بِِِِِسْمِ الله ِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Dengan
keberkahan menyebut nama Allah
Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
نَكَحَ يُوْسُفُ
عَلَيْهِ السَّلاَمَ زُلَيْخَا بَعْدَ مُلُكِ مِصْرَ وَيُسَمَّى عَزِيْزًا
Nabi
Yusuf menikahi zulaikho setelah Zulaikho menjadi janda dari Aziz, seorang raja
mesir saat itu.
وَزُلَيْخَا صَارَتْ فَقِيْرَةً عَجُوْزًا
عُمْيَاءَ وَمَعَ ذَلِكَ مَحَبَّةُ يُوْسُفَ وَ عَشْقُهُ يَزْدَادُ فِى قَلْبِهَا
كُلُّ يَوْمٍ
Sepeninggal
raja, sang permaisuri Zulikho menjadi seorang wanita tua yang fakir dan buta
matanya, walaupun demikian ia masih tergila-gila kepada nabi Yusuf, cintanya
kian hari semkian bertambah.
فَلَمَّا عَيَلَ صَبْرُهَا وَاشْتَدَّ
أَمْرُهَا وَهِىَ تَعْبُدُ الوَثَنَ إِلىَ ذَلِكَ اليَوْمِ رَفَعَتْ وَثَنَهَا وَ
ضَرَبَتْ بِهِ عَلَى الاَرْضِ وَتَبَرَأَتْ مِنْهُ وَآمَنَتْ بِاللهِ الحَىِّ القَيُّوْمِ
Ketika
kesabaran zulikho dirasa mencapai batas, serta kondisi cintanya semakin tak
terkendali, sampai hari itu ia masih menyembah berhala. Ia bangkit dan mencaci
maki berhala yang tidak sanggup menolong keresahannya, sampai berhala itu ia lempar-lemparkan
ke lantai hingga hancur berantakan. Kemudian ia keluar dari menyembah berhala,
dan beriman kepada Allah yang maha hidup dan maha berdiri sendiri.
وَنَاجَتْ فىِ لَيْلَةِ الجُمْعَةِ
بِمُنَاجَاةٍ كَثِيْرَةٍ وَقَالَتْ ؛
Kemudian
zulikho bermunajat mendekatkan diri kepada Allah, saat itu bertepatan dengan
malam jum’at, ia munajat yang cukup lama, seraya berkata ;
إِلَهِى لَمْ يَبْقَ لىِ مَالٌ وَلاَجِمَالٌ
وَصِرْتُ عَجُوْزًا حَقِيْرَةً ذَلِيْلَةً فَقِيْرَةً وَابْتَلَيْتَنِى بِحُبِّ
يُوْسُفَ عَلَيْهِ السَّلاَمَ وَعَشْقِهِ فَإِنْ أَوْصِلْتَنِى إِلَيْهِ وَإِلاَ
فَارْجِعْ حُبَّهُ عَنِّىَ حَتَّى أَكُوْنَ كَفَافًا لاَ عَلَىَّ وَلاَ لىِ
Wahai
Tuhanku, aku sudah tak memiliki lagi harta dan kecantikan, aku sudah berubah menjadi
seorang wanita tua dan hina, menjadi fakir yang nista, Engkau uji aku dengan rasa
cinta terhadap nabi Yusuf dan selalu merindukannya, maka pertemukan-lah aku
deangan dia atau hilangkan rasa cinta serta kerinduan ini dari diriku sehingga
aku tidak terbelenggu karenanya, aku bisa menjadi bebas, tidak ada lagi yang meresahkan
diriku dan tidak ada sesuatu menjadi kesulitan, karena aku..
فَسَمِعَتْ المَلاَئِكَةُ صَوْتَهَا فَنَاجَتْ
إِلَهَنَا وَسَيِّدَناَ اِنَّ زُلَيْخَا جَاءَتْ إِلىَ حَضْرَتِكَ تَدْعُوْكَ
بِاِيْمَانِهَا وَاِخْلاَصِهَا فَأَجَابَهُمُ اللهُ تَعَالىَ يَامَلاَئِكَتِى
قَدْحَانَ وَقْتُ نَجَاتِهَا وَخَلاَصِهَا
Kemudian
malaikat mendengar ratapan zulaikho itu, dan malaikat pun ikut bermunajat, “Wahai
Tuhan kami dan Tuhan baginda nabi kami.., sesungguhnya zulaikho menjumpai-Mu
serta mengakui keimanannya serta ketulusanya di pangkuan-Mu”. Maka Allah
menjawab munajat para malaikat, “Hai malaikat-Ku telah nyata saat munajat
zulaikho ketulusannya (untuk dikabulkan)….”
فَكَانَ يُوْسُفُ عَلَيْهِ الٍسَّلاَمُ
يَمُرُّ عَلَيْهَا فَمَرَّ يَوْمً مِنَ الأَيَّامِ مَعَ حَشْمِهِ إِذْ خَرَجَتْ
زُلَيْخَا
Disisi lain, suatu saat nabi Yusuf lewat depan rumah Zulaikho
diiringi para ajudannya, tiba-tiba Zulaikho keluar dari rumah …
فَلَمَّا قَرَبَ مِنْهَا نَادَتْ بِأَعْلَى
صَوْتِهَا سُبْحَانَ مَنْ جَعَلَ الْعَبِيْدَ بِرَحْمَتِهِ مُلُوْكًا
Saat itu iring-iringan nabi Yusuf mendekati zulaikho, tiba-tiba
Zulaikho menjerit sekeras-kerasnya seraya berkata, “Maha suci Allah yang
menjadikan budak berubah menjadi raja karena kasih-sayang-Nya“ Nabi Yusuf pun
terhenti sejenak dan ….
وَقاَلَ مَنْ أَنْتَ قَالَتْ أَنَا الَّتِى اشْتَرَيْتُكَ بِالجَوَاهِرِ وَالَّلآلىِ
وَالذَّهَبِ وَالفِضَّةِ وَالمِسْكِ وَالكَافُوْرِ أَنَا الَّتِى لَمْ أَشْبَعُ
بَطْنِى مِنَ الطَّعَامِ مُنْدُ عَشْقَتِكَ وَلاَ نُمْتُ لَيْلَةً كُلَّهَا مُنْدُ
رَأَيتُكَ
Nabi Yusuf bertanya, “Siapa kamu ?” lalu Zulaikho
menjawab, “Aku adalah orang yang membelimu saat menjadi budak, dengan permata, perhiasan,
emas, perak, misik dan dengan kafur, Aku adalah orang yang tidak pernah merasa kenyang
dengan makanan semenjak merasakan rindu kepadamu, aku tidak pernah tidur dengan
nyenyak semenjak aku melihatmu..”
فَقَالَ يُوْسُفَ
عَلَيْهِ السَّلاَمَ لَعَلََّكَ زُلَيْخَا فَقَالَتْ بَلَى يَايُوْسُفَ فَقَالََََ
أَيْنَ مَالُكَ وَجِمَالُكَ وَخَزَائنُكَ فَقَالَتْ أَغَارَ عَشْقُكَ عَلَيْهَا
كُلِّهَا
Nabi Yusuf berkata lagi, “Mungkin kamu yang bernama
zulaikho”, Zulaikho menjawab, “Betul hai Yusuf”. Yusuf berkata lagi, “Dimana
hartamu, kecantikanmu dan juga kekayaanmu ?” Zulaikho menjawab, “Semua harta
kekayaanku lenyap, terpedaya dan tertipu oleh rasa cintaku kepadamu..”
فَقَالَ يُوْسُفُ
عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَيْفَ عِشْقُكَ قَالَتْ كَمَا كَانَ بَلْ يَزْدَادُ فِى
كُلِّ وَقْتٍ وَأَواَنٍ
Abi Yusuf berkata lagi, “Bagaimana rasa cinta-mu itu
sampai menjadikan-mu begini ?”, Zulaikho menjawab, “Setiap berganti hari,
cintaku semakin bertambah, bahkan setiap saat dan waktu “
HIKMAH DIBALIK PERTANYAAN…
Dalam cerita ini terdapat kandungan HIKMAH dan pelajaran,
bahwa siapapun hidup di dunia, cepat atau lambat semuanya akan mengalami
perubahan, dan perubahan itu akan dipertanyakan, mengapa ? bagaimana ?, akan tetapi pertanyaan yang dahsyat-lah yang
semestinya mampu kita jawab. Hikmah itu diantaranya :
كَذَلِكَ حَالُ المُؤُمِنِ
إِذَا وُضِعَ فِى قَبْرِهِ يَأِْتِيْهِ مَلَكَانِ فَيَقُوْلاَنِ لَهُ أَيْنَ
مَالُكَ فَيَقُوْلُ ذَهَبَ بِهِ الخَصَمَاءُ فَيَقُوْلاَنِ أَيْنَ ضِيَاعُكَ
وَبَسَاتِيْنُكَ فَيَقُوْلُ ذَهَبَ بِهَاالخَصَمَاءُ فَيَقُوْلاَنِ أَيْنَ
دَوْرُكَ وَبُيُوْتُكَ فَيَقُوْلَُ ذَهَبَ بِهَا البَنَاتُ وَالاَبْنَاءُ
فَيَقُوْلاَنِ كَيْفَ مَعْرِفَتُكَ بِاللهِ تَعَالىَ فَيَقُوْلُ اللهُ رَبِّى
وَالاِسْلاَمُِ دِيْنِى وَمُحَمَّدٌ نَبِيِّ
Begitu kondisi seorang mukmin, ketika ia masuk alam kubur,
datanglah dua malaikat dan bertanya ;
Dua malaikat : Di mana harta mu ?
Mukmin : Habis di bawa musuh-musuh-ku
Dua malaikat : Dimana ladang dan kebun mu ?
Mukmin : Juga habis di bawa musuh
Dua malaikat : Di mana rumah dan tempat tinggal-mu
?
Mukmin : Habis di gunakan anak-anak ku …..
Dua malaikat : Bagaimana kamu bisa ma’rifat dan
mengenal Allah ?
Mukmin : Allah itu Tuhanku, Islam agamaku
dan Nabi Muhammad adalah nabiku
Kita kembali ke kisah….
فَقَالَ لَهَا يُوْسُفُ
عَلَيْهِ السَّلاَمُ مَاتُرِيْدِيْنَ يَازُلَيْخَا فَقَالَتْ ثَلاَثَةُ أَشْيَاءَ
أُرِيْدُ الجِمَالَ وَالمَالَ وَالوِصَالَ فَقَصَدَ أَنْ يَمُرَّ
Kemudian nabi Yusuf bertanya kepada zulaikho :
Nabi Yusuf :
Sekaragng apa yang kamu inginkan Zulaikho
? !…
Zulzikho :
Aku inginkan tiga hal, 1) Kecantikan, 2) Kekayaan dan 3) Hidup bersamamu.
Mendengar jawaban zulaikho seperti itu, nabi Yusuf
terdiam (mikir-mikir). Ia mengambil ancang-ancang untuk pergi, karena dalam
benaknya “Dari pada menikahi nenek-nenek begini, aku lebih baik tinggalkan saja
dia..”
فَأَوْحَى اللهُ تَعَالىَ
إِلَيْهِ يَايُوْسُفُ قُلْتَ لِزُلَيْخَا مَاتُرِيْدِيْنَ فَلَمْ تَجِبْهَا
مَاأَرَادَتْ فَاعْلَمْ بِأَنَّ اللهُ تَعَالَ زَوَّجَ زُلَيْخَا بِكَ وَخَطَبَ
بِنَفْسِهِ وَأُشْهِدَ مَلاَئِكَتَهُ وَنَثَرَ الحُوْرُ العَيْنِ النَّثَارَ
Saat Nabi Yusuf terdiam itu, Allah memberi wahyu kepada
Yusuf, “Hai Yusuf !, kalau kamu berkata kepada zulaikho, menanyakan apa
keinginannya ?, tetapi kamu tidak mau memenuhi keingiannya, mengapa ?”
Ketahuilah hai Yusuf, bahwa sesungguhnya Allah menikahkan
zulaikho kepadamu dan oleh Allah sendiri yang melamarnya, Allah juga
menyaksikan kepada malaikat-Nya, para bidadari sorga pun tersenyum sambil menabur-naburkan
bunga yang harum nan wangi…
فَقَالَ يُوْسُفُ
عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَاجِبْرِيْلُ لَيْسَ لِزُلَيْخَا مَالٌ وَلاَجِمَالٌ وَلاَ
شَبَابٌ
Nabi Yusuf berbisik kepad malaikat Jibril, “Wahai jibril,
Zulaikho kan sudah tidak punya harta kekayaan, tidak cantik dan tidak muda lagi,
dia sudah menjadi wanita tua, sudah peot, jibril …..” rupanya nabi Yusuf tetap
tidak mau menikahi wainta tua..
فَقَالَ جِبْرِيْلُ
عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَقُوْلُ لَكَ اللهُ تَعَالىَ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهَا مَالٌ
وَلاَجِمَالٌ فَلِى قُوَّةٌ وَجَلاَلٌ وَنَوَالٌ وَقُدْرَةٌ وَفَعَّالٌ
Maka jibril menjawab, “Allah berkata kepadamu Yusuf,
apabila Zulaikho tidak memiliki harta dan cantik lagi, maka aku yang memiliki
kekuatan, keagungan, kekuasaan dan segala perbuatan..”
فَوَهَبَهَا اللهُ
تَعَالَ شَبَابَهَا وَجِمَالَهَا حَتَّى صَارَتْ أَحْسَنَ مَاكَانَتْ كَأَنَّهَا
بِنْتَ أَرْبَعَ عَشَرَسَنَةً
Kemudian Allah memberikan karunia kepada Zulaikho, ia berubah
menjadi wanita muda belia dan cantik, aduhai.., sehingga Zulaikho menjadi
bintang wanita cantik, puteri dunia, ia berubah menjadi wanita muda berusia 14
tahun.
ثُمَّ أَلْقَى اللهُ
تَعَالَ المَحَبَّةَ وَالمَوَدَّةَ وَالعِشْقَ فىِ قَلْبِ يُوْسُفَ عَلَيْهِ
السَّلاَمُ
Kemudian Allah menyimpan rasa cinta, sayang dan rindu di
hati nabi Yusuf kepada Zulaikho.
فَصَيّرَ المَعْشُوْقُ
عَاشِقًا وَالعَاشِقُ مُعْشُوْقًا
Maka terjadilah perubahan keadaan, berbalik 180 derajat,
yang dirindukan berubah menjadi yang merindukan, yang merindukan menjadi yang
di rindukan. Asalnya Zulaikho yang jatuh cinta kepada Yusup, berubah menjadi
Yusuf yang jatuh cinta kepada Zulaikho.
Maka menikahlah Yusuf sang raja dengan Zulaikho..
فَرَجَعَ يُوْسُفُ
عَلَيْهِ السَّلاَمُ إِلىَ مَنْزِلِهِ وَأَرَادَ الخُلْوَةَ مَعَ زُلَيْخَا وَزُلَيْخَا
قَدْ شَرَعَتْ فىِ الصَّلاَةِ
Singkat cerita, Zulaikho diajak Yusuf ke istana, untuk
hidup bersama. Saat tiba waktu malam nabi Yusuf ingin sekali bersama zulaikho
untuk berbulan madu, sedangkan saat itu Zulaikho masih melakukan shalat….
وَكاَنَ يُوْسُفُ
عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَنْتَظِرُ كَثِيْراً وَهِىَ لاَتَسْلَمُ حَتَّى فَرَغَ
صَبْرَهُ وَناَدَى ياَزُلَيْخاَ أَلَسْتِ الَّتِى قَدَّدْتِ قَمِيْصِى حِيْنَ
فَرَرْتُ مِنْكَ فَسَلِمَتْ وَأَجاَبَتْ أَناَ هِىَ لَكِنْ لَيْسَ قَلْبِى
كَماَكاَنَ
Nabi Yusuf pun menanti zulaikho selesai shalat, namun
sudah agak lama belum juga selesai-selesai, sehingga habis kesabaran nabi Yusuf,
lalu ia memanggil Zullaikho..
Nabi Yusuf : Zulzikho !, bukankah kamu pernah merobek
bajuku ketika aku mau menghindar dari keinginan-mu dulu ?
Zulaikho : (setelah salam menjawab ) Dulu aku memang
betul merobek bajumu, tetapi sekarang hatiku tidak tergil-gila lagi kepadamu seperti
dulu.
HIKAYAT MENENANGKAN HATI DARI KERESAHAN
عَنِ الشِّبْلِى رَحْمَةُ اللهِ عَلَيْهِ أَنَّهُ عَمْىٌ فىِ آخِرِ
عُمْرِهِ فَدَخَلَ عَلَيْهِ الجُنَيْدُ فىِ لَيْلَةٍ فَرَآَهُ يَدُوْرُ فىِ بَيْتِ
مَظْلَمٍ وَهُوَ يَقُوْلُ شِعْراً
Dihikayatkan dari Imam Syibliy rahmatullah ‘alaih,
bahwasanya beliau mengalami kebutaan (rabun mata) di masa tua, akhir usianya. Suatu
malam Imam Al-Juned berkunjung kepadanya, ketika ia masuk, terlihat Imam
Syibliy sedang berjalan keliling di dalam rumahnya dalam kegelapan, sambil bersenandung
sya’ir ;
غَيْرُ مُحْتاَجٍ إِلىَ السِّراَجِ
|
كُلُّ قَلْبٍ أَنْتَ ساَكِنُهُ
|
يَوْمَ تَأْتِى النَّاسُ بِالحُجَجِ
|
وَجْهَكَ المَأْمُوْلِ حُجَّتُناَ
|
يَوْمَ أَدْعُوْ مِنْكَ بِالفَرَجِ
|
لاَ أَتاَحَ اللهُ لىِ فَرْجاً
|
-
Setiap
hati, Engkaulah-lah (Allah) yang menenangkannya,
Dia (Allah) tidak
membutuhkan lampu penerang
-
Kepada-Mu,
Aku berserah dan aku menyampakan alasan
Pada
hari, dimana orang-orang mendatangkan alasan (hari qiyamah)
-
Allah
pasti membukakan pintu untuk-ku,
Pada
hari, diamana aku memohon ampunan dari-Mu.
Keresahan
karena berbuat dosa hendaknya diirngi dengan tetap memohon ampunan dan selalu
optimis kepada Allah SWT.
Kembali
ke kisah…
ثُمَّ قاَمَتْ
زُلَيْخاَ وَشَرَعَتْ فىِ الصَّلاَةِ فَأَخَذَ يُوْسُفُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
قَمِيْصَهاَ وَجَرَّهُ إِلَيْهِ فَتَحَرَّقَ قَمِيْصُهاَ فَنَزَلَ جِبْرِيْلُ
عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَقاَلَ ياَيُوْسُفُ قَمِيْصٌ بِقَمِيْصٍ فاَرْفَعْ العَتاَبَ
بَيْنَكَ وَبَيْنَ زُلَيْخاَ رَضِىَ اللهُ عَنْهاَ
Kemudian zulaikho bangkit berdiri dan meneruskan shalat
lagi. Nabi Yusuf pun kesal, sehingga ia menarik baju Zulaikho dan baju Zulaikho
pun menjadi robek.
Jibril turun dan berkata, “Hai Yusuf, merobek baju di
balas dengan merobek baju, maka janganlah kamu memojokan dia dan hilangkanlah
rasa benci antara kamu dan zulaikho”.
Tammat, Kisah Nikah Nabi Yusuf dan zulaikho
Allah
Mengetahui segalanya.
PUSTAKA : Hamisy Majalis Saniyyah
Diterjemahkan
oleh Ahmad
Daerobiy
No comments:
Post a Comment
SAMPAIKAN KOMENTAR ATAU KONSULTASI ANDA DI SINI..OK