAR ATAU KONSULTASI ANDA DI SINI..OK

KONSULTASI HUKUM ISLAM

KAJIAN HARI SABTU

KAJIAN HARI MINGGU

TADARUS MALAM RABU

SYARAH SAFINATUN-NAJA

SYARAH SAFINATUN-NAJA
TERJEMAH KASYIFATUS-SAJA SYARAH SAFINATUN-NAJA

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU
Ketika mendapatkan ilmu agama Islam tanpa bimbingan guru Maka jelas gurunya syetan, bahkan kesesatan akan lebih terbuka lebar Waspadailah belajar agama Islam tanpa bimbingan guru. Nah, apakah anda punya guru? .. kunjungilah beliau…!! Apabila ingin mendapat ilmu manfaat dan terjaga dari kesesatan

SILSILAH GURU AHMAD DAEROBIY (KANG DAE)