بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا
وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعُ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ
وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا , المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ, لاَ
يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَا هُنَا (وَيُشِيْرُ
إِلىَ صَدْرِهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ) بِحَسْبِ اِمْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ
أَخَاهُ المُسْلِمَ, كُلُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ
وَعِرْضُهُ - أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
"Janganlah
kalian saling hasut, saling najsy (memuji barang dagangan secara berlebihan),
saling benci, saling berpaling, dan janganlah sebagian di antara kalian berjual
beli kepada orang yang sedang berjual beli dengan sebagian yang lain, dan
jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Muslim adalah saudara muslim
lainnya, ia tidak menganiaya, tidak mengecewakannya, dan tidak menghinanya.
Takwa itu ada disini (beliau menunjuk ke dadanya tiga kali). Sudah termasuk
kejahatan seseorang bila ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim bagi
muslim lainnya adalah haram baik darahnya, hartanya dan kehormatannya." (HR. Muslim)
وَمِنَ المُهْلِكاَتِ ؛ الحَسُدُ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَمَحَبَّةُ الشَّرِّ ِلأَحَدٍ مِنْهُمْ وَإِضْمَارُ العَدَاوَةِ
وَالغَشِّ وَالحَقْدِ لَهُمْ وَقِلَّةُ الرَّحْمَةِ بِهِمْ وَالشُّفْقَةِ عَلَيْهِمْ
وَسُوْءُ الظَّنِّ بِهِمْ , فَكُلُّ ذَلِكَ مِنَ الصِّفاَتِ المُهْلِكَةِ
Diantara kebinasaan
besar ; adalah berbuat hasud kepada orang Islam, senang jika ada hal buruk
menimpa salah satu mereka, menyembunyikan permusuhan, mememperdaya, serta
dendam kepada orang Islam. Kurang mengasihi orang Islam, kurang peduli pada
mereka bahkan berburuk sangka kepada mereka. Itu semua adalah sifat-sifat
tercela yang akan membinasakan diri sendiri..
أَمَّاالحَسُدُ فَحَسْبُكَ بِهِ ذَمّاً
وَقَبْحاً , أَنَّ اللهَ تَعاَلىَ أَمَرَ رَسُوْلَ اللهِ T بِالإِسْتِعاَذَةِ
مِنْ شَرِّ الحاَسِدِ كَماَ أَمَرَهُ بِالإِسْتِعاَذَةِ مِنْ شَرِّ الشَّيْطاَنِ
فَقاَلَ تَعاَلىَ مِنْ شَرِّ حاَسِدٍ إِذاَ حَسَدَ , وَقاَلَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ إِيَّاكُمْ وَالحَسَدَ فَإِنَّ الحَسَدَ يَأْكُلُ الحَسَناَتِ
كَماَتَأْكُلُ النَّارُ الحَطَبَ , وَقاَلَ عَلَيْهِ وَالسَّلاَمُ لاَيَجْمَعُ فىِ
جَوْفِ عَبْدٍ الإِيْماَنُ وَالحَسُدُ وَهَذاَ شَدْيْدٌ فَتَأَمَّلْهُ
Hasud, cukuplah bagimu
celaan dan keburukan tentang hasud, bahwasanya Allah memerintahkan Rasul SAW
untuk memohon perlindungan dari kejahatan orang hasud sama halnya memohon
perlindungan dari kejahatan syetan. Firman Allah SWT, “Dari kejahatan
orang hasud dikala dia hasud” (QS.Al-Palak 5). Rasul SAW bersabda, “Waspadilah kalian
akan hasud, karena hasud akan melenyapkan kebaikan seperti api membakar kayu
bakar”. (HR. Abu Daud).
Rasul SAW kembali bersabda, “Di dalam diri seseorang tidak akan pernah
berkumpul keimanan dan hasud”. (HR. Ibnu Hibban) dalam hadits ini lebih tegas,
renungkanlah..?!
وَمَعْنَى الحَسُدُ أَنْ يَجِدَ
الإِنْساَنُ فىِ صَدْرِهِ وَقَلْبِهِ ضَيْقًا وَحَرَجاً وَكَرَاهِيَّةً لِنِعْمَةٍ
أَنْعَمَ اللهُ بِهاَ عَلَى عَبْدٍ مِنْ عِباَدِهِ فىِ دِيْنِهِ أَوْ دُنْياَهُ
حَتَّى أَنَّهُ لَيُحِبَّ زَوَالَهاَ عَنْهُ وَرُبَّماَتَمَنَّى ذَلِكَ وَإِنْ
لَمْ تَضِرُّ إِلَيْهِ , وَذَلِكَ مُنْتَهَى الخَبَثِ
Makna hasud adalah,
seseorang menemukan ekpresi di tubuhnya dan gejala perasaan di dalam hatinya,
sikap menyempitkan, menyulitkan dan ketidaksukaan pada suatu nikmat yang Allah
karuniakan kepada salah satu hambaNya, baik nikmat dalam hal agama atau hal
dunaiwi, sehingga dari sikap itu akan menyukai pelenyapan nikmat dari orang
lain, meskipun terkadang harapan pelenyapan nikmat itu sesuatu yang tidak
mungkin, atau meskipun harapan pelenyapan nikmat itu tidak sampai mengancam
orangnya. Semua hal itu adalah keburukan yang luar biasa.
SOLUSI MENGHADAPI HASUD…
فَمَنْ وَجَدَ شَيْئًا فىِ نَفْسِهِ
مِنْ هَذاَ الحَسُدِ ِلأَحَدٍ مِنَ المُسْلِمِيْنَ فَعَلَيْهِ أَنْ يُكْرِهَهُ
وَيُخْفِيْهِ فىِ نَفْسِهِ وَلاَيُظْهِرَهُ بِقَوْلٍ وَلاَفَعْلٍ فَلَعَلَّهُ أَنْ
يَنْجُوَ بِذَلِكَ مِنْ شَرِّهِ , وَفىِ الحَدِيْثْ ؛ ثَلاَثٌ لاَيَخْلُوْ
مِنْهُنَّ أَحَدٌ الحَسُدُ وَالظَّنُّ وَالطَّيْرَةُ أَفَلاَأُنَبِّئُكُمْ
بِالمَخْرَجِ مِنْ ذَلِكَ إِذاَ حَسَدْتَ فَلاَتَبْغِ وَإِذاَ ظَنَنْتَ
فَلاَتَحَقَّقْ وَإِذاَ تَطَيَّرْتَ فاَمْضِ , أَىْ لاَتَرْجِعُ بِسَبَبِ
الطَّيْرَةِ عَنِ الأَمْرِ الَّذِى تُرِيْدُهُ
Barangsiapa menenukan
dirinya suatu gejala hasud terhdap salah satu orang Islam, maka hendaknya ia
tidak menyukai gejala hasud itu, namun sembunyikanlah, bahkan jangan pernah
menampakkannya, baik dalam bentuk perkataan ataupun perbuatan. Semoga saja
dengan usaha seperti itu anda bisa menyelamatkan diri dari kejahatan hasud.
Dalam hadits mursal, “Tiga hal sulit hilang dari seseorang, yaitu hasud,
prasangka buruk dan khayal, apakah saya tidak memberitahukan jalan keluarnya?
Apabila kamu menemukan gejala hasud dalam dirimu maka janganlah meluluskannya,
apabila kamu menemukan gejala berprasangka buruk dalam dirimu maka janganlah
menyatakannya, dan apabila kamu mengkhayal maka luluskanlah dengan bertawakal
kepada Allah.” (Riwayat Abdurrahman Ibnu Umar Al-Ash-Bahaniy) artinya sebab dari khayalan janganlah kamu
menjauh dari kenyataan harapan.
وَإِنَّ عَمَلَ الحاَسِدِ عَلَى ضِدِّ
ماَيَتَقاَضاَهُ الحَسُدُ مِنَ الثَّناَءِ عَلَى المَحْسُوْدِ وَالسَّعْىِ فىِ
إِكْراَمِهِ وَمُعَاوَنَتِهِ كاَنَ لَهُ فىِ ذَلِكَ فَضْلٌ , وَهَذاَ مِنْ
أَنْفَعِ الأَدَوِيَّةِ فىِ إِزاَلَةِ الحَسُدِ أَوْتُضْعِيْفَهُ ...
Sungguh perbuatan orang
hasud akan menyalahi hal-hal yang menandakan hasud, seperti pujian terhadap
orang yang dihasudi, memuliakan atau menolongnya, maka hal itu sangat mulia,
bahkan cara efektif dalam mengendalikan hasud atau paling tidak melemahkan
gejala hasud….
Allah mengetahui segalanya..
Pustaka : Nashoihuddiniyah, Al-Habib Abdullah Al-Haddad
No comments:
Post a Comment
SAMPAIKAN KOMENTAR ATAU KONSULTASI ANDA DI SINI..OK