Saturday, July 13, 2013

MASUK KE PERUT TIDAK MEMBATALKAN PUASA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
مَنْ نَسِىَ وَهُوَ صَائِمٌ فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللهُ وَسَقَاهُ
Barangsiapa lupa sedang berpuasa ia makan atau minum maka lanjutkanlah puasanya karena sesungguhnya Allah memberinya makan dan memberinya minum. (HR. Bukhori-Muslim)

( فصل )
فىِ بَياَنِ ماَلاَيُفْطِرُ مِمَّا يَصِلُ إِلىَ الجَوْفِ ( الَّذِى لاَيَفْطِرُ مِمَّا يَصِلُ إِلىَ الجَوْفِ ) مِنَ الأَعْياَنِ مِنْ مَنْفَذٍ مَفْتُوْحٍ ( سَبْعَةُ أَفْراَدٍ )
الأَوَّلُ وَالثَّانىِ وَالثَّالِثُ ( ماَيَصِلُ إِلىَ الجَوْفِ بِنِسْياَنٍ ) لِلصَّوْمِ ( أَوْ جَهِلَ أَوْ إِكْراَهٍ ) وَمِنَ الإِكْراَهِ الإِيْجاَرُ بِالصَّبِّ فىِ حَلْقِهِ
قاَلَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَسِىَ وَهُوَ صاَئِمٌ فَأَكَلَ وَشَرِبَ فَلْيَتِمْ صَوْمَهُ فَإِنَّماَ أَطْعَمَهُ اللهُ وَسَقاَهُ , رَواَهُ الشَّيْخاَنِ وَصَحَّحاَهُ
( وَ ) الرَّابِعُ ( بِجِرْياَنِ رَيْقٍ بِماَ بَيْنَ أَسْناَنِهِ ) وَقَدْ عَجَزَ عَنْ مَجِّهِ لِعُذْرِهِ
بِخِلاَفِ ماَ إِذاَ قَدَرَ عَلَى مَجِّهِ لِتَقْصِيْرِهِ وَذَلِكَ كَطَعاَمٍ أَوْ نُخاَمَةٍ أَوْ قَهْوَةٍ
 فَإِذاَ شَرِبَ قَهْوَةً قُبَيْلَ الفَجْرِ وَبَقِىَ أَثْرُهاَ لِماَ بَعْدَهُ فَإِنْ بَلَعَ رَيْقَهُ المُتَغَيِّرَ بِهاَ عَمْداً مَعَ قُدْرَتِهِ عَلَى مَجِّهِ أَفْطَرَ
 وَإِلاَّ فَلاَ
وَالنُّخاَمَةُ بِالضَّمِّ ماَيُخْرِجُهُ الإِنْساَنُ مِنْ حَلْقِهِ مِنْ مَخْرَجِ الخاَءِ المُعْجَمَةِ
وَزاَدَ المَطْرَزِى وَهُوَ ماَيُخْرِجُهُ مِنَ الخَيْشُوْمِ

( وَ ) الخاَمِسُ ( ماَ وَصَلَ إِلىَ الجَوْفِ وَكاَنَ غُباَرُ طَرِيْقٍ ) سَواَءٌ كاَنَ طاَهِراً أَوْ نَجْساً وَلَوْ مِنْ مُغَلَظٍ فَلاَيَفْطُرُ بِذَلِكَ
 وَأَمَّا غَسْلُهُ فَإِنْ تَعَمَّدَ فَتْحَ فَمِّهِ وَجَبَ وَإِلاَّ فَلاَ

( وَ ) السَّادِسُ وَالسَّابِعُ ( ماَ وَصَلَ إِلَيْهِ وَكاَنَ غُرْبَلَةَ دَقِيْقٍ أَوْ ذُباَباً طاَئِراً أَوْ نَحْوَهُ ) كَبَعُوْضٍ لِمَشَقَةِ الإِحْتِراَزِ عَنْ ذَلِكَ
فَإِنْ أَضَرَّتْ الذُّباَبَةُ جَوْفَهُ أَخْرَجَهاَ وَأَفْطَرَ وَوَجَبَ عَلَيْهِ القَضاَءُ نَبَّهَ عَلَى ذَلِكَ ابْنُ حَجَرٍ
وَلَوْ تَعَمَّدَ فَتْحَ الفَمِّ وَلَوْ ِلأَجْلِ الوُصُوْلِ ثُمَّ حَصَلَ الوُصُوْلُ بَعْدَ ذَلِكَ بِغَيْرِ فَعْلِهِ لَمْ يُفْطِرْ عَلَى الصَّحِيْحِ 

أَمَّا لَوْصاَرَ بَعْدَ فَتْحِ فَمِّهِ يَتَلَقَفُ بِهِ الغُباَرُ مِنَ الهَواَءِ فَإِنَّهُ يُضِرُّ قاَلَهُ الشَّرْقاَوِى
وَالغُرْبَلَةُ مَصْدَرُ غَرْبَلٍ وَهِىَ إِداَرَةُ الحَبِّ فىِ الغِرْباَلِ بِكَسْرِ الغِيْنِ أَوْ الدَّقِيْقِ فىِ المَنْخَلِ لِيَخْرُجَ خَبَثُهُ وَيَبْقَى طَيْبُهُ
 ( وَاللهُ ) سُـبْحاَنَهُ تَباَرَكَ وَتَـعاَلىَ ( أَعْلَمُ ) أَىْ مِنْ كُلِّ ذِى عِلْمٍ ( بِالصَّواَبِ ) أَىْ بِماَ يُواَفِقُ الحَقَّ فىِ الواَقِعِ مِنَ القَوْلِ وَالفَعْلِ

FASAL
TIDAK MEMBATALKAN PUASA
Fasal ini menjelaskan tentang hal-hal yang tidak membatalkan puasa diantara sesuatu yang masuk ke dalam perut (Sesuatu yang tidak membatalkan puasa dari pada sesuatu yang masuk ke dalam perut) dari ain melalui lubang yang terbuka di tubuh ( ada tujuh macam ) , yaitu :
Pertama , kedua dan ketiga adalah ( sesuatu yang masuk ke dalam perut (1) sebab lupa ketika puasa atau (2) sebab tidak tahu dan atau (3) sebab di paksa. Diantara yang termasuk di paksa ialah menarik dengan menuang air ke tenggorokannya.
Baginda Nabi Saw bersabda ; Barangsiapa lupa di saat puasa, lalu dia makan dan minum, maka hendaknya melanjutkan puasanya, karena sesungguhnya Allah Swt memberinya makan dan minum. Hadits ini riwayat dari Imam Bukhori Muslim dan keduanya mensohih-kan hadits ini.
Keempat, (Sebab mengalir ke dalam, air ludah yang terdapat di antara giginya) dan dia tidak mampu mengeluarkannya karena ada uzdur.
Lain halnya apabila dia mampu mengeluarkan air ludah tersebut, karena dia lalai. Air ludah itu adalah seperti makanan, seperti dahak atau kopi.

Apabila minum kopi sebelum terbit fajar dan bekas kopi itu masih tersisa setelah terbit fajar, maka apabila dia menelan secara sengaja air ludah yang berubah sebab kopi, bersamaan itu dia mampu mengeluarkannya, maka itu membatalkan puasa.
Namun bila tidak mungkin mengeluarkannya maka tidak membatalkan puasa.
Nukhomah dengn dlommah huruf Nun artinya adalah sesuatu yang di keluarkan orang dari dalam tenggorokan yaitu dari makhroj huruf Kha yang bertitik.
Syekh Al-Mathroziy menambahkan, Nukhomah adalah sesuatu yang keluar juga dari makhroj Khoesyum.
Kelima, (Seuatu hal yang masuk ke dalam perut dan hal yang masuk itu adalah debu jalanan) baik debu itu suci ataupun najis, meskipun dari najis mugoladloh, oleh karenanya puasa tidak menjadi batal karena hal demikian itu.
 Adapun mencuci najis di mulut, apabila masuk najis sebab dengan sengaja membuka mulut maka mencuci najis itu wajib dan apabila tidak sengaja membuka mulut maka tidak wajib mencucinya.
Keenam dan ketujuh ( Hal yang masuk ke dalam perut dan hal itu adalah (6) debu tepung atau ke (7) lalat yang terbang dan atau seumpama hal itu) sama seperti serangga lain, karena sulit menjaga dari hal yang demikian.
Dan apabila lalat itu membahayakan perut maka lalat itu dikeluarkan saja dari dalam perut dan puasanya menjadi batal, dan baginya wajib qodlo, demikian peringatan Syekh Ibnu Hajar.
Apabila orang sengaja membuka mulut meskipun dengan maksud supaya ada sesuatu yang masuk, lalu setelah itu ternyata ada yang masuk ke mulut tanpa melalui perbuatannya, maka hal itu tidak membatalkan puasa, ini menurut pendapat yang sohih.
Adapun apabila terjadi ada yang masuk setelah membuka mulut dari debu yang membundel di udara maka hak itu membatalkan puasa, demikian pendapat Syekh Asy-Syarqowiy.
Lafadz “Al-Gurbalah” adalah bentuk masdar dari lafadz “Gurbal” artinya tepung biji-bijian dalam girbal (nampan) dengan kasrah huruf Gin atau tepung dari bubuk kurma untuk mengeluarkan yang buruk dan menetapkan yang baik.

( Allah ) Maha suci, Maha berkah dan Maha juga Maha luhur ( adalah lebih banyak mengetahui ) dari setiap macam ilmu ( akan kebenarannya ) yaitu hal yang sesuai kebenarannya secara pasti, baik dari ucapan ataupun perbuatan.













No comments:

Post a Comment

SAMPAIKAN KOMENTAR ATAU KONSULTASI ANDA DI SINI..OK

KONSULTASI HUKUM ISLAM

KAJIAN HARI SABTU

KAJIAN HARI MINGGU

TADARUS MALAM RABU

SYARAH SAFINATUN-NAJA

SYARAH SAFINATUN-NAJA
TERJEMAH KASYIFATUS-SAJA SYARAH SAFINATUN-NAJA

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU
Ketika mendapatkan ilmu agama Islam tanpa bimbingan guru Maka jelas gurunya syetan, bahkan kesesatan akan lebih terbuka lebar Waspadailah belajar agama Islam tanpa bimbingan guru. Nah, apakah anda punya guru? .. kunjungilah beliau…!! Apabila ingin mendapat ilmu manfaat dan terjaga dari kesesatan

SILSILAH GURU AHMAD DAEROBIY (KANG DAE)