آَتِى بَابَ الجَنَّةِ يَوْمَ القِياَمَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُوْلُ
الخاَزِنُ مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُوْلُ (مُحَمَّدٌ) فَيَقُوْلُ بِكَ أُمِرْتُ أَلاَّ
أَفْتَحُ ِلأَحَدٍ قَبْلَكَ (رَواَهُ أَحْمَدُ عَنْ
أَنَسٍ)
========
Aku mendatangi pintu sorga di hari qiyamah kelak, aku meminta untuk
dibukakan. “Siapa kamu?”. Penjaga sorga bertanya. “Aku adalah Muhammad”.
Jawabku. “Karenamu aku diperintahkan agar aku tidak membukakan sorga untuk
siapapun sebelum kamu”. Penjaga sorga menjelaskan. (Hadits
riwayat Ahmad, diterima dari Anas ra)
PENJELASAN
“Aku
mendatangi pintu sorga di hari qiyamah kelak”. Sabda Nabi Muhammad SAW, Maksudnya
saat itu Nabi Muhammad keluar dari Mauqif. Mauqif secara harfiyah artinya
tempat berkumpul, dan Mauqif yang dimaksud disini ialah sebuah lapangan luas
dimana semua manusia berkumpul di hari qiyamah, dari mauqif inilah semua
manusia bertolak. Kemanakah mereka akan beranjak pergi, ke sorga ataukah ke neraka?
Nabi Muhammad SAW keluar dari Mauqif melalui jalan mulia yang terhubung ke
pintu sorga.
Setelah
Nabi Muhammad SAW sampai di depan pintu sorga, Beliau mengetuk pintu sorga, meminta
kepada penjaga sorga yaitu Malaikat Ridwan agar pintu sorga itu segera dibuka. Kemudian
dari balik pintu sorga Malaikat Ridwan menyambutnya sambil bertanya ;
Malaikat
Ridwan “Siapa kamu?”.
Nabi
Muhammad “Aku Muhammad”. (Nabi
Muhammad menjawabnya dengan nama Muhammad, padahal nama beliau sangat banyak,
seperti Ahmad, Musthofa dan nama-nama lainnya, karena Nama Muhammad adalah nama
khusus[1] diri beliau, sekalipun banyak manusia yang lain yang memiliki nama Muhammad).
Malaikat
Ridwan “Karenamu
aku diperintahkan agar aku tidak membukakan sorga untuk siapapun sebelum kamu”.
(At-Taisir
Jami’ Shogir – Al-Hafidz Zaenuddin Abdurrauf Al-Manawiy)
Wal-hasil,
berdasarkan hadits ini bahwa semua manusia tidak akan bisa masuk ke sorga
terkecuali apabila Nabi Muhammad SAW terlebih dahulu sudah memasukinya. Karena
Nabi Muhammad SAW adalah pelantara besar bagi semua ummat manusia untuk
mendapatkan kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat. Tanpa keberadaan Nabi
Muhammad SAW kita semua tidak akan berarti apa-apa. (Penyusun)
_______________
[1] Nama
Muhammad dalam istilah Ilmu Nahwu disebut Isim ‘Alam artinya nama khusus.
Muhammad artinya ialah yang terpuji, menurut ilmu mantiq disebut Nisbat
Tasyakuk yaitu nilai terpuji yang
ada pada diri Nabi Muhammad jauh lebih mulia daripada nilai terpuji dari selain
Nabi Muhammad. Dengan demikian, maka ketika disebutkan nama Muhammad, semua
orang akan lebih tertuju kepada sosok Nabi Muhammad SAW.
No comments:
Post a Comment
SAMPAIKAN KOMENTAR ATAU KONSULTASI ANDA DI SINI..OK