Saturday, October 9, 2010

TANDA KEBERHASILAN BESAR


بسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
مِنْ عَلاَماَتِ النُّجْحِ فىِ النِّهاَياَتِ الرُّجُوْعُ اِلىَ اللهِ فىِ البِدَاياَتِ
Diantara tanda lulus, berhasil mencapai tujuan di akhir perjuangan
adalah kembali kepada Allah Swt di awal perjalanan

Penjelasan :
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa kita diharuskan mengenal Allah Swt, tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Dia, Dialah Tuhan Yang menciptakan kita. Sebagaimana firman Allah :

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَاللهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS Muhammad 19)

Lalu masalahnya “Apakah tanda keberhasilan mengenal Allah itu ??”

Diantara tanda lulus, berhasil mencapai tujuan di akhir perjuangan mengenal Allah adalah kembali yaitu taat serta patuh kepada Allah Swt di awal perjalanannya. Umumnya awal perjalanan seorang muriid (seorang menelusuri jalan mengenal Allah) adalah karena kian bertambah hubungannya dengan Allah. Muriid itu memiliki awal dan akhir dalam perjalan, awal perjalanannya adalah pada saat mulai menelusuri jalan mengenal Allah dan akhir perjalanannya adalah pada saat sampai terhubung mengenal Allah. Terhubung kepada Allah adalah sumber segala kebahagiaan.

Oleh karenanya apabila di awal perjalannya kembali dengan baik kepada Allah, bertawakal dan mengaharap pertolongan Allah agar mencapai terhubung dengan mengenal Allah, bukan bersandar pada amalnya sendiri, maka dia akan bahagia dan berhasil mencapai tujuan di akhir perjalanannya. Sebaliknya, apabila dia tidak baik di awal perjalannya, selalu bersandar pada hasil usahanya sendiri maka dia akan terputus dari perjalannya dan terpental kepada sesuatu yang menimpa dirinya.

Sebagian ahli makrifat berkata ;

مَنْ ظَنَّ أَنَّهُ يَصِلُ إِلىَ اللهِ بَغَيْرِ اللهِ قَطَعَ بِهِ وَمَنْ اسْتَعَنَ عَلَى عِباَدَةِ اللهِ بِنَفْسِهِ وُكِلَ إِلىَ نَفْسِهِ

Barang siapa menduga bahwa dia akan terhubung makrifat kepada Allah tanpa peran Allah, maka dia terputus. Dan Barang siapa mengharap pertolongan atas ibadahnya sendiri kepada Allah, maka dia di wakilkan pada hawa nafsunya.

Barang siapa bersinar di awal perjalannya yaitu mengisi awal perjalan dengan berbagai macam amal ibadah dan menjadikannya rutinitas dan tetap teguh, istiqomah seperti itu maka ia akan bersinar pula di akhir perjalanannya. Hal ini terjadi disebabkan dirinya tersinari banyak cahaya makrifat dan secara sempurna hilangnya noda hawa nafsu yang melekat antara dirinya dengan Allah Swt.

Sebaliknya, apabila di awal perjalannya tidak di isi dengan berbagai macam amal ibadah, maka di akhir perjalananya sedikitpun tidak akan ada sinar makrifat.

Oleh karena itu barang siapa kurang bersungguh-sungguh di awal perjalanan maka di akhir perjalanannya tidak akan mendapatkan cahaya apa-apa. Meskipun apabila dia dipastikan mendapat cahaya maka cahaya itu bersinar lemah di banding cahaya yang lainnya.

Allah mengetahui segalanya.

No comments:

Post a Comment

SAMPAIKAN KOMENTAR ATAU KONSULTASI ANDA DI SINI..OK

KONSULTASI HUKUM ISLAM

KAJIAN HARI SABTU

KAJIAN HARI MINGGU

TADARUS MALAM RABU

SYARAH SAFINATUN-NAJA

SYARAH SAFINATUN-NAJA
TERJEMAH KASYIFATUS-SAJA SYARAH SAFINATUN-NAJA

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU
Ketika mendapatkan ilmu agama Islam tanpa bimbingan guru Maka jelas gurunya syetan, bahkan kesesatan akan lebih terbuka lebar Waspadailah belajar agama Islam tanpa bimbingan guru. Nah, apakah anda punya guru? .. kunjungilah beliau…!! Apabila ingin mendapat ilmu manfaat dan terjaga dari kesesatan

SILSILAH GURU AHMAD DAEROBIY (KANG DAE)